ROMA, VATIKAN — Dalam sebuah dokumen resmi bertajuk Una Caro: Elogio della Monogamia (Satu Daging: Pujian atas Monogami), Vatikan kembali menegaskan ajaran mendasar Gereja Katolik: pernikahan adalah persatuan eksklusif dan permanen antara satu pria dan satu wanita. Dokumen ini dikeluarkan oleh Dikasteri untuk Ajaran Iman dan disetujui langsung oleh Paus Leo XIV pada akhir November 2025.
Sebagai seorang advokat dan rasul awam, saya menyambut
dokumen ini bukan hanya sebagai penegasan doktrinal, tetapi juga sebagai
panggilan moral dan sosial. Di tengah dunia yang semakin plural dan kompleks,
Gereja tidak menutup mata terhadap realitas, namun tetap berdiri teguh pada
kebenaran iman yang telah diwariskan sejak awal penciptaan.
Dalam Injil Markus 10:8, Yesus bersabda, “Mereka bukan lagi
dua, melainkan satu daging.” Pernikahan dalam Gereja Katolik bukan hanya
perjanjian sosial, tetapi sakramen yang menyatukan dua pribadi dalam kasih
Allah. Una Caro menegaskan bahwa monogami bukan sekadar pilihan budaya,
melainkan kehendak ilahi yang mencerminkan kesatuan Kristus dan Gereja.
Dokumen ini juga secara eksplisit menolak praktik poligami
dan poliamori, yang masih ditemukan di beberapa komunitas, termasuk dalam
lingkungan Gereja sendiri. Vatikan menegaskan bahwa keterlibatan dalam lebih
dari satu hubungan intim bertentangan dengan martabat manusia dan rencana Allah
bagi keluarga.
Sebagai praktisi hukum, saya melihat bagaimana relativisme
moral telah merusak struktur keluarga. Banyak kasus perceraian, kekerasan dalam
rumah tangga, dan krisis identitas anak berakar dari ketidakstabilan relasi
suami-istri. Gereja, melalui ajaran ini, mengingatkan kita bahwa stabilitas
keluarga adalah fondasi masyarakat yang sehat.
Komunitas kerasulan awam memiliki peran penting dalam
mewartakan dan menghidupi ajaran ini. Di berbagai paroki, kami mengadakan
pendampingan keluarga, kursus persiapan pernikahan, dan konseling pastoral.
Kami percaya bahwa pewartaan kasih Allah dimulai dari rumah tangga yang setia,
terbuka pada kehidupan, dan berakar pada iman.
Pernikahan antara satu pria dan satu wanita bukanlah bentuk
eksklusi, tetapi ekspresi kasih yang total dan setia. Dalam dunia yang sering
kali bingung membedakan cinta dan keinginan, Gereja hadir sebagai suara
kenabian yang mengingatkan: kasih sejati adalah pemberian diri yang utuh dan
tak terbagi.
Mari kita terus menjadi saksi kasih yang setia, dalam
keluarga, komunitas, dan masyarakat luas. Karena hanya dengan cinta yang benar,
dunia bisa disembuhkan.
Ditulis oleh: Darius Leka, S.H.,
M.H. - Advokat & Aktivis Rasul Awam Gereja Katolik
#shdariusleka #unacaro
#pernikahankatolik #satupriasatuwanita #kerasulanawam #imandankeluarga
#gerejaberbicara #kasihyangsetia #fyp #reelskatolik #jangkauanluas

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin