Kamis, 07 Mei 2015

Kewajiban Menjaga Kekudusan Bait Allah

Bagaimana Yesus sangat marah karena Bait Suci Allah telah dikotori sebagai tempat berdagang. Dengan kemurkaan ini Yesus mau menguduskan Bait Suci Allah. Yesus berharap semua orang menghargai dan menjaga kekudusan Bait Allah. Tentu saja Yesus mau memberikan pengajaran yang sangat berharga bagi kehidupan kita ini, (bdk. Yohanes 2:13-22). Sebagai umat beriman, kita telah menerima pembatisan. Dengan pembaptisan ini, tubuh kita telah dikuduskan dan menjadi Bait Kudus Allah.

Yesus pun akan murka kalau tubuh kita sebagai Bait Kudus Allah telah dikotori dengan pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian kita. Yesus mengharapkan agar kita semua menjaga kekudusan tubuh kita. Memang seharusnya kita berusaha terus untuk tidak mengotori tubuh kita dengan perbuatan tercela yang mengarah kepada dosa.

Hari ini merupakan pesta pember-katan Gereja Basilika Latheran, Gereja Kathedra Paus sebgai uskup Roma. Kita dapat merenungkan kesatuan kita seabgai anggota Gereja dan hakikat diri kita sebagai gereja yang hidup. Gereja pertama-tama bukan sebuah gedung atau bangunan, melainkan diri kita masing-masing. Sekali lagi berkat rahmat pembaptisan, kita telah dijadikan bait kudus Allah, kediaman Roh Kudus. Kita semua ditantang untuk tidak mengotori atau merusaknya dengan berbuat dosa.

Oleh karena itu kekudusan tubuh kita sebagai Bait kudus Allah harus terus dijaga. Bagaimana menjaga kekudusan baik Allah? Yang utama dan pertama adalah menjauhkan dari perbuatan-perbuatan yang mengarahkan pada perbuatan-perbuatan dosa. Sekiranya kita mampu mengalahkan dan menjauhkan perbuatan dosa, maka kita akan berhak untuk mendapatkan bagian dari Kerajaan Allah sebagai janji Yesus.

Pesan iman dari kisah Injil Yohanes hari ini adalah agar kita sebagai umat beriman dan anggota tubuh mistik Kristus untuk hidup dalam kekudusan baik jasmani mau pun rohani kita. (wp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin