Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM (kedua dari kiri) |
UMAT, IMAN DAN PEMILU yang
diambil oleh Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Keuskupan Bogor dan Sie
Kerawam Keuskupan Bogor. Sub Tema “Partisipasi Umat Katolik Keuskupan Bogor
dalam menciptakan keadaban politik di Indonesia”.
Sebagai moderator adalah Anton
Sulis, Ketua FMKI Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM, Uskup Keuskupan Bogor.
Pada dialog itu Mgr. Paskalis menekankan BAGAIMANA PERAN UMAT KATOLIK DALAM
KEHIDUPAN MEN-GEREJA dan BER – NEGARA?. Uskup juga menjelaskan bahwa Allah
datang ke dunia ini karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia sehingga
Allah ingin berbuat sesuatu yang menghidupkan. Untuk menanggapi kasih tersebut
umat diharapkan mempunyai visi dan menciptakan persaudaraan yang sejati,
persaudaraan yang inklusif untuk semua golongan, RAS dan bahasa serta memiliki
wawasan kebangsaan yang sehat.
Lanjut Bapa Uskup “Umat juga
diharapkan mampu membaca tanda tanda zaman yang menantang sekarang ini dengan
cara: memperluas pluralism atau memperlebar dan membuka tanda persaudaraan
sejati, mensukseskan demokrasi kita, mewujudkan nyatakan keadilan sosial,
pendidikan serta pastoral yang memberdayakan.
Dalam hal ini gereja
diharapkan tidak berhenti pada karya karitatif tapi mampu melaksanakan karya
yang memberdayakan”. Sebastian Salang, Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen
Indonesia (FORMAPPI) dan menjadi salah satu pembicara dalam acara itu
mengatakan “Sudah saatnya umat Katolik berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan
negara yang setelah masa reformasi ini semakin memburuk”.
“Keuskupan harus tanggap
melihat situasi politik sekarang ini dan tidak boleh tinggal diam. Ada beberapa
Keuskupan terutama Keuskupan Ambon, Medan dan Bali yang sudah mempersiapkan
pemilu dua tahun sebelumnya dan mempersiapkan calon legislatif yang akan dipilih
oleh umat. Menanggapi beberapa pertanyaan yang muncul tentang parpol dan calon
legislatif, Sebastian Salang mengharapkan umat mampu memilih calon legislatif
yang jujur dan bersih dari korupsi. Pada tahun 2014 ini KWI memberikan seruan
agar umat Katolik tidak boleh GOLPUT,” ungkapnya
Pada sesi terakhir anggota KPU
Bogor mengharapkan bila ada warga yang belum mendapat undangan untuk memilih
bisa datang langsung ke TPS. Kertas suara yang akan dicoblos ada 4 macam
diantaranya DPR-RI, DPD, DPRD Tingkat Provinsi dan DPRD Kota/ Kabupaten.
Acara yang dilaksanakan pada
22 Maret 2014 itu, bertempat Gedung Pusat Pastoral (PusPas) Bogor, berlangsung
hingga pukul 13.00 WIB. Acara itu dihadiri oleh perwakilan sie HAK dan Kerawam
Paroki se Keuskupan Bogor, Sie Keadilan Perdamaian Paroki Se Keuskupan Bogor,
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Komisi Mitra Perempuan, dan PMKRI
Bogor. Seluruh rangkaian acara ditutup dengan doa dan berkat oleh Mgr. Paskalis
Bruno Syukur, OFM. (Elisabeth Setyaningsih, Sie Hak dan Kerawan Paroki St.
Paulus Depok) Editor: Darius Lekalawo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin