Senin, 06 April 2015

Umat Katolik Seluruh Indonesia Merayakan Paskah Dengan Khidmat dan Aman

Umat Katolik sedang mengikuti Misa Paskah di katedral Jakarta
Umat Katolik seluruh Indonesia memadati gereja-gereja dan kapel-kapel untuk merayakan Paskah, meskipun di sejumlah wilayah ada pengawalan yang ketat dari aparat kemanan –  TNI dan Polri.

Pastor Paroki Santo Willibrordus Kota Ternate, Maluku Utara, Keuskupan Amboina, meminta seluruh umat Kristiani memaknai  perayaan Paskah, terutama perjalanan Yesus saat bersama umatnya kala itu.

Pastor Titus Rahail, di Ternate,  mengatakan bahwa perayaan Paskah telah berlangsung secara khidmat. ”Jadi kita mengawali pesta Paskah setelah  menjalani puasa selama 40 hari.”

Menurut Pastor Titus, “Tujuan dari puasa tersebut adalah agar umatnya bisa memurnikan raga, memurnikan diri, siapkan diri, untuk perayaan Paskah, jadi sebuah proses selama 40 hari itu, kita berpuasa dan berpantang bermati raga.”

Di Madiun, Jawa Timur, Keuskupan Surabaya, ribuan umat Katolik  merayakan Malam Paskah dengan hikmat di tengah pengawalan ketat aparat keamanan.

“Dalam perayaan Sabtu Suci, umat dipersiapkan melakukan tirakatan Malam Paskah untuk mempersiapkan hari kebangkitan Yesus Kristus yang jatuh pada Minggu (5/4),” ujar Pastor Paroki Santo Cornelius Madiun, Romo Gregorius Dhani Driantara, kepada wartawan.

Pada Sabtu Suci, misteri Kristus akan dirayakan secara intensif. Sementara, pelaksanaan Misa Malam Paskah juga mendapat pengamanan ketat dari personel Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota dan TNI setempat. Hal itu agar prosesi Misa berjalan aman dan lancar.

Di Yogyakarta, ribuan umat Katolik Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang, merayakan Misa  Paskah juga dengan aman.


Dalam pesan paskahnya, Romo Herman mengajak umat Katolik untuk meneladani para wanita  yang datang ke makam, namun menemukan makam sudah terbuka. Kedatangan para wanita ini menunjukkan ketulusan cintanya kepada Yesus tanpa memikirkan bagaimana nanti menggeser batu sebagai penutup pintu makam.

“Kita diajak untuk mencontoh wanita yang mengikuti  Yesus yang sangat tulus mencintai,” katanya.

Paskah ini juga mengajak agar umat bertemu dengan Tuhan dengan cara berkarya baik, tulus, saling menghormati dan saling membantu.

“Cara-cara itu bisa membawa kita bertemu dengan Tuhan,” jelasnya.

Romo Herman juga mengingatkan bahwa iman tanpa dilandasi cinta kasih maka itu hasilnya nol besar. Bertindak nyata dan dilandasi kasih sayang maka akan menjadi sempurna.

“Bertindaklah nyata dilandasi kasih sayang maka itu akan sempurna,” ungkap Romo Herman.

Di Makassar, Misa  mengenang kembali sengsara, wafat dan kebangkitan  Yesus Kristus berlangsung khidmat di sejumlah gereja di Makassar, Sulawesi Selatan.

Di  Katedral, sejumlah umat Kristiani terlihat antusias melaksanakan  Misa Paskah.

Sementara di beberapa gereja besar di Makassar seperti Gereja Katolik Kare, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Gereja Santo Fransiskus di Jalan Hertasning  Misa juga berlangsung lancar dan aman.

Kepada Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan meskipun perayaan Misa Paskah  tahun sebelumnya aman namun pihaknya tidak ingin kecolongan.

“Perayaan Paskah tahun ini, Polda Sulsel tetap menurunkan pengamanan sebagai bentuk guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat yang merayakannya,” ujarnya.  (antaranews.com/viva.co.id. Foto: viva.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin