JAKARTA - Sosok Mgr Sunarko Di Mata Sesama Romo dan Mahasiswa STF Driyarkara, Amorpost.com – Hari ini, Gereja Indonesia menerima kabar gembira bahwa Romo Adrianus Sunarko OFM ditunjuk oleh Bapa Suci Paus Fransiskus menjadi Uskup Pangkalpinang.
Berita terpilihnya Romo Sunarko menjadi uskup mendapat tanggapan beragam di media sosial facebook. Kebanyakan berupa ucapan proficiat, kekaguman, atau sedikit kesaksian tentang siapa sosok Mgr Sunarko.
Para mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, baik alumni maupun mereka yang sementara kuliah di sana, mengenal betul siapa sosok Mgr Sunarko. Hampir semua sepakat kalau Mgr Sunarko memang layak menjadi uskup. Kepribadiannya sangat menawan.
Para mahasiswa sekitar Tahun Ajaran 2007 hingga sekarang masih ingat bagaimana menghadapi ujian lisan mata kuliah “Kristologi” atau “Teologi Kontekstual” yang diampuh olehnya.
Ketika melihat mahasiswanya sangat gerogi untuk menjawab, Mgr Sunarko biasanya hanya tersenyum dan mengangguk-anggukan kepala. Meski ia tahu bahwa apa yang sedang dijelaskan oleh mahasiswanya lari jauh dari konteks, ia tetap mau mendengarkan.
Begitulah sosok Mgr Sunarko. Di kalangan mahasiswa, ia dikenal sebagai dosen yang murah senyum dan wajahnya menyejukkan di saat-saat mahasiswa lagi tegang mengikuti ujian lisan.
Ucapan Di Media Sosial
Sejak siang tadi, Rabu (28/6), berbagai ucapan selamat untuk Mgr Sunarko membanjiri facebook. Di akun Facebook milik Mgr Sunarko, dengan nama akun Adrianus Sunarko, ada macam-macam ucapan selamat, baik dari awam, mantan mahasiswa, maupun sesama romo.
Beberapa ucapan proficiat di-tag para pengguna facebook di facebook Mgr Sunarko kami kutipkan di bawah ini.
Pemilik akun Telesphorus Krispurwana menulis:
Saudara Adrianus Sunarko, OFM selamat atas penunjukannya menjadi uskup Pangkalpinang. Tentu mengejutkan, bukan karena pribadi anda yang memang episcopabilis, namun karena wilayahnya. Saya bersyukur atas penunjukkan ini, sungguh dari hasil diskresi yang matang dan mendalam. Tentu suatu kehilangan besar bagi STF Driyarkara. Akan tetapi panggilan Tuhan lebih penting daripada tugas institusi dan minat akademis. Profisiat dan selamat. Teriring doa bagi tugas perutusan baru ini.
Pemilik akun Helena Dewi Justicia juga menulis:
Seusai kuliahnya di program extension STF Diyarkara, aku menunggu dosen itu di pintu untuk bertanya, “Jadi teologi itu sebetulnya manipulatif ya, Romo?” Ia memandangku, tertawa, lalu menjawab, “Iyaaa.. tapi kan kita bermaksud baik.” Ia lantas berlalu dengan senyum masih terkembang di wajahnya. Orang-orang yang berpikiran terbuka-lah yang akan mengembangkan dunia. Rm. Adrianus Sunarko OFM, dosen itu, kini adalah Uskup Keuskupan Pangkalpinang. Proficiat, Romo.. bergembiralah dalam perutusan yang baru ini. Semoga Tuhan memberkati.
Sementara akun Yornes Opestrano Panggur Ofm menulis:
Lebih banyak rasa sedih ketika saya dengar, Sdr Adrianus Sunarko OFM, pelayan provinsi kami, ditunjuk oleh Bapa Paus Fransiskus utk mjd Uskup Pangkal Pinang. Tapi mau bagaimana lagi, AngBul pasal 1 bilang: “….para saudara harus menaruh hormat & ketaatan kepada Paus Honorius dan para penggantinya”. Selamat melayani Bunda Gereja di Pangkal Pinang. Semoga diberi rahmat berlimpah sbg Minister umat di sana.
Dan pemilik akun facebook, Ekki Sedek Oddo menulis:
Profisiat bagi Rm. Adrianus Sunarko, OFM yang terpilih menjadi uskup Pangkal Pinang. Salah satu hal yang sangat terkesan dari Rm Narko, OFM adalah caranya dalam menyajikan penjelasan materi perkuliahan. Pernah mengikuti acara dialog antaragama dengan tema: “Paham Imam Mahdi/Mesias dalam agama-agama” di Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadrak, saking menariknya penjelasan dari perspektif Katolik, hampir semua peserta mengajukan pertanyaan pada Rm Narko. Sosok-sosok seperti inilah yang mesti dibutuhkan bagi pemimpim dalam agama. Sederhana dan tidak berbelit sehingga tidak menimbulkan kesesatan bagi para umatnya.
_________________________
Sumber: www.amorpost.com/ Foto: Br. Trimur Yanto OFM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin