Bogor-Keuskupan : Hari itu, Senin, 26 Desember 2016 mungkin akan
menjadi hari yang tak terlupakan bagi para warga binaan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA, Pondok Rajeg, Cibinong. Ya, hari itu Uskup
Bogor yaitu Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, berkenan untuk
mempersembahkan misa dan merayakan Natal bersama mereka di sana.
Sebelum memasuki gereja
oikumene, para petugas melakukan rangkaian prosedur yaitu meminta KTP
kami, memeriksa barang-barang bawaan kami dan memeriksa kami dengan
menggunakan metal detector. Setelah itu, kami pun diijinkan
untuk memasuki kawasan lapas dimana para warga binaan telah berbaris
untuk menyambut kami. Sungguh terharu melihat penyambutan mereka seperti
itu. Mereka yang dianggap sebagai penjahat, menyambut kami layaknya
pejabat.
Setiba di Gereja Oikumene “Terang Dunia”, para warga binaan telah
berkumpul dan menyanyikan lagu-lagu pujian. Mereka pun diberi kesempatan
untuk melakukan pengakuan dosa. Tepat pada pukul 09.00 misa
konselebrasi pun diadakan oleh RD Antonius Haryanto dan RD Antonius
Garbito, dengan selebran utama Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM.
Dalam homilinya, Mgr. Paskalis mengatakan untuk tidak meninggalkan
Allah apapun kondisinya dan seberat apapun masalah yang sedang dihadapi.
Allah hadir karena Allah mengasihi kita. Semua yang hadir juga para
warga binaan percaya bahwa lahir ke dunia ini sebagai pengikut Kristus
sehingga disebut sebagai orang Kristen. Allah berkenan memberi kado yang
terindah yakni, Putra-Nya sendiri. Allah menghargai kita dan tidak mau
meninggalkan kita serta meminta kita untuk merubah diri. The power of God is the power of love. Oleh sebab Allah adalah kasih, maka janganlah menyebar kebencian dan menebarkan kasih dalam bentuk mengunjungi, berbicara dan menyapa sesama.
Usai homili, Mgr. Paskalis berkenan untuk melantik dan memberkati
para pengurus “Sahabat Lapas” yaitu suatu komunitas lintas paroki yang
termasuk dalam Komis JPIC & Mitra Perempuan dengan RD Antonius
Garbito sebaga Moderator. Nantinya “Sahabat lapas” inilah yang akan
mengakomodasi kunjungan ke berbagai lapas di Keuskupan Bogor.
Misa berakhir, yang dilanjutkan dengan makan siang bersama. Meskipun
dengan lauk yang sederhana, semua baik Mgr. Paskalis, para romo dan umat
nampak menikmatinya. Sambil menikmati makan siang, para warga binaan
menghibur dengan lagu-lagu pujian. Setelah menikmati makan siang, para
warga binaan dan umat melantunkan lagu-lagu pujian secara bergantian.
Pendeta John Manopo pun berbagi kisah suka duka yang beliau alami selama
menjadi Koordinator Gereja Oikumene “Terang Dunia”. Sebelum pulang,
para warga binaan dan umat berfoto bersama para romo dan Uskup yang
ramah dan murah senyum itu. (net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin