Anak-Anak Komuni Pertama yang telah menerima Komuni Pertama |
Berdasarkan kalender Liturgi Gereja Katolik, Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus
untuk beberapa paroki, hari itu dijadikan hari penerimaan Komuni Pertama.
Termasuk paroki St. Paulus Depok yang terletak di kawasan Depok Lama, Jawa
Barat, pada Minggu 02 Juni 2013.
Anak-anak yang rata-rata berusia 11- 12 tahun itu segalanya telah
dipersiapkan dengan baik. Sehingga upacara Penerimaan Komuni Pertama berjalan
lancar dan sempurna. Lancarnya pelaksanaan upacara ini tidak terlepas dari kerjasama
antara Dewan Paroki, orangtua, pembimbing, dan lain-lain sehingga memberikan
kesan yang mendalam bagi anak-anak khususnya 68 anak Paroki St. Paulus Depok
dan paroki-paroki tetangga yang menerimakan Tubuh dan Darah Kristus untuk yang
pertama kalinya.
Tidak hanya sekadar rutinitas tahunan belaka tetapi mereka benar-benar
dipersiapkan oleh para pembimbing agar layak menerima Tubuh dan Darah Tuhan.
Berbagai macam kegiatan pembelajaran telah mereka lakukan seperti pelajaran
agama, retret, pengakuan dosa dan kegiatankegiatan lainnya. Tidak hanya sampai
disitu, untuk melanjutkan tugas pembinaan ini para orangtua pun diberi mandat
dengan melakukan pembekalan dalam melanjutkan pembinaan, pembimbingan kehidupan
rohaninya hingga mereka beranjak dewasa.
Tanpa Imam Kita Tidak Bisa Merayakan Misa
Melihat akhir-akhir ini banyak umat yang kurang menghayati dengan baik soal
makna yang terkandung dalam Tubuh Kristus, Pastor Tauchen Hotlan Girsang, OFM
menegaskan kembali beberapa hal penting. Seperti dalam kotbahnya Pastor Tauchen
mengatakan pertama, “Sikap kita terhadap Tubuh dan Darah Tuhan, kita harus
realistis yaitu: kita harus membedakan Roti dan Anggur yang sudah atau belum
dikonsekrasi. Jika dirasakan sebenarnya tidak ada perbedaan.
Dalam perayaan Ekaristi Imam akan bertindak sebagai in persona Christi.
Artinya Imam lebih daripada hanya “atas nama” atau hanya sebagai wakil saja. In
Persona (dalam Pribadi Kristus) menunjukkan kesamaan Sakramental seorang imam
dengan Imam Agung yaitu Kristus. Imam sebagai sarana Kristus sendiri
mempersembahkan diri-Nya secara sakramental.Kata-kata konsekrasi menjadi
efektif karena perintah Kristus. Imam hanya mengulangi kata-kata Kristus
”Inilah TubuhKu dengan memakai bentuk orang pertama tunggal. Maka jelaslah yang
dimaksud bukan tubuh dan darah si imam itu tetapi Tubuh dan Darah
Kristus.“Tubuh dan Darah Kristus yang benar harus kita melihatnya Iman. Tidak
usah bahenol dalam menerima Tubuh dan Darah Kristus. Apalagi merokok dulu.
Lebih baik jangan. Jika itu terjadi berarti kita tidak respek terhadap Tuhan.
Kita harus sopan”, tegasnya.
Kedua, Tubuh dan Darah Kristus hanya bisa dihidangkan oleh imam. Tanpa imam
kita tidak bisa menerima Tubuh dan Darah Kristus. Sekarang ini di Eropa terjadi
krisis imam. Apakah dengan keadaan ini bapakbapak boleh ditahbiskan jadi imam?
Atau orang-orang yang tidak menikah (usia tua) termasuk wanita?. Soal hal ini
Paus tegaskan TIDAK walau pun sekarang ada krisis imam.
Janji orangtua adalah melanjutkan pembinaan iman dengan mendorong atau
mendukung putera-puterinya, maka salah satu tugasnya adalah mendorong putera
untuk menjadi imam. Kita harus berdoa untuk panggilan imam benaran. Jangan jadi
imam gadungan. Kalau imam gadungan yang mempimpin misa maka misa itu nilainya
ecek-ecek.
Ketiga, kita harus bersatu dengan Tuhan dan dalam keadaan rahmat. Banyak
orangtua yang perintahkan anak-anak ke gereja sementara orangtua di rumah.
Alasannya adalah karena bapak/ ibu sudah lebih lama ke gereja dari pada
anak-anak. Jika demikian kejadiannya maka anak-anak yang lebih banyak
mendapatkan keadaan rahmat. Oleh sebab itu diharapkan orangtua tetaplah
menemani anak-anak dalam Misa Kudus dan mereka tetaplah kita dampingi dengan
tekun dan setia. Sebab apa yang anak-anak lihat itulah yang anak-anak lakukan,
ujar Pastor Tauchen mengakhiri kotbahnya. (Ryo Cribo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin