Selasa, 16 Agustus 2011

MENGANDALKAN TUHAN

Di dalam TUHAN setiap badai pasti berlalu
Dunia ini memang sudah terjangkit sindrom yang membuat orang susah untuk meluangkan waktu mengenal TUHAN. Begitu bangun tidur di pagi hari yang pertama kali didengar adalah radio, menonton televisi, membaca koran. Waktu luang buat ngobrol ngalor ngidul. Di akhir pekan buat rekreasi atau jalan – jalan ke mall. Belum lagi HP, internet, email ataupun alat – alat elektronik lain yang semakin membuat kita sibuk sehingga tidak ada waktu luang. Semuanya itu tidak ada yang salah, dan semuanya itu tidak ada yang melarang.

Di era informasi yang semakin cepat melaju seperti sekarang ini, mereka yang menang bukan lagi mereka yang memiliki informasi, namun mereka yang pandai dan mampu mencari sumber – sumber informasi. Dimana – mana orang inginnya ngomong dan maunya didengar, mungkin karena mulut letaknya lebih di depan dari pada telinga. Dimana – mana orang melindungi diri dengan membangun kebenaran – kebenaran mereka sendiri. Sungguh semakin membutakan, karena semakin pandai orang mengolah kata sehingga antara yang salah dan yang benar sudah semakin susah dan sulit sekali dibedakan dan dikenali.

Luar biasanya sekarang ini kalau kita ikuti dan cermati di media cetak maupun elektronik banyak sekali fenomena – fenomena yang terjadi, dimana banyak orang yang kita anggap “NORMAL” ternyata sudah memasuki area tergoncang jiwanya, stress, depressi, frustasi sehingga memunculkan perilaku – perilaku yang “TIDAK NORMAL”, yang sangat sulit sekali dicerna dan dikenali dengan akal.

Itu semua adalah badai dalam kehidupan kita di dunia ini, yang tentunya akan semakin besar dan semakin besar menerpa dunia di waktu – waktu akhir jaman yang sudah semakin mendekat ini. Siapa yang tidak berhati – hati akan hilang lenyap dibawa bersamanya. Paulus dengan tegas sudah memperingatkan kita untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini, dengan tetap pandai – pandai berpegang pada Kehendak ALLAH (Roma 12:2). Karena sebenarnya dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya (1 Yohanes 2:17). Bagaimana kita akan melakukannya ???

“Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (Mazmur 46:11). Kenapa kita tidak mengandalkan TUHAN dengan selalu mengawali, mengisi, dan mengakhiri hari – hari kita dengan selalu mendengarkan, memperkatakan dan melakukan Firman TUHAN, sehingga hari – hari dalam hidup kita akan diprogram oleh ROH ALLAH bukan oleh roh – roh dunia yang hanya membawa kita pada kebinasaan. Akan seperti rajawali kita dibawa untuk mampu terbang di atas setiap badai yang datang menerjang dengan kekuatan sayapnya, berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah ( Yesaya 40:31). Di dalam TUHAN setiap badai pasti berlalu, dengan tidak menjadi lesu maupun lelah.Salam damai sejahtera dan sukacita bagi saudara-saudari jemaat Paroki St. Paulus (YDK.Dameirianto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin