Kamis, 09 Februari 2017

Buka Sidang Sinodal 2015, Mgr. Ignatius Suharyo: KWI Butuh Cakrawala Baru

SINODE Para Uskup Indonesia tahun 2015 mulai dilaksanakan secara resmi dibuka oleh Ketua Presidium KWI, Mgr. Ignatius suharyo, Senin (9/11/2015) di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Jl. Cut Mutiah 10, Jakarta. Selain para Uskup se-Indonesia, sekretaris eksekutif, direktur, kepala dari Komisi, Lembaga dan  Departemen di KWI,  hadir pula Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Antonio Guido Filipazzi.

Dalam sambutannya, Mgr. Antonio  mengungkapkan harapannya mengenai perlunya komunikasi yang tulus antara para Uskup seluruh Indonesia dan Nuntio. “Jika para Uskup datang ke Jakarta, jangan lupa untuk mampir di Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia di Jl Medan Merdeka Tmr 18, Jakarta Pusat.

Harapan itu disampaikan Mgr. Antonio sehubungan dengan banyak hal yang dapat disahringkan bersama dengan para Uskup, baik menyangkut Gereja Universal maupun Gereja Lokal.


Sebelumnya, Ketua Presidium KWI, Mgr. Ignatius Suharyo, dalam arahan pembukaan mengajak peserta sidang sinodal untuk merenungkan dan mempertanyaakan secara lebih mendalam makna dari sidang sinodal.

“Apa makna sesungguhnya dari sidang sinodal yang hari ini resmi dibuka,” sebuah pertanyaan yang, menurut Mgr. Suharyo sangat mendesak dan relevan untuk dicarikan jawabannya.

Menurut Mgr. Suharyo, bila sidang sinodal hanya dimaknai secara terbatas sebagai sebuah kesempatan bagi peserta sidang untuk memilih fungsionaris baru, maka pemaknaan seperti itu perlu dijelaskan secara sempurna.

Pada kesempatan ini, Mgr. Suharyo menawarkan sebuah makna baru berdasarkan bingkai pemikiran dari dokumen-dokumen sidang terdahulunya. “Di dalam sidang sinodal ini, demikian Mgr. Suharyo, diharapkan para peserta sidang dapat menghadirkan sebuah cakrawala baru secara bersama-sama terutama berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan kantor KWI.”

Berdasarkan agenda sidang yang telah ditetapkan oleh Panitia, materi sidang Sinodal hari ini mencakup pembacaan laporan kegiatan oleh Sekretariat Jenderal KWI. Namun, agenda ini tidak dapat dibacakan langsung oleh Sekretaris Jenderal KWI, Mgr. Johannes Maria Trilaksyanto

Pujasumarta dikarenakan saat ini masih dalam proses perawatan, maka acara ini didelegasikan kepada Romo Edy Purwanto selaku Sekretaris Ekskutif KWI.

Pada sesi pembukaan sidang Sinodal ini dibacakan pula laporan ringkas karya-karya KLSD yang dibawakan oleh Romo Edy Purwanto selaku Sekretaris Eksekutif KWI. Setelah sesi laporan, sidang dilanjutkan dengan pendalaman materi melalui tanya jawab dari para Uskup kepada para sekretaris yang telah dikelompokan berdasarkan rumpun kerja. Rumpun pewartaan yang terdiri dari Komisi Liturgi, Komisi Kateketik, Komisi Teologi, Komisi Komunikasi Sosial, Komisi Karya Misioner dan Lembaga Biblika Indonesia mendapat kesempatan pertama untuk sesi Tanya jawab dari para Uskup yang hadir. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Panitia, Sidang Sinodal 2015 ini dilangsungkan dari  9 Nopember hingga 12 Nopember 2015. (www.mirifica.net)

Penulis: RD. Kamilus Pantus
Editor : John Laba Wujon
Kredit Foto: Yohanes Indra – Dokpen KWI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin