Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng/ Foto: Istimewa |
Hal itu disampaikan menyusul serangkaian gerakan mendesak Uskup Leteng untuk mundur. Terbaru adalah bergabungnya tokoh awam Katolik di Keuskupan Ruteng. Mereka menuntut uskup Ruteng yang diduga menyalahgunakan lebih dari 1,6 miliar rupiah (atau sekitar $ 100.000) dana gereja dan berselingkuh dengan seorang wanita- untuk segera mengundurkan diri
Dalam sebuah pernyataan 1 Juli yang ditandatangani oleh 30 orang, mereka mengatakan pengunduran diri adalah tindakan terbaik bagi Uskup Hubertus Leteng karena dia telah gagal menjalankan tugasnya.
“Uskup adalah gembala, wakil Kristus, pemimpin spiritual, model untuk menjalani nilai Injil. Karena sikap dan tingkah lakunya melanggar sifat dan identitas seorang uskup, kami mendesaknya untuk mengundurkan diri dari jabatannya,” kata mereka.
Menurut mereka, jika Uskup Leteng menolak untuk mengundurkan diri, Tahta Suci harus memecatnya.
Mereka mengklaim tuntutan mereka didasarkan pada pertimbangan bahwa isu ini sudah “sangat mengganggu” Gereja Katolik.
Uskup Leteng menghadapi perlawanan terbuka di keuskupannya setelah 69 imam mengundurkan diri dari berbagai jabatan mereka seperti vikar episkopal dan pastor paroki pada 12 Juni dan menuntut agar dia benar-benar mengubah cara memimpin keuskupan tersebut.
Para imam menuduh Uskup Leteng diam-diam meminjam 1,25 milliar (sekitar $ 94.000) dari common fund di Konferensi Waligereja Indonesia di Jakarta dan 400 juta rupiah (sekitar $ 30.000) dari kas keuskupan tahun lalu tanpa memberikan laporan pertanggungjawaban.
Dalam sebuah pertemuan, dia mengatakan kepada imam bahwa uang itu digunakan untuk membiayai pendidikan seorang pemuda dari keluarga miskin yang sedang belajar menjadi pilot di Amerika Serikat.
Ketika para imam meminta rincian, uskup tersebut mengatakan kepada mereka bahwa itu bukan urusan mereka, kata seorang sumber.
Onesimus Jaman, seorang tokoh awam Katolik di Keuskupan Ruteng, adalah salah satu inisiator yang mendesak pengunduran diri Uskup Hubertus Leteng. |
Para imam juga membawa masalah ini ke Vatikan, setelah perwakilan mereka pada tanggal 16 Juni bertemu dengan Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi, nuncio di Jakarta.
Uskup Leteng tidak menanggapi permintaan ucanews.com untuk memberikan komentar.
Umat Katolik awam mengatakan bahwa tuntutan mereka agar uskup mengundurkan diri lahir dari kecintaan kepada Gereja Katolik.
“Kami tidak ingin masalah ini terus berlanjut dan menimbulkan masalah yang lebih besar yang dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan pada Gereja Katolik oleh orang-orang di keuskupan dan keuskupan lainnya di seluruh dunia,” kata mereka.
Niko Martin, seorang awam mengatakan umat memiliki tanggung jawab untuk mendorong pembaharuan di gereja.
“Jika kita diam saja, kita menjadi seperti orang yang membiarkan kejahatan berkembang,” katanya.
______________________
Sumber: www.indonesia.ucanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin