Disaat isi dompet sedang tidak ada signal alias bokek tiba-tiba saja Bapak masuk rumah sakit. Hanya sehari dirung ICU esok harinya Bapak menghembuskan nafas terakhirnya. Ini terjadi di saat umat muslim merayakan Idul Fitri, disaat mereka sedang takbir aku genggam tangan bapak yang mulai dingin, kupandangi wajahnya dan air mata tanpa diminta menggenangi mataku. Lirih antara terdengar dan tidak terucap kata: “Selamat jalan Bapak, Tuhan Yesus menyertaimu. Aku menyayangimu ...”
Orang hidup pasti punya masalah. Inilah yang aku takuti akan hidup, yaitu masalah. Masalah datang tanpa diminta dan juga tanpa diundang. Masalah datang nyelonong begitu saja, begitu tiba-tiba. Pikiran jadi kalut dan buntu saat itu, yang dapat aku lakukan adalah istirahat sejenak, ya istirahat. Perlahan kubaringkan badan, kupejamkan mata. Kenangan akan Bapak kembali muncul bermain di kepala. Dan aku malah jadi teringat akan kisah dari Raja Yosafat yang ketika itu sedang mengatur bangsanya. Tiba-tiba dia mendengar 3 kekuatan bani Amon dan bani Moab dan sepasukan orang Meunim akan maju hendak menghancurkan Israel.Yosafat yang takut mendengar berita ini memutuskan untuk mencari Tuhan.
Seperti Yosafat akupun mencari Tuhan. Lalu bagaimana seharusnya sikap kita pada waktu menghadapi masalah?
1. Jangan takut dan terkejut (2 Tawarikh 20:15)
Artinya: Hadapi saja masalah itu karena Tuhan menyertai kita.
Tuhan akan memberikan kemenangan, terobosan, mujizat, membuka jalan bagi kita. Ia akan memulihkan kita, hanya apabila kita mau menghadapi masalah kita.
Tuhan begitu yakin dan percaya bahwa kita akan menang karena Tuhan TELAH melakukan bagian-Nya untuk membuat kita menang, dengan mati di kayu Salib!
Masalah memang harus kita hadapi. Ini bagian yang harus kita lakukan.Masalahnya adalah “Apakah engkau percaya?” (Markus 9:14-24).
Karena bagi orang yang percaya, segala sesuatu adalah mungkin! Kita harus percaya bahwa kita bisa keluar dari masalah itu dan keadaan bisa berubah..
Ada mujizat yang bisa terjadi dalam hidup kita. Satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa masalah tidak sama dengan Tuhan!
Artinya Tuhan lebih besar dari masalah kita!
2. Ada kuasa dalam kesepakatan (Matius 18:19)
Kita harus sepakat dan berada di pihak Tuhan. Kita harus sepakat dengan Tuhan dalam pikiran, perkataan dan tindakan kita. Apapun keadaan yang sedang kita hadapi, ingat dan sepakat dengan janji firman Tuhan. Kita harus hidup dengan kesadaran bahwa kita adalah PEMENANG yang penuh dengan berkat dan kemurahanTuhan!
Jangan pikirkan masalahnya tetapi fokus kepada apa yang Tuhan akan lakukan bagi kita (Ibrani 12:2).
Percaya bahwa segala sesuatu ada dalam kendaliTuhan. Apabila kita tunduk kepada Tuhan, maka masalah tidak ada pilihan lain selain pergi dari hidup kita (Yakobus 4:7). Tuhan tidak pernah merancang kita untuk lari dari masalah kita.
Tuhan telah memberikan senjata peperangan dimana semua itu untuk melindungi tubuh bagian depan kita! Jadi apabila kita melarikan diri,tidak ada senjata Tuhan yang akan melindungi tubuh bagian belakang kita (Efesus 6:14-17).
Masalah dapat tiba-tiba datang dalam kehidupan kita, tetapi sudah waktunya kita berdiri. menghadapi dan mengalahkannya. (Oleh: Wiwid. Ilustrasi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin