Masa Prapaskah adalah waktu yang baik untuk penebusan dosa dan
penyangkalan diri. Tapi sekali lagi Paus mengingatkan kita, bahwa
kegiatan ini harus benar-benar memberi manfaat besar bagi orang lain.
"Saya meragukan kebaikan yang tidak mengeluarkan biaya apapun dan tanpa
pengorbanan apapun." Jadi, jika kita akan berpuasa di masa Prapaskah
ini, Paus Fransiskus mengajak kita untuk melakukan puasa terhadap
'ketidakpedulian terhadap orang lain.' Paus menulis, "Ketidakpedulian
kita kepada sesama dan Tuhan, juga merupakan godaan nyata bagi kita
semua pengikut Kristus. Setiap tahun, selama masa Prapaskah kita perlu
mendengar sekali lagi suara para nabi yang menangis dan mengganggu suara
hati nurani kita."
Menggambarkan fenomena globalisasi ketidakpedulian itu, Paus menulis bahwa "setiap kali, kehidupan batin kita menjadi terjebak dalam kepentingan dan keprihatinan sendiri, tidak ada lagi ruang untuk orang lain, tidak ada tempat untuk suara mereka yang miskin. Tidak lagi terdengar suara Allah, sukacita damai dari kasihNya tidak lagi terasa, dan keinginan untuk melakukan kebaikan pun memudar. Akhirnya kita tidak mampu lagi merasakan kasih sayang pada pergumulan orang miskin, tangisan penderitaan orang lain, dan desakan untuk membantu mereka. Seolah-olah, semua ini adalah tanggung jawab orang lain, bukan tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus."
_____________________________
(RP. Robert Agung Suryanto, OFM/ Time/ edit Bulir Mekar/ Foto: Istimewa)
Menggambarkan fenomena globalisasi ketidakpedulian itu, Paus menulis bahwa "setiap kali, kehidupan batin kita menjadi terjebak dalam kepentingan dan keprihatinan sendiri, tidak ada lagi ruang untuk orang lain, tidak ada tempat untuk suara mereka yang miskin. Tidak lagi terdengar suara Allah, sukacita damai dari kasihNya tidak lagi terasa, dan keinginan untuk melakukan kebaikan pun memudar. Akhirnya kita tidak mampu lagi merasakan kasih sayang pada pergumulan orang miskin, tangisan penderitaan orang lain, dan desakan untuk membantu mereka. Seolah-olah, semua ini adalah tanggung jawab orang lain, bukan tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus."
_____________________________
(RP. Robert Agung Suryanto, OFM/ Time/ edit Bulir Mekar/ Foto: Istimewa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin