JAKARTA - Surat al Maidah akan tetap suci walaupun disalahgunakan oleh manusia.
Hal ini disampaikan oleh s aksi ahli bahasa sidang ke-16 dugaan
penistaan agama, Bambang Kaswanti Purwo.
“Suci ya suci, saya kasih contoh lain, anak saya dipukuli dengan
tongkat pusaka apakah (tongkat pusaka) berbuat jahat dengan anak saya,”
ujarnya di Gedung Kementerian Pertanian, Rabu, 29/3/2017.
Guru Bedar Linguistik Universitas Katolik Atma Jaya ini menjelaskan,
perlakuan seseorang menggunakan Surat Al-Maidah sebagai alat
kejahatanlah yang salah, bukan alatnya.
“Tongkat tetap pusaka, tidak menjadi tongkat yang jahat. Yang negatif
adalah tindakan memakai barang yang suci itu tadi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, kitab suci merupakan lambang
kesempurnaan, terlebih dengan agama. Menurutnya, kitab suci dan agama
sangat tidak mungkin untuk dinodai.
“Masa menodai agama, baju saja dinodai. Tapi agama itu tidak mungkin dinodai,” katanya.
Bambang menjelaskan, jika dikatakan ada yang berbuat negatif menodai
atau menista kitab suci, bukan terletak pada kitab suci, melainkan pada
tindakan negatif yang melibatkan kitab suci.
“Pada tindakan memakai alat tadi untuk keperlauan yang melakukan yang
tadi (kejahatan) itu, itu negatifnya di situ, jadi jangan disamakan
dengan barang,” pungkasnya.
__________________
Sumber: www.matakatolik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin