HOME

Rabu, 02 Maret 2011

Kita Bukan PHILARGUROS!

Oleh: Rm. Tauchen Hotlan Girsang, OFM
Pernahkan ada terdesak pada dua pilihan? Mungkin anda pernah sukar memilih antara: Membuka toko atau ke gereja ? Ikut doa lingkungan atau menghitung keuntungan? Misa dulu atau mengirim order? Ke gereja atau ke “mall”? Seandainya anda adalah seorang katolik yang baik, anda pasti tidak mengalami kesukaran untuk memilih. Pilihan ada pastilah seperti yang Tuhan Yesus katakan: Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33). Utamakan Tuhan di atas harta. Pepatah Tionghoa berkata, “minum air di hilir, harus selalu ingat sumbernya yang di hulu”. Jika kita mendapatkan kekayaan dan harta yang cukup, jangan lupa sumbernya dari Allah semata. Harta hanyalah titipan Tuhan. Pada hari ini barangkali banyak pada anda, tetapi belum tentu di masa depan tetap banyak. Tuhan bisa saja memberinya kepada yang lain yang lebih layak.

Di dalam Mazmur 62 kita temukan perkataan: Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. (ay.2.6). Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. (ay.3.7.8). Kata-kata pemazmur ini menuntun kita kepada permenungan yang begitu mendalam perihal: pengalaman akan Allah. Adakah kita mengalami Allah di dalam kehidupan kita, rutinitas kita sehari-hari, dalam hal-hal sederhana yang kita jumpai, dalam peristiwa-peristiwa nyata aktivitas kita? Si pemazmur rupanya memiliki pengalaman unik dalam hidupnya. Nampaknya dia pernah mengandalkan DIRI dalam segala aspek hidupnya. Ternyata, ketika dia mengandalkan dirinya, dia tidak memperoleh ketenangan hati, kebahagiaan. Dia juga pernah mengandalkan HARTA dalam segala aspek hidupnya. Ternyata, ketika dia mengandalkan seluruh hartanya, dia juga tak kunjung mengalami hati yang tenang, kebahagiaan. Akhirnya dia memutuskan dalam keberimanannya bahwa dia mutlak mengandalkan TUHAN dalam segala aspek hidupnya. Barulah kemudian dia mengalami hati yang tenang, kebahagiaan. Dia kemudian berani berkata: hanya pada Tuhanlah, hatiku tenang. Artinya si pemazmur sampai pada kesimpulan bahwa Tuhanlah satu-satunya sumber KEKUATAN dirinya dalam mengarungi samudera kehidupan.

Pengalaman si pemazmur tentu saja dapat menjadi sebuah inspirasi hidup kita. Kita ingat pesan Yesus dalam bacaan Injil Minggu Biasa VIII, khususnya Mat 6: 24 : Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Kata “mamon” dari kata “mammona” artinya di sini adalah kekayaan sebagai saingan Allah. Yesus hendak memperlihatkan kepada para pendengarnya dasar yang paling dasar dari keberadaan manusia, yakni: kebebasan untuk memilih. Yesus menegaskan bahwa setiap pilihan menentukan hasil. Ada banyak orang berpikiran bahwa jika aku kaya maka aku bahagia. Aku dapat membeli kebahagiaan dan ketenangan hati dengan uang dan hartaku, dengan kekayaanku. Segalanya selalu perlu duit. Karena itu pastilah duit bisa mengatur segalanya. Orang yang berpikiran seperti ini adalah orang yang mengandalkan harta. Orang yang mengandalkan harta, menurut pemazmur, dan juga menurut Yesus, cenderung sukar mengabdi kepada Allah. Lihat apa yang dikatakan Yesus dalam Luk18:25 : “Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Bahkan Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius (1 Tim 6:10) berkata: akar segala kejahatan adalah cinta uang. Orang yang cinta uang disebut hamba uang, dalam bahasa Yunani disebut PHILARGUROS. Semoga kita di dalam minggu ini tidak menjadi PHILARGUROS, melainkan menjadi kawan kompak si pemazmur yang berseru: hanya pada Tuhanlah, hatiku tenang!. Mari mengandalkan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin