Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM memimpin misa pelantikan pengurus DPP/DKP, Minggu (9/3/2014) |
Pelantikan sekaligus kunjungan pastoral, Uskup Paskalis ke Paroki St. Paulus-Depok pasca pentahbisan 22 Februari silam ini disambut antusias umat untuk mengenal lebih dekat siapa sosok Uskup Bogor murah senyum itu.
Misa Kudus pukul 08.00 WIB akhirnya menjadi agak lama, tidak seperti biasanya dilaksanakan secara konselebarasi dengan konselebran utama Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM didampingi didampingi RP. Yosef Paleba Tolok, OFM, RP. Anton Sahat Manurung, OFM, RP. Alfons S. Suhardi, OFM, RP. Tauchen Hotlan Girsang, OFM, RP. Ricard Selan, OFM, RD. Stefanus Sri Haryono Putro, berlangsung meriah oleh koor Saint Paul’s Choir (Koor Paroki St. Paulus-Depok).
Mgr. Paskalis kepada para pengurus DPP/DKP dalam kotbahnya mengungkapkan sebuah filosofi hidup orang jawa yaitu “Urip Iku Urup”. Yang artinya Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.
Uskup baru, Pastor baru, DPP baru... semuanya baru |
“Saya ditantang untuk mengikuti kehendak Tuhan atau tidak. Ada gejolak dalam hati saya. Apakah saya bisa, apakah saya mampu menerima tanggungjawab yang berat ini?. Saya dihadapkan pada pilihan. Yang baik atau yang jahat. Dan saya harus siap untuk memilih tawaran itu. Karena saya mengikuti Kristus maka saya harus mengambil keputusan yang baik atas pilihan itu. Karena saya mencintai dan mentaati gereja maka saya taat atas penunjukan itu dengan mengatakan saya terima. Tugas dan panggilan ini adalah hal-hal sederhana tetapi sangat luar biasa”, ungkap Uskup kelahiran 17 Mei 1962 itu.
Lebih lanjut Uskup Syukur jugan mengatakan “Orang-orang DPP/ DKP, Ketua Wilayah, KUB dan Kelompok Kategorial yang dilantik hari ini adalah orang yang akan melanjutkan karya penyelamatan Allah di tempat ini, (Paroki Santo Paulus-Depok. red). Kepatuhan ini semoga sesuai dengan petunjuk Kristus. Oleh sebab itu dalam setiap keputusan yang diambil harus dapat mempersatukan semua orang dan berdampak pada orang disekitar kita. Dan itu adalah tujuan dari hidup menggereja kita. Mari membangun rasa persaudaraan dan pastoral keramahtamahan diantara kita sehingga semua orang merasa diterima dan dicintai”, Uskup Paskalis.
Saya siap... menjalankan tugas ini dengan benar dan baik |
Tidak hanya Theresia, Christina asal Paroki St. Petrus Ciluar-Bogor juga menuturkan hal yang sama. “Sejak ditahbiskan menjadi uskup, saya belum pernah melihat Uskup Paskalis seperti apa orangnya. Sekarang senang deh, bisa bersalaman langsung. Apa lagi bisa foto-foto”, ujarnya bangga.(Darius Lekalawo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin