Jumat, 31 Maret 2017

Siswa Lintas Agama di Purwakarta Rayakan Nyepi, Dedi Mulyadi: Ini Tradisi Indonesia

PURWAKARTA - Ribuan siswa lintas agama di Purwakarta menggelar “botram” atau makan bersama di Bale Paseban, Pemkab Purwakarta, Senin (27/3/2017). Acara ini digelar untuk merayakan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari ini, Selasa (28/3/2017).

Mereka mengisi waktu dengan teman berbeda sekolah atau pun beda agama dengan mengobrol atau pun selfie.

“Sudah beberapa kali ikut acara seperti ini. Jadinya saya punya banyak teman dari beda agama.

Senang banget makin banyak teman dan udah ga canggung lagi kalau ketemu,” ujar Ahmad Fatoni salah satu siswa SMA di Purwakarta, Senin (27/3/2017).

Peserta pawai membawa poster bertuliskan “Indonesia rumah kita bersama”, “Kebersamaan Ada Dalam Budaya Indonesia”. Berbagai tulisan “Budha”, “Hindu”, Islam”, “Kristen”, Katolik”, “Konghucu” pun ikut meramaikan pawai.

Seusai melaksanakan arak-arakan, acara “botram” pun dimulai. Siswa lintas agama ini menyantap hidangan dan diakhiri dengan acara ramah tamah, foto bersama, dan ada pula yang bertukar nomor kontak.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi  mengatakan, makan bersama atau botram merupakan tradisi kehidupan di Indonesia. Di Sunda, kata Dedi, botram tersebut bisa juga disebut mayoran, bancakan, dan lainnya.

“Botram ini biasa dilakukan, apalagi saat peringatan hari besar. Dan kami di Purwakarta biasa melakukan perayaan itu bersama, apapun agamanya,” ucapnya.

Dedi mengatakan, setiap perayaan keagamaan pada intinya adalah membangun nilai kemanusiaan. Di dalamnya, lanjut Dedi, terdapat sikap saling mengasihi yang bisa diwujudkan dalam bentuk makan bersama.

“Botram adalah tradisi membangun karakter untuk saling mengasihi. Selain itu, botram juga mengajarkan untuk berbagi. Bagi mereka yang makan mewah akan berbagi dengan mereka yang makan seadanya,” pungkas dia.

_________________
Sumber: www.matakatolik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin