Foto ilustrasi: Ist |
"Kegiatan ini adalah kegiatan bersama warga di wilayah Lingkungan Air Baru Kelurahan Penfui, Kota Kupang, sehingga melibatkan seluruh unsur kalangan dan umat di wilayah ini," kata Ketua Umum Panitia Perayaan Misa Perdana Imam Baru Pater Gregorius Primus Ama Maia, CS, Yuven Beribe kepada wartawan di Kupang, Senin (30/1/2017).
Menurut dia, secara keagamaan kegiatan perayaan ini memang merupakan kegiatan imani umat Katolik untuk menyatakan syukur keluarga atas ditabiskannya Pater Primus sebagai gembala umat sepanjang hidupanya.
Namun demikian ini juga dimaknai sebagai bagian dari kegiatan kemasyarakatan warga di Lingkungan Air Baru, Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, ini.
Oleh karenanya, pelibatan seluruh unsur agama dan masyarakat dilakukan, termasuk umat Islam di daerah ini.
"Bahkan masuk dalam kepengurusan kepanitiaan inti, antara lain, sebagai pelindung dan penasihat yang langsung dikendalikan oleh Imam Masjid Baitulrahmman El Tari Penfui, Wakil Ketua I oleh Ramli Muda dan sejumlah anggota seksi lainnya," katanya.
Bekas Lurah Penfui ini mengatakan, umat Muslim juga akan dilibatkan dalam puncak acara perayaan misa syukur itu dalam sesi pembawaan persembahan saat perayaan berlangsung.
"Kami mau tunjukkan kepada khalayak bahwa agama bukan menjadi batasan bagi kami melakukan sejumlah aksi nyata kemasyarakatan secara bersama-sama dalam konteks toleransi di daerah ini.
Agama tidak harus membuat kita terkotak dan akhirnya bertentangan," katanya saat didampingi Wakil Ketua I Ramli Muda, Wakil Ketua II Epi Seran, Sekretaris Simon Paron Gerans dan Daniel Tapobali serta ketua Seksi Usaha Dana Gabriel Odja dan Bendahara Marti Melur.
Kegiatan seperti ini, lanjut dia, sudah sering dilakukan dan khusus di Kelurahan Penfui, Lingkungan Air Baru, sudah lima kali dilakukan dengan melibatkan umat Muslim.
Terkait persiapan puncak acara pada Misa Syukur Keluarga nanti, Yuven mengatakan sudah sangat siap dan tinggal menunggu aksinya di hari pelaksanaan.
"Seluruh seksi sudah 'stay' di tugas dan fungsinya masing-masing dan sudah ada yang mulai aksi," katanya.
Wakil Ketua I Panitia Perayaan Misa Perdana, Ramli Muda mengatakan, kegiatan ini sudah menjadi rutinitas bahkan akan menjadi sebuah tradisi di hampir saban tahun di lingkungan itu, seiring banyaknya umat Katolik daerah itu yang dipanggil dan dipilih menjadi gembala umat menjadi imam dan misionaris.
Bagi Kepala Humas dan Protokol Pengadilan Tinggi Nusa Tenggara Timur itu, kegiatan imani umat Katolik ini sudah menjadi semacam kegiatan bersama seluruh keluarga di lingkungan tersebut dan bukan menjadi kegiatan keagamaan.
"Kita maknainya sebagai kegiatan bersama masyarakat dan karena itu pelibatan tanpa batas kami lakukan," katanya.
Dia mengaku bahkan sudah terlibat lima kali dalam kepanitiaan misa perdana Imam baru di lingkungan Air Baru tersebut.
"Saya sudah lima kali terlibat aktif di kegiatan seperti ini. Dan, bahkan pernah sekali saya langsung mengambil alih sebagai ketua umum kegiatannya dan semuanya berjalan cukup lancar dan meriah. Inilah bukti kebersamaan kami dan toleransi yang kami bangun di daerah ini," kata Ramli.
Sementara itu, Ketua Seksi Usaha Dana Gabriel Odja mengatakan, secara keseluruhan target anggaran yang dipatok panitia sudah tercapai atas upaya dan kerja keras seluruh anggota panitia dan didukung keluarga serta handai taulan donatur lainnya.
Dia optimistis dengan anggaran yang tersedia itu, acara imani bisa berjalan lancar dan damai untuk kemeriahaan seluruh umat dan warga.
"Kami merasa ini menjadi tanggung jawab bersama maka kami bertanggung jawab dengan bersama-sama tanggung renteng mengupayakan pemenuhan dana tersebut dan tercapai," katanya.
Meskipun tidak merinci detail nominal anggaran kegiatan itu, namun yang pasti, kata dia, panitia sudah berencana akan mengundang 1.000 tamu dalam misa perdana tersebut.
"Itu yang bisa kami lakukan untuk anak kami Pastor Gregorius Primus Ama Maia, CS ini," katanya.
Sementara itu, Pater Gregorius Primus Ama Maia, CS menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh umat, warga dan keluarga yang sudah mengambil bagian dalam rencana kegiatan tersebut.
"Tidak ada yang bisa saya sampaikan hanya doa dan terima kasih saya serta berkat melimpah untuk umat sekalian," kata lelaki yatim piatu kelahiran Penfui, 13 Maret 1984 yang berdarah Timor Leste yang akan menjalani pelayanannya di Amerika Serikat itu. (Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin