SINODE Para Uskup Indonesia tahun 2015 mulai dilaksanakan secara
resmi dibuka oleh Ketua Presidium KWI, Mgr. Ignatius suharyo, Senin
(9/11/2015) di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Jl. Cut Mutiah
10, Jakarta. Selain para Uskup se-Indonesia, sekretaris eksekutif,
direktur, kepala dari Komisi, Lembaga dan Departemen di KWI, hadir
pula Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Antonio Guido Filipazzi.
Dalam sambutannya, Mgr. Antonio mengungkapkan harapannya mengenai
perlunya komunikasi yang tulus antara para Uskup seluruh Indonesia dan
Nuntio. “Jika para Uskup datang ke Jakarta, jangan lupa untuk mampir di
Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia di Jl Medan Merdeka Tmr 18,
Jakarta Pusat.
Harapan itu disampaikan Mgr. Antonio sehubungan dengan banyak hal
yang dapat disahringkan bersama dengan para Uskup, baik menyangkut
Gereja Universal maupun Gereja Lokal.
Sebelumnya, Ketua Presidium KWI, Mgr. Ignatius Suharyo, dalam arahan
pembukaan mengajak peserta sidang sinodal untuk merenungkan dan
mempertanyaakan secara lebih mendalam makna dari sidang sinodal.
“Apa makna sesungguhnya dari sidang sinodal yang hari ini resmi
dibuka,” sebuah pertanyaan yang, menurut Mgr. Suharyo sangat mendesak
dan relevan untuk dicarikan jawabannya.
Menurut Mgr. Suharyo, bila sidang sinodal hanya dimaknai secara
terbatas sebagai sebuah kesempatan bagi peserta sidang untuk memilih
fungsionaris baru, maka pemaknaan seperti itu perlu dijelaskan secara
sempurna.
Pada kesempatan ini, Mgr. Suharyo menawarkan sebuah makna baru
berdasarkan bingkai pemikiran dari dokumen-dokumen sidang terdahulunya.
“Di dalam sidang sinodal ini, demikian Mgr. Suharyo, diharapkan para
peserta sidang dapat menghadirkan sebuah cakrawala baru secara
bersama-sama terutama berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di
lingkungan kantor KWI.”
Berdasarkan agenda sidang yang telah ditetapkan oleh Panitia, materi
sidang Sinodal hari ini mencakup pembacaan laporan kegiatan oleh
Sekretariat Jenderal KWI. Namun, agenda ini tidak dapat dibacakan
langsung oleh Sekretaris Jenderal KWI, Mgr. Johannes Maria Trilaksyanto
Pujasumarta dikarenakan saat ini masih dalam proses perawatan, maka
acara ini didelegasikan kepada Romo Edy Purwanto selaku Sekretaris
Ekskutif KWI.
Pada sesi pembukaan sidang Sinodal ini dibacakan pula laporan ringkas
karya-karya KLSD yang dibawakan oleh Romo Edy Purwanto selaku
Sekretaris Eksekutif KWI. Setelah sesi laporan, sidang dilanjutkan
dengan pendalaman materi melalui tanya jawab dari para Uskup kepada para
sekretaris yang telah dikelompokan berdasarkan rumpun kerja. Rumpun
pewartaan yang terdiri dari Komisi Liturgi, Komisi Kateketik, Komisi
Teologi, Komisi Komunikasi Sosial, Komisi Karya Misioner dan Lembaga
Biblika Indonesia mendapat kesempatan pertama untuk sesi Tanya jawab
dari para Uskup yang hadir. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh
Panitia, Sidang Sinodal 2015 ini dilangsungkan dari 9 Nopember hingga
12 Nopember 2015. (www.mirifica.net)
Penulis: RD. Kamilus Pantus
Editor : John Laba Wujon
Kredit Foto: Yohanes Indra – Dokpen KWI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin