Bogor- Kunjungan pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor
Kota Bogor ke Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor, Senin (23/11) lalu
melahirkan beberapa wacana untuk terus melakukan dialog lintas iman dan
kebangsaan. Dalam waktu dekat, wacana yang akan diimplementasikan adalah
menyelenggarakan workshop lintas iman bagi kaum muda yang terbuka untuk
semua agama.
“Kami sudah sepakat dengan Ketua I GP Ansor Ubaidillah Ahmad untuk
melakukan workshop bersama dalam waktu dekat ini. Selain itu kami terus
melakukan kerja sama seperti menggalang aksi untuk membangun kerukunan
umat beragama,” kata Ketua Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI)
Keuskupan Bogor, Anton Sulis pada SP, Jumat (27/11).
Menurut Anton, GP Ansor telah menyambut baik niatan itu. “Ubaidillah
merupakan Direktur Pusat Studi Pesantren Indonesia, dia telah menyambut
baik kerja sama ini,” ungkapnya.
Dalam pertemuan dengan Uskup Bogor dan sejumlah pengurus Gereja
Keuskupan Bogor, Sekjen GP Ansor Kota Bogor Boy Koesnan menyampaikan,
pihaknya akan membahas usulan Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor Pastor
Chritophorus Tri Harsono Pr agar para calon imam juga bisa belajar dan
mondok di pesantren-pesantren yang ada di Bogor.
“Ini bertujuan untuk saling mempererat dialog lintas iman dan
kebangsaan antarkita, selain menambah wawasan kami tentang agama Islam.
Jadi kami tak perlu belajar hingga ke luar negeri untuk mempelajari
agama Islam,” kata Pastor Tri Harsono yang fasih berbahasa Arab dan
pernah mengambil program Islamologi di Universitas Al-Azhar, Kairo,
Mesir ini.
Dia juga berharap jalinan sejarah hubungan baik antara Nahdlatul
Ulama sebagai organisasi pusat Ansor dengan umat Katolik makin berakar
dan membuahkan buah kerukunan umat beragama.
“Sejarah membuktikan hubungan baik yang sudah terjalin lama antara
umat Katolik dengan kawan-kawan nahdiyin. Kami berharap ini akan terus
berlanjut makin matang sehingga kerukunan antarumat beragama terus
terjaga,” sambungnya.
Didampingi tiga pengurus GP Ansor, Boy mengungkapkan, situasi negara
dan Bogor yang rentan dengan paham radikal yang dapat memecah belah
persatuan dan kerukunan antarumat beragama.
Dalam suasana penuh
kekeluargaan, Boy mengingatkan akan pentingnya menjalin kerja sama
dengan seluruh pihak.
“Di Kota Bogor sendiri, dari 68 kelurahan yang ada, kami telah
memiliki 60 ranting Ansor yang siap memberikan informasi di grassroot.
Ini penting agar informasi apa pun dapat dengan cepat kami tanggapi,”
kata Boy.
Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM menegaskan, gereja dan umat
Katolik siap bekerja sama dengan pihak mana pun yang memiliki tujuan
yang sama yakni menjaga NKRI, Pancasila dan UUD 1945.
“Kerja sama dengan pihak mana pun yang bertujuan untuk menjaga NKRI,
Pancasila dan UUD 1945 harus kita lakukan,” tandasnya. Ia minta pada
FMKI untuk menindaklanjuti kerja sama informasi dengan GP Ansor yang ada
di tiap kelurahan. “Kerja sama bukan hanya pada kelurahan di Bogor,
juga di Serang, Rangkas, Depok, Sukabumi dan wilayah Keuskupnan Bogor
lainnya,” saran Monsinyur. (www.beritasatu.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin