Tampaknya mengacu pada
keputusannya untuk mengundurkan diri, Paus Benediktus mengatakan mencintai
Gereja juga berarti memiliki keberanian untuk mengambil keputusan-keputusan
sulit. Ia mendesak seluruh umat Katolik agar selalu menempatkan kebaikan gereja
di atas keinginan mereka sendiri.
Paus Benediktus telah berjuang
untuk mengatasi skandal pelecehan seksual oleh para imam, kebocoran ribuan
dokumen memalukan, dan menurunnya jumlah umat Katolik di Eropa - semua isu yang
harus diatasi oleh penggantinya kelak.
Satu orang di antara massa
yang berkepentingan khusus dengan masa depan gereja adalah Pastur Thomas
Rosica, direktur sebuah jaringan televisi Katolik di Kanada. "Paus Yohanes
Paulus II mengajar kita dengan pelajaran yang sangat berharga selama masa
kepausannya, terutama pada tahun-tahun terakhir, tentang penderitaan dan
kematian. Paus Benediktus mengajar kita dengan pelajaran lain. Beliau telah
mengajar kita tentang penyerahan diri. Kita tidak melekat pada kekuasaan dan
otoritas dan jabatan dan hak istimewa, ketika kita tidak lagi punya
tenaga," kata Pastur Rosica.
Warga Katolik lainnya dalam
kerumunan besar itu juga bersimpati dengan kepada keputusan Sri Paus, dan ikut
berspekulasi tentang kemungkinan pengganti paus untuk pertama kali berasal dari
Eropa.
Menurut Pastur Rosica, para
kardinal yang akan memilih paus berikutnya menyadari semua itu, tetapi tidak
begitu memusatkan perhatian pada berita-berita utama seperti banyak pengamat.
"Puji Tuhan, para
kardinal tidak berpikir seperti yang diharapkan surat kabar. Mereka akan
mendengar laporan-laporan mengenai kehidupan gereja di berbagai tempat,
kebutuhan-kebutuhan apa saja yang mendesak - dan dari semua itu satu tokoh akan
muncul. Saya sepenuhnya yakin bahwa dengan bantuan Roh Kudus mereka tahu apa
yang mereka lakukan," ujar Pastur Rosica lagi.
Banyak kardinal yang akan
memilih pengganti Paus Benediktus sudah berada di Roma. Mereka diperkirakan
akan mengambil keputusan sekitar pertengahan Maret, sehingga paus baru akan
bisa memimpin berbagai ritual dalam Pekan Suci dan Paskah.
Sementara itu, mulai Kamis
malam Gereja Katolik akan memiliki seorang mantan paus yang masih hidup untuk
pertama kalinya dalam hampir 600 tahun. Paus Benediktus mengatakan akan terus
menjadi bagian dari gereja dengan cara baru. Ia meminta umat Katolik agar
mengenangnya dan untuk tepuk tangan yang hangat, ia membalasnya dengan ucapan
sederhana "terima kasih".(voaindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin