Kamis, 23 Februari 2017

Djarot Sindir Aksi 212: Lebih Baik Bantu Korban Banjir

Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyebut para peserta Aksi 212 lebih baik gotong royong membantu korban banjir daripada berdemo anti-Ahok.(CNNIndonesia/Safir Makki)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyindir peserta Aksi 212 yang berdemonstrasi di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2). Djarot berkata, pedemo dari sejumlah ormas Islam itu lebih baik menolong korban banjir daripada berunjuk rasa.

"Sebaiknya ikut gontong royong untuk membantu warga daripada begitu (demo). Mari bantu warga, masa kesadarannya kalah dari warga Cipinang Muara. Kan gitu ya," kata Djarot saat meninjau banjir di Kecamatan Jatinegara.

Djarot mengatakan, pemerintah sebaiknya fokus mengatasi persoalan nyata masyarakat seperti bencana banjir dibandingkan memikirkan unjuk rasa sejumlah ormas yang terus bergulir sejak awal November 2016.

"Ini lebih membutuhkan penanganan cepat untuk mengatasi persoalan warga. Jadi saya enggak mengurusi itu (demo)," kata Djarot.

Di Cipinang Muara, Djarot memuji kerja sama warga setempat menghadapi banjir. Masyarakat di lokasi itu secara swadaya telah mengumpulkan bahan pangan dan membentuk dapur umum sebelum bantuan pemerintah datang.

Djarot berkata, kekompakan antarwarga itu perlu dipertahankan dan terus ditumbuhkan. "Ibu-ibu bilang ini semua dari warga, oleh warga, dan untuk warga," tuturnya.

Sejak kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperoleh 401 laporan tentang banjir dari masyarakat. Banjir diperkirakan merendam ribuan rumah di berbagai titik di ibu kota.

Merujuk data petabencana.id yang digunakan BNPB, hujan yang mengguyur Jakarta sejak Senin malam menyebabkan banjir di 51 lokasi, dengan rincian 11 di Jakarta Selatan, Jakarta Timur (29), dan Jakarta Utara (11).

Ketinggian air terpantau beragam di beberapa titik, mulai dari 20 hingga 150 sentimeter.

Pada saat yang bersamaan, ribuan orang memadati jalanan di depan gedung DPR. Sejumlah ormas Islam seperti Forum Umat Islam dan Front Pembela Islam menuntut pemerintah memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari jabatan gubernur DKI Jakarta.

Para pedemo itu juga meminta Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis bersalah kepada Ahok pada kasus dugaan penodaan agama.

Sejumlah pimpinan DPR menemui perwakilan pengunjuk rasa, antara lain Rizieq Shihab dan Muhammad Al-Khaththath. (abm/yul/www.cnnindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin