Romo Antonius Benny Susetyo |
“Kesan saya negara aganya tidak berfungsi dalam memelihara kerukunan di masyarakat,” tutur Romo Benny dalam seminar “Peran Pemimpin Agama dalam Merawat Perdamaian di Indonesia: Sebuah Pembelajaran dari Ambon, Maluku” di Hotel Intercontinental, Jakarta Pusat, Kamis (3/12).
Dalam proses demokratisasi di Indonesia, di mata Romo yang aktif bergelut di isu toleransi antar umat beragama ini, seringkali agama menjadi alat untuk memenangkan pertarungan politik.
Romo Benny bahkan menemukan sejumlah kasus di sejumlah pilkada agama digunakan untuk memprovokasi massa di grassroot. Karena itu, Ia merasa khawatir benar dengan pelaksanaan pilkada serentak tahun ini.
“Dalam pilkada serentak ini agama justru menjadi alat untuk menebar hate speech agar massa terprovokasi,” jelas Romo yang juga merangkap aktivis toleransi antar umat beragama itu.
Pada kondisi inilah, menurut Romo Benny, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) semestinya mampu untuk mencetak figur-figur politik dan di masyarakt yang memiliki sifat layaknya negarawan. Hal itu, lanjut Romo, bisa dimulai dari para stakeholders di FKUB agar bertindak tidak memihak siapapun dalam konflik antar umat beragama.
Namun sayangnya, kata Romo Benny, justru FKUB kerap menjadi bagian dari masalah dalam kerukunan antar umat beragama.
“Tapi kecenderungnnya malah orang yang duduk di FKUB menjadi provokator karena tak bisa meninggalkan identitas keagamaannya demi kepentingan bersama, ” jelas Romo Benny.
“Justru dalam beberapa kasus FKUB yang mendorong para preman berjubah untuk melakukan aksi-aksi kekerasan,” sambung peneliti di Setara Institute itu.
Oleh karenanya, Romo Benny menyarankan agar FKUB untuk kembali sebagai katalisator perdamaian. Hal itu, tegas Romo, harus dimulai dengan penyeleksian orang-orang yang mengisi FKUB. Menurutnya, FKUB harus diisi oleh agamawan yang nasionalis.
“FKUB harus diisi oleh agamawan yang nasionalis dan memayungi semua golongan,” jelas Romo. (icrp-online.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin