Senin, 17 April 2017

Paskah 2017 di Paroki Santo Paulus Depok Berlangsung Aman

DEPOK – Umat Katolik sedunia khususnya umat Paroki Santo Paulus Depok dari pantauan Redaksi sejak Kamis, (13/4/2017) - Minggu (16/4/2017) Misa Kudus dibagi dalam dua kali misa kecuali Hari Raya Paskah secara umum berlangsung aman dan lancar.

Panitia Paskah yang dipercayakan kepada Wilayah Santo Laurensius dan Wilayah Santo Bonaventura membagi Misa Kamis Putih, pukul 16.00 dan pukul 19.00, Jumat Agung, Jalan Salib, pukul 07.00, Ibadat, pukul 15.00 dan 19.00, Malam Paskah, 17.30 dan 19.30, Minggu Paskah, 07.00, 09.30 dan 17.30 terus dipadati oleh umat Katolik setempat dan umat dari paroki tetangga seperti Paroki Santo Herkulanus, Paroki Santo Matheus, bahkan ada yang datang dari Paroki St. Joannes Baptista Parung, dan lain sebagainya.

Untuk menjaga ketertiban dan memelihara Kamtibmas, panitia berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak Kepolisian dari Polsek Pancoran Mas, Polres Kota Depok termasuk Polwan dan Koramil 01 Pancoran Mas, Kodim 0508/ Depok, Brimob Kelapa Dua, Depok maupun intelijen Polri dan TNI. Selama berlangsungnya acara pengamanan dan sterilisasi dilakukan secara ketat oleh pihak kepolisian yang dibantu oleh pihak keamanan untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan.

Aiptu Sarpin, Bhabinkamtibmas Kelurahan Depok, Polsek Pancoran Mas Polresta Depok mengatakan untuk menjaga ketertiban dan memelihara Kamtibmas terutama dalam kegiatan keagamaaan,diminta ataupun tidak diminta polisi selalu siap dan hadir. “Dalam kegiatan keagamaan seperti ini, diminta ataupun tidak kami dari Kepolisian siap untuk melakukan pengamanan”, ungkapnya, Kamis (13/4/2017) di area gereja Santo Paulus Depok.

Dalam pelaksanaan pengamanan nanti semua dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan, terutama yang membawa tas guna untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan. “Dengan harapan pelaksanaan hari Paskah bisa berlangsung dengan aman dan kondusif, maka kita memperketat penjagaan terhadap gereja dengan melakukan sterilisai, guna mengantisipasi gangguan Kamtibmas,” tandasnya.

Panitia yang diwakili Pedro Roi Mukin dan RB. Eko Setiawan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak sehingga acara Paskah 2017 bisa berjalan lancar. Tidak hanya itu mereka juga menyampaikan permohonan maaf apabila dalam tutur kata, sikap maupun perbuatan dalam pelayanan sejak Minggu Palma hingga Tri Hari Suci kurang berkenan. Semoga terus diperbaiki untuk menjadi lebih baik di pantia-panitia berikutnya.

Hal yang sama juga disampaikan Pastor Paroki Santo Paulus Depok, RP. Alferinus Gregorius Pontus, OFM dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Petugas Parkir, Panitia, Petugas Koor, Misdinar, Petuga Tata Tertib, Polri, TNI dan semua pihak yang dengan caranya sendiri telah mensukseskan seluruh rangkaian acara sejak Kamis Putih hingga Hari Raya Paskah yang berlangsung lancar, tertib dan aman.

Ditanya soal para pastor yang bertugas selama Tri Hari Suci memimpin Misa Kudus secara Konselebrasi, Pater Goris, singkat menjawab “Ya memang sengaja saya atur demikian”, ucapnya saat menemui panitia Paskah di halaman gereja.

Para pastor selain pastor paroki RP. Alferinus Gregorius Pontus, OFM, bersama pastor lainnya seperti RP. Bartholomeus Jandu, OFM, RP. Alfons Suhardi, OFM, RP. Alex Lanur, OFM, RP. Oki Dwihatmanto, OFM, RP. Ricard Selan, OFM kompak dan bekerja sama tanpa lelah memimpin Misa Kudus. Sesuai dengan tema APP Keuskupan Bogor Tahun 2017 Orang Muda Katolik Penunjang Keluarga Berwawasan Ekoloqis”  dalam kotbahnya mereka terus menekankan peran dari Orang Muda Katolik dan Keluarga berwawasan Ekologis terkait dengan lingkungan hidup, sampah dan lain sebagainya.

Pekerjaan rumah panitia berikutnya
Gereja Santo Paulus Depok yang terletak di Jalan Melati No. 4 Pancoran Mas, Depok Lama, memang sangat strategis. Akses menuju gereja ini sangat mudah sehingga banyak umat yang datang dari penjuru, ada yang sekadar untuk ikut Misa Kudus namun ada juga yang tidak kebagian waktu karena hanya satu kali perayaan Misa Kudus. Alasan lain seperti yang ungkapkan oleh salah seorang umat asal Paroki Santo Matheus Depok II Timur yang enggan memberikan namanya adalah masalah perparkiran. Menurutnya parkir menjadi persoalan. Agak repot terutama saat-saat hari raya seperti Natal atau Paskah. “Masalah di tempat kami adalah perparkiran. Selama ini kami parkir didepan rumah warga”, kata bapak setengah baya ini.

Persolan tersebut menurut beberapa orang dari panitia Paskah 2017, salah satunya Gregorus Wisnu. Ia mengatakan Paroki Santo Paulus seharusnya berbangga memiliki lahan parkir yang cukup luas. Tidak hanya itu kendaraan saat masuk atau pun keluar setelah usai acara berjalan lancar karena satu komando.  “Kita patut berbangga memiliki lahan parkir yang cukup luas. Namun secara pribadi puas karena semua berjalan cair, tidak ada penumpukan kendaraan saat masuk atau keluar setelah upacara selesai. Sangat cair!”, tuturnya.

Hal senada juga dikatakan Hendrikus dan Ferdinan bahwa walau harus bekerja sama dengan gereja atau tempat lain disekitar untuk menampung jumlah kendaraan umat. Apalagi sebagian lahan parkir sekarang ini usai Pasakah akan dibangun gedung serbaguna. “Dengan karakter umat yang berbeda-beda kita harus bisa mengatur bagaimana caranya agar kita bisa menampung mobil/ motor umat termasuk bekerjasama dengan gereja atau lokasi tetangga. Dan menjadi pekerjaan rumah bagi panitia Natal dan Paskah berikutnya adalah menyempitnya area parkir karena sebagiannya akan dibangun ruang serbaguna usai Paskah”, ungkap Hendrik.

Sumber lain terkait dengan pembangunan gedung serbaguna dikatakan bahwa walau sudah dilakukannya peletakan batu pertama pada Minggu 12 Maret 2017 silam namun ada  beberapa gambar yang harus direvisi dan persoalan teknis lainnya sehingga ada kemungkinan molor dari jadwal yang diagendakan. Tetapi rasa optismisme dari umat lain apabila ada "halangan" itu tidak berdampak siginifikan. Semoga tahun depan Paroki Santo Paulus Depok sudah memiliki gedung serbaguna dan siap untuk diresmikan. Selamat Paskah 2017.

____________
Darius Lekalawo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin