Rabu, 12 April 2017

Tragedi Minggu Palma 9 April 2017

TANTA – Bagi sebagian umat Kristiani di dunia termasuk di gereja Katolik Santo Paulus Depok, Keuskupan Bogor, arak-arakan dalam liturgi Minggu Palma merupakan rangkaian peristiwa penting memasuki pekan suci untuk mengingatkan kembali sambutan meriah bagi Yesus yang datang di Yerusalem hingga wafat dan bangkit pada hari Raya Paskah.

Namun arak-arakan yang penuh dengan kegembiran menyambut Yesus Sang Raja berbeda dengan Minggu Palma di gereja Koptik yang terletak di kota Tanta, Mesir dan Alexandria, Minggu (9/4/2017).

Seperti yang dilansir, www.rte.ie, ledakan besar terjadi di dalam gereja. Api dan asap memenuhi ruangan dan lukanya sangat parah. Ledakan pertama terjadi di Gereja St George di Tanta, di kota Delta Nil atau sekitar 100 kilometer arah utara Kairo yang setidaknya 27 orang tewas dan melukai 78 orang. Sementara ledakan kedua terjadi beberapa jam setelah Gereja St George. Ledakan kedua terjadi di Gereja Katedral Saint Mark di Alexandria, gereja bersejarah dan tempat Paus Koptik bertugas. Sebanyak 17 orang tewas termasuk tiga aparat polisi, dan melukai 41 orang.

Terhadap peristiwa ini ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom di dua gereja Koptik di Mesir pada Minggu Palma, 9 April 2017. Melalui pesan Telegram yang disebarkan oleh para pendukung ISIS menjelaskan, ledakan itu merupakan aksi bom bunuh diri yang dilakukan beberapa milisi ISIS warga Mesir.  ISIS bahkan memperingatkan akan lebih banyak lagi serangan dilakukan di Mesir.

Melalui pesan Telegram yang disebarkan oleh para pendukung ISIS menjelaskan, ledakan itu merupakan aksi bom bunuh diri yang dilakukan beberapa milisi ISIS warga Mesir.  ISIS bahkan memperingatkan akan lebih banyak lagi serangan dilakukan di Mesir, seperti yang dikutip www.cnn.com.

Pimpinan gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus menyayangkan serangan mematikan yang terjadi di tengah ibadah Minggu Palma, Minggu (9/4/2017). Paus mengungkapkan kesedihan mendalam. Ungkapan duka cita itu disampaikan kepada koleganya, Paus Tawadros II, jemaat Gereja Koptik, dan seluruh bangsa Mesir. "Saya berdoa untuk semua korban tewas dan terluka dalam peristiwa ini," kata Paus seperti dikutip kantor berita Reuters.

Kalimat duka cita itu dilontarkan Paus saat dia menjalani ibadah Minggu Palma di St. Peter's Square, Vatikan. Lebih jauh, Paus mengaku berdoa agar Tuhan melembutkan hati orang-orang yang menyebarkan teror, kekerasan, dan kematian. Dia juga berdoa agar Tuhan mengubah hati mereka yang membuat senjata dan memperdagangkannya dalam aksi kekerasan tersebut.


______________________________
Darius Leka,SH/ Dari berbagai sumber/ Foto: Istimewa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin