Oleh: RP. Stanislaus Agus Haryanto, OFM |
Ketika seorang
mau merenung dan berdoa atas hidupnya, maka orang tersebut akan dapat menemukan
suatu pijakan untuk berbenah. Tidak banyak orang yang bisa dan mau melewati jalan
yang sempit seperti ini. Atas dalih kesibukan dan pekerjaan harian, orang
beriman kurang membiasakan diri untuk memberikan ruang dan waktu sejenak untuk
menarik diri dari kesibukan hariannya.
Setelah
pengkhianatan dan kematian Yudas, para murid merasa perlu dan penting untuk
mengakrabkan diri dengan Yesus Kristus. Hal inilah yang mendorong setiap para
murid yang percaya pada Yesus yang Bangkit untuk selalu berkumpul dan berbenah
diri, mulai dari dalam diri mereka masing-masing. Dan mereka merasa saling
membutuhkan satu sama lain untuk meneruskan dan menyuburkan karya Roh Kudus
yang telah mereka terima dari Yesus.
Dirasa perlu, bagi mereka untuk mengganti Yudas yang telah mengambil
jalan lain dalam hidupnya. Komunikasi telah diperbaiki dalam komunitas mereka,
relasi antar pribadi telah diperbarui sehingga pada gilirannya Matias masuk
untuk menggenapi bilangan para rasul Yesus. Suatu penerusan tradisi yang
sebelumnya diberikan oleh Yesus, kelompok dua belas. Kelompok dua belas harus
tetap ada sebagai pengingat akan kedua belas suku Israel kesayangan Allah
sendiri. Hal inilah yang akan di komunikasikan kepada para pendengar dari kisah
para rasul ini.
“Barang siapa tinggal dalam cinta kasih,
tinggal dalam Allah dan Allah dalam dia”, demikian
pernyataan yang ditegaskan oleh Rasul Yohanes dalam bacaan II. Allah terlebih
dahulu mengasihi manusia. Kasih karunia yng diberikan Allah kepada manusia
bukanlah atas dasar manusia itu berkelebihan dalam kasih, bukan itu. Tetapi
memang Allah sendiri yang terlebih dahulu mempunyai inisiatif untuk mengasihi
manusia. Dan dalam pengalaman hidup manusia, pengalaman akan Allah yang
meng-komunikasikan dirinya itu, ditanggapi oleh manusia dalam bentuk iman,
harapan dan cinta kasih. Maka atas dasar itulah maka, setiap orang dimeteraikan
dan digerakkan oleh daya kerja/roh yang membuat manusia untuk ber-ekspresi,
mengungkapkan, mengkomunikasikan , tindakan cinta kasih, persekutuan dan
persaudaraan yang sejati. Disini komunikasi tercipta dalam kesadarn iman bahwa
Allah terlebih dahulu mengasihi manusia, maka tindakan manusia seharusnya dan
selayaknya memang harus mengasihi dan mencintai sesamanya.
“Komunio atau dan kesatuan” adalah gagasan yang paling digemari
dan disukai oleh Tuhan Yesus sendiri. Hal ini bukalah ide atau gagasan yang
serba kosong, melainkan suatu langkah dan keputusan yang dihidupi dan telah
diperjuangkan oleh Yesus sendiri bersama Allah Bapa disurga. Dan ketika Tuhan
Yesus akan naik kesurga dan ada bersama dengan Bapa, satu lagi tindakan Tuhan
Yesus untuk mengkomunikasikan cinta kasihNya kepada manusia adalah dalam bentuk
doa demi kesatuan, komunio dan persatuan para murid yang amat dikasihiNya.
“Semoga mereka bersatu seperti kita”.
Pada hari
Komunikasi sedunia ini kita semua diajak untuk membumikan semangat Yesus ini,
yaitu Komunikasi Cinta Kasih yang tak bertepi....artinya; seperti Yesus Kristus
yang selalu mengingat dan berupaya agar para muridnya tinggal didunia dalam
suasana damai dan tentram, terhindar dari segala cobaan. Maka perlu dibangun
dalam setiap pribadi bahwa komunikasi dengan hati yang penuh cinta kasih itu
mesti mendapat perwujudan dalam setiap tindakan konkret. Dalam karya, hidup
ditengah keluarga, ditengah masyarakat dan dimana tempat, kita dipanggil
menjadi Rasul-rasul Cinta Kasih pengganti Yudas.
Rasul Cinta
kasih sangat dibutuhkan dalam hidup kita sekarang ini. Dalam hidup yang serba
tidak puas dengan segala sesuatu, penuh curiga dan emosianal yang kadang tak
terkendali kehadiran rasul Cinta Kasih sangat-sangat diperlukan. Kehadiran
Rasul cinta kasih senantiasa membuat, yang buntu nyambung lagi, yang gagap
menjadi fasih dan yang terkulai bangkit lagi. Karena Rasul Cinta kasih, akan
membawa kegenapan, mengisi yang kosong dan menyatukan yang tercerai berai
karena membawa semangat Yesus, “biarlah mereka
menjadi satu, sama dengan Bapa dan Aku adalah satu”.
Mungkin anda
sekalian salah satu Rasul Cinta kasih yang dinantikan dalam hidup bersama di
Paroki Paulus ini. Maka siap sedialah untuk berbagi, karena berbagi itu
indah....semoga Amin dan Berkah Dalem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin