Salah satu kegiatan BIA/ BIR Paroki St. Paulus-Depok |
Pembinaan iman anak dan
remaja, sangat penting untuk diupayakan oleh Gereja. Dalam hal ini, Gereja
melengkapi dan turut ambil bagian dalam tugas orangtua mendidik anak-anaknya
secara Katolik. Tanggung jawab pertama dan terutama, tetap ada pada orangtua.
Sehingga peran orangtua dan Gereja dalam memupuk perkembangan iman anak harus
seiring dan saling mendukung.
Buat Apa Sih BIA/ BIR ?
Sebagai Gereja, Paroki St.
Paulus-Depok pun turut mendukung atas tugas atau kegiatan yang ada. Sebut saja,
di seputar gereja ada beberapa kegiatan kerohanian yang berorientasi pada
pembinaan iman kaum muda. Misalnya, Bina Iman Anak, Bina Iman Remaja, Orang
Muda Katolik, Legio Maria Yunior dll. Komunitas ini hidup dan berkembang karena
kehadiran dan keterlibatan kaum muda didalamnya. Pembinaan iman melalui berbagai
komunitas ini, menjadi penting karena Bina Iman adalah suatu proses yang
berlangsung sepanjang hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan. Sehingga di
usia dini (muda) pembinaan iman sejatinya menjadi perhatian utama orangtua dan
Gereja.
Dukungan dari keluarga
sangatlah menentukan minat dan kegairahan seorang anak untuk terlibat dalam
berbagai komunitas rohani yang ada. Bila sedari dini, anak-anak dibiasakan
untuk terlibat secara aktif dalam berbagai kelompok pembinaan iman, niscaya ia
memahami pentingnya berkumpul atau menyatu dengan rekan-rekannya seiman, dalam
berbagai kegiatan yang khas anak muda Katolik. Sebaliknya, bila keluarga dalam
hal ini, orangtua bersikap acuh tak acuh bahkan apatis terhadap kelompok binaan
yang diadakan Gereja, maka komunitas bina iman ini, tidaklah menjadi penting
bagi seorang anak. Padahal kemitraan antara keluarga dan Gereja dalam upaya
memupuk minat dan keterlibatan anak dalam kegiatan-kegiatan rohani di seputar
gereja sangat penting dan harus diupayakan sedemikian rupa.
Dalam Arah Dasar Pembinaan
Iman Anak Gereja Katolik Indonesia 2006-2016 salah satunya disebutkan bahwa
keluarga adalah Gereja Rumah Tangga (Ecclesia Domestica), tempat penyemaian dan
pengembangan iman anak untuk menjadi manusia seutuhnya. Anak harus dihantar dan
di bimbing ke arah iman dewasa sehingga ada keseimbangan antara pengetahuan dan
penghayatan imannya. Dan Gereja (hirarki) pasti dengan suka hati berkenan turut
ambil bagian dalam tugas tersebut. Semoga Tuhan senantiasa menyertai usaha dan
tanggungjawab mulia ini. (Merry M. Martens)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin