Hari ini, Sabtu 2 Mei 2015 Keuskupan Bogor mengadakan pertemuan Sekretaris, sekretariat dan seksi Komsos paroki se-Keuskupan Bogor. “Gereja tampak dari tampilannya. Tampilan itu hadir dalam wajah sekretariat paroki”. Demikian papar Rm. Driyanto dalam sesi pertemuan yang dihadiri para sekretaris paroki, sekretaris biara dan seksi komsos paroki. Seluruh sekretaris Paroki, sekretaris biara dan seksi komsos paroki hadir dalam pertemuan khusus yang diadakan di Pusat Pastoral Keuskupan Bogor dari pukul 09.00 – 14.30. Romo Monang sebagai Sekretaris Keuskupan Bogor membuka acara ini dan menyampaikan tujuan, harapan dan maksud dari pertemuan ini. Dalam penjelasannya, Romo Monang menggarisbawahi peranan penting sekretaris paroki dan biara berkenaan dengan penataan arsip gereja, statistik dan komunikasi dengan berbagai pihak di Keuskupan Bogor. Singkatnya dengan acara ini bisa memperlancar komunikasi diantara semua pihak berkaitan dengan segala macam info di keuskupan.
Tiga pembicara utama dihadirkan dalam acara ini. Romo Monang sebagai sekretaris keuskupan, Romo Driyanto dan Romo Tri Harsono. Dalam pemaparannya Romo Driyanto menandaskan agar sekretaris paroki bersikap ramah dan menerima umat yang datang memohonkan bantuan Gereja. Penerimaan yang ramah dan murah hati yang diberikan oleh seorang tenaga sekretariat menjadikan Gereja sebagai tempat yang penuh kasih. Di sisi lain sekretaris paroki pun diharapkan mampu untuk bekerja secara profesial dan gereja pun harus siap menghargai mereka secara professional pula. “Janganlah dipilih sekretaris paroki yang ember”. Seorang sekretaris paroki harus mampu menjaga arsip / data dan rahasia paroki. Bahkan diharapkan agar masing-masing umat paroki menyediakan tempat yang layak bagi umat untuk menunggu. Umat yang datang sungguh diterima dan diperlakukan seperti anak yang datang pada rumah orang tuanya; serta diharapkan mampu memberikan informasi-informasi yang benar. Dengan demikian sekretaris paroki menjadi ibu dan guru gereja.
Dalam sesi berikutnya, Romo Tri Harsono selaku vikaris jenderal Keuskupan Bogor memberikan semangat kepada para sekretaris paroki dan seksi komsos paroki dalam menyambungkan umat dan gerejanya. Lebih dalam lagi tugas para sekretaris ini akhirnya adalah menyambungkan umat dengan Tuhan. Terhadap seksi komsos paroki, Romo Tri Harsono menyampaikan agar seksi komsos paroki turut berperan aktif dalam men”syiar”kan nilai-nilai Injili dan kekatolikan dalam bentuk media apapun.
Usai makan siang, seksi komsos paroki secara khusus berkumpul bersama untuk mendengarkan penjelasan dari romo Joned terkait dengan media komunikasi Keuskupan Bogor. Para seksi komsos paroki dihimbau untuk menjadi contributor aktif untuk mensharingkan tulisan dan liputannya terkait acara-acara yang diselenggarakan di parokinya masing-masing.
Semoga dengan terselenggaranya acara ini, kita semua mampu menampilkan dan mewartakan wajah Gereja yang damai, murah hati dan penuh kasih. (RD. David Lerebulan/keuskupanbogor.org)
Tiga pembicara utama dihadirkan dalam acara ini. Romo Monang sebagai sekretaris keuskupan, Romo Driyanto dan Romo Tri Harsono. Dalam pemaparannya Romo Driyanto menandaskan agar sekretaris paroki bersikap ramah dan menerima umat yang datang memohonkan bantuan Gereja. Penerimaan yang ramah dan murah hati yang diberikan oleh seorang tenaga sekretariat menjadikan Gereja sebagai tempat yang penuh kasih. Di sisi lain sekretaris paroki pun diharapkan mampu untuk bekerja secara profesial dan gereja pun harus siap menghargai mereka secara professional pula. “Janganlah dipilih sekretaris paroki yang ember”. Seorang sekretaris paroki harus mampu menjaga arsip / data dan rahasia paroki. Bahkan diharapkan agar masing-masing umat paroki menyediakan tempat yang layak bagi umat untuk menunggu. Umat yang datang sungguh diterima dan diperlakukan seperti anak yang datang pada rumah orang tuanya; serta diharapkan mampu memberikan informasi-informasi yang benar. Dengan demikian sekretaris paroki menjadi ibu dan guru gereja.
Dalam sesi berikutnya, Romo Tri Harsono selaku vikaris jenderal Keuskupan Bogor memberikan semangat kepada para sekretaris paroki dan seksi komsos paroki dalam menyambungkan umat dan gerejanya. Lebih dalam lagi tugas para sekretaris ini akhirnya adalah menyambungkan umat dengan Tuhan. Terhadap seksi komsos paroki, Romo Tri Harsono menyampaikan agar seksi komsos paroki turut berperan aktif dalam men”syiar”kan nilai-nilai Injili dan kekatolikan dalam bentuk media apapun.
Usai makan siang, seksi komsos paroki secara khusus berkumpul bersama untuk mendengarkan penjelasan dari romo Joned terkait dengan media komunikasi Keuskupan Bogor. Para seksi komsos paroki dihimbau untuk menjadi contributor aktif untuk mensharingkan tulisan dan liputannya terkait acara-acara yang diselenggarakan di parokinya masing-masing.
Semoga dengan terselenggaranya acara ini, kita semua mampu menampilkan dan mewartakan wajah Gereja yang damai, murah hati dan penuh kasih. (RD. David Lerebulan/keuskupanbogor.org)
BUNG DARIUS,
BalasHapusSEKALI LAGI SAYA MOHON UNTUK DICABUT TULISAN DI ATAS.
SECARA ETIKA JURNALISTIK ANDA MELANGGAR KARENA SAYA SEKALI TIDAK KIRIM KE BLOG ANDA. SAYA TUNGGU PENCABUTAN SEGERA, JIKA TIDAK SAYA AJUKAN KEBERATAN KE PAROKI. TRIMS.