Minggu, 05 Maret 2017

Jokowi: Raja Salman Titip Pesan Jaga Toleransi

Presiden Joko Widodo dan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud kemarin bersama 28 tokoh lintas agama, mengadakan dialog keagamaan.

Pertemuan itukata Jokowi  menjadi pengingat untuk memerangi ekstremisme, radikalisme dan menjaga toleransi antarumat beragama.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam akun Twitternya @jokowi, Sabtu (4/3/2017).

Foto pertama, tampak bendera RI dan Arab Saudi berdiri di belakang Raja Salman dan Jokowi. Sejumlah tokoh dan delegasi Arab Saudi tampak duduk melingkar di sebuah ruangan yang dominan dengan cat berwarna ungu.

“Dialog yang menyejukkan antara 28 tokoh lintas agama dengan Raja Salman, kemarin, kita teruskan di semua wilayah RI. Rawat toleransi! -Jkw,” tulis Jokowi pada caption foto tersebut.

Sementara foto kedua wajah Jokowi dan Raja Salman tampak lebih jelas.

Pada caption foto tersebut Jokowi mengatakan pertemuan dengan tokoh lintas agama mengingatkan pentingnya toleransi antarumat beragama. Dia juga menyebut toleransi umat beragama memerangi ekstremisime dan radikalisme.

“Raja Salman dalam dialog lintas agama kemarin, mengingatkan kita untuk memerangi ekstremisme, radikalisme, dan menjaga toleransi -Jkw,” tulis Jokowi.

Pertemuan dengan 28 tokoh lintas agama ini digelar di Lantai 11 Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2017) dan diprakarsai oleh pemerintah Indonesia.

Tokoh dari agama Islam yang hadir yakni Din Syamsuddin, Prof Dr Azyumardi Azra, Prof Dr Kammarudin Amin, Prof Dr Alwi Shihab, Zannuba Arriffah C Rahman (Yenny Wahid), Abdul Mufti, Masyakuri Abdillah, Komaruddin Hidayat dan Yudie Latief.

Sementara itu, tokoh-tokoh yang mewakili agama Kristen Protestan adalah Hanriette T Hutabarat, Pdt Rony Mandang, Pdt Dr Jacob Nahuway dan Gomar Gultom. Dari agama Kristen Katholik hadir Mgr Ignatius Suharyo Harjoatmojo, Mgr Antonius Subianto Osc, Mgr Paskalis Bruno Syukur Ofm dan Franz Magnis Suseno.

Tokoh agama Buddha yang hadir yakni S Hartati Tjakra Murdaya, Bhikku Sri Pannyavaro, Suhadi Sanjaya dan Arif Harsono. Sementara itu, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ir Ketut Parwata, Letjen TNI Purn Putu Soekreta Soeranta dan Made Gede Erata adalah para tokoh yang mewakili agama Hindu.

Tokoh agama Konghucu yang hadir adalah Uung Sendana, Ws Budi Santoso Tanuwibowo dan XS Djangrana.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh para menteri Kabinet Kerja, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekrataris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

___________________________
Darius Leka, SH/ Sumber: www.matakatolik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin