Bunda Teresa. shawncarney.org |
Bagaimana seseorang dapat memperoleh gelar orang suci (Santo atau Santa) dalam gereja Katolik?
Secara umum, gelar Santo bagi pria atau Santa bagi wanita diberikan gereja Katolik kepada mereka yang hidup dalam kebajikan dan mencapai titik heroik, seperti dilansir dari BBC. Kekudusan mereka ini harus dapat dibuktikan oleh argumen-argumen disertai juga oleh mukjizat-mukjizat dari Tuhan yang diperoleh melalui perantaraan doa orang kudus itu.
Awalnya, pemberian gelar Santo atau Santa tanpa harus melewati mekanisme dan prosedur khusus. Jika seseorang dianggap kudus dan juga hidup sebagai martir, gereja secara otomatis akan memberikan gelar orang kudus tersebut. Baru pada tahun 1234, mekanisme dan prosedurnya mulai diatur untuk menyelidiki apakah orang tersebut layak diberi gelar kudus atau tidak.
Untuk mendapatkan gelar tersebut tidaklah mudah, harus melewati beberapa fase. Fase pertama, setidaknya lima tahun setelah kematian mereka. Hal ini untuk memberikan waktu bagi ketenangan jiwa mereka setelah meninggal dan untuk memastikan bahwa evaluasi terhadap calon Santo atau Santa tersebut dapat diselidiki secara obyektif.
Setelah itu akan memasuki fase kedua, yakni penyelidikan dari gereja mengenai calon orang kudus tersebut meninggal. Tujuannya, untuk melihat apakah mereka menjalani kehidupan dengan kesucian dan kebajikan yang cukup atau tidak. Dalam tahap ini juga terdapat sebuah proses yang disebut Declaration “Non-Cultus” atau pernyataan bahwa tidak ada takhayul atau pemujaan berhala yang ditujukan kepada calon orang kudus tersebut.
Bukti dan keterangan saksi mulai dikumpulkan pada fase ini. Jika ada bukti yang cukup, uskup membuat rekomendasi kepada Paus dan meminta izin untuk membuka kasus tersebut. Setelah kasus ini diterima untuk dipertimbangkan, individu tersebut dapat disebut "Hamba Allah".
Langkah selanjutnya adalah memverifikasi mukjizat agar mencapai tahap Beatifikasi, yakni satu mukjizat telah berhasil dibuktikan dan diakui Paus. Ketika telah lulus pada tahap ini, calon Santo atau Santa akan diberi gelar “Terberkati”.
Tahap terakhir adalah kanonisasi, atau persetujuan bahwa calon orang kudus tersebut diangkat menjadi Santo atau Santa. Untuk mencapai tahap ini, keajaiban kedua biasanya perlu dikaitkan dengan doa seseorang kepada mereka yang telah dibeatifikasi. Tahap ini akan melibatkan misa (ibadah) khusus yang menceritakan sejarah hidup individu tersebut. (BBC | YON DEMA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin