“Tetapi semua yang tercantum di sini telah
dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan
supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” – Yoh 20 : 31
“Roh Tuhan berembus dalam
lembaran-lembaran ini. Kalimat-kalimatnya dibiarkan tidak selesai,
sehingga Anda bisa melengkapinya sesuai dengan perilaku Anda sendiri.
Jika anda menghayati kata-kata bijak ini dalam kehidupan Anda, maka Anda
akan menjadi pengikut Kristus yang sejati.” ~ St. Josemaria Escriva
————————
“Sangat membantu bagi kita untuk mengaku
dosa dengan teratur. Benar bahwa dosa kita selalu sama; tapi kita
membersihkan rumah kita, ruangan kita, paling tidak sekali seminggu
bahkan bila kotorannya selalu sama, dengan tujuan untuk hidup dalam
kebersihan, untuk memulai kembali. Bila kita melakukan hal yang
sebaliknya, kotoran mungkin tidak dilihat, tapi kotoran tersebut akan
bertambah.” ~ Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Ketika kamu melihat salib, kamu memahami
betapa Yesus mencintaimu. Ketika kamu memandang Hosti Suci, kamu
memahami betapa Yesus mencintaimu sekarang.” ~ Mother Teresa
————————
————————
“Bersabarlah dengan segala hal, tapi
terutama bersabarlah terhadap dirimu. Jangan hilangkan keberanian dalam
mempertimbangkan ketidaksempurnaanmu, tapi mulailah untuk memperbaikinya
– mulailah setiap hari dengan tugas yang baru.” ~ St. Fransiskus dari
Sales
————————
————————
“Kita sering menemukan diri kita di
persimpangan jalan, tidak tahu jalan mana yang harus dipilih, jalan mana
yang harus dilalui; ada bagitu banyak jalan yang salah…begitu banyak
ambiguitas. Di saat seperti ini, jangan lupakan bahwa Kristus…selalu dan
satu-satunya jalan yang paling aman, jalan yang menuju pada kebahagiaan
yang penuh dan abadi.” ~ Beato Yohanes Paulus II
————————
————————
“Mengapa kita harus membela diri ketika
kita disalahpahami atau dihakimi dengan keliru? Tinggalkanlah hal itu.
Mari kita tidak mengucapkan apapun. Merupakan hal yang manis untuk
membiarkan orang lain menghakimi kita dengan cara yang mereka suka. Oh
keheningan yang terberkati, yang memberi begitu banyak kedamaian bagi
jiwa!”~ St. Therese of Lisieux
————————
————————
“Jangan mencari ketakutanmu melainkan
carilah harapan dan mimpimu. Jangan berpikir tentang frustrasimnu, tapi
tentang potensi yang belum terpenuhi. Perhatikan dirimu bukan dengan apa
yang telah kamu coba dan gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin
bagimu untuk melakukan sesuatu.” ~ Paus Yohanes XXIII
————————
————————
“Komuni merupakan satu-satunya obat bagi
iman yang lemah dan rapuh. Meskipun Sakramen Maha Kudus pada dirinya
selalu sempurna dan suci dan lengkap, Sakramen Maha Kudus tidak bekerja
secara utuh sekali untuk selamanya dalam diri kita. Seperti tindakan
iman, ia harus tumbuh secara berkelanjutan melalui latihan. Frekuensi
adalah efek yang tertinggi. Tujuh kali [menerima Komuni]dalam seminggu
jauh lebih bergizi daripada tujuh kali pada rentang waktu tertentu.” ~
John Ronald Reuel Tolkien (Penulis Novel Lord of The Rings).
——————————————
“Lain waktu jika suatu hal buruk terjadi
padamu meskipun itu bukan salahmu, dan kamu mengeluh pada Allah, “aku
tidak pantas mendapatkan itu,” lihatlah pada salib dan katakan perkataan
yang sama kepada-Nya: “aku tidak pantas mendapatkan itu” ini akan
memberikanmu rasa perspektif yang berbeda.” ~ Dr. Peter Kreeft
————————
————————
“Kita tidak berdamai dengan orang lain
karena kita tidak berdamai dengan diri kita sendiri. Dan kita tidak
berdamai dengan diri kita sendiri karena kita tidak berdamai dengan
Allah.” – Thomas Merton
“Lebih baik menerangi orang daripada hanya
sekedar bersinar, membawa orang kepada renungan akan kebenaran daripada
merenung.” ~ St. Thomas Aquinas
————————
————————
“Kemalasan adalah musuh terbesar jiwa.” ~ St. Benediktus dari Nursia
————————
————————
“Berikan kepada saya pasukan yang mendaraskan Rosario dan saya akan menaklukkan dunia.” ~ Paus Pius IX
————————
————————
“Jika dua teman meminta Anda untuk
menghakimi sebuah perselisihan, janganlah diterima, karena Anda akan
kehilangan satu orang teman, di sisi lain, jika dua orang asing datang
dengan permintaan yang sama, terimalah karena Anda akan mendapatkan satu
teman.” ~ St. Agustinus
————————
————————
“Jika Santo Paulus mendesak kita untuk
berdoa pada satu sama lain, dan kita dengan gembira berpikir adalah
tepat untuk meminta setiap orang yang malang untuk mendoakan kita,
haruskah kita berpikir hal ini jahat untuk meminta kepada Orang Kudus di
Surga untuk melakukan hal yang sama?” ~ St. Thomas More
——————————————
“Jika engkau mengikuti kehendak Allah,
engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi
atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan
terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga
biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu,
engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang
mengasihimu.” ~ Joseph Ratzinger (Paus Benediktus XVI)
————————
————————
“Kebenaran tidak selalu sama dengan keputusan mayoritas.” ~ John Paul II
————————
————————
“Tuhan, bila umatmu memerlukanku, aku tidak akan menolak untuk bekerja. Terjadilah kehendak-Mu.” ~ St. Martin de Tours
————————
————————
“Berdoalah seolah-oleh semuanya bergantung pada Allah. Bekerjalah seolah-oleh segalanya bergantung kepadamu.” ~ St. Agustinus
————————
————————
“Suatu perbuatan yang paling cemerlang, tanpa cinta, sama sekali tidak berarti.” ~ St. Therese of Lisieux
————————
————————
“Kita selalu menemukan bahwa mereka yang
berjalan paling dekat kepada Kristus adalah mereka yang harus bertahan
terhadap pencobaan terbesar.” ~ St. Teresa of Avilla
————————
————————
“Kita tidak bisa mengubah arah dunia hanya
dengan upaya kita sendiri. Bukan itu pekerjaan kita. Pekerjaan kita –
dan khususnya pekerjaan anda sebagai pemimpin muda – adalah membiarkan
Allah mengubah kita, dan melalui kita, Allah akan mengubah
orang lain dan dunia. Kita memenangkan dunia dengan memenangkan satu
jiwa pada satu waktu demi Yesus Kristus dan Gereja, dan hal ini dimulai
dari diri kita…Cintailah Yesus Kristus seperti saudara dan Tuhanmu.
Cintailah Gereja sebagai ibumu. Ketahui imanmu, ketahuilah dunia dan
perjuangannya – dan kemudian bukalah hatimu. Biarkan Allah menggunakanmu
untuk membawa orang lain menuju kesalamatan yang Allah tujukan bagi
kita.” ~ Uskup Agung Charles J. Chaput
——————————————
Beato Yohanes Paulus II, dalam bukunya
yang berjudul Love and Responsibility, serta dalam tulisan-tulisan lainnya. Semoga menginspirasi anda
————————
————————
”Di dalam cinta ada tanggung jawab khusus –
tanggung jawab untuk seorang pribadi yang ditarik ke dalam persekutuan
yang paling dekat dalam kehidupan dan aktivitas orang lain, dan menjadi
pihak yang memperoleh keuntungan dari hadiah diri/pemberian diri ini.”
————————
————————
”Semakin besar rasa tanggung jawab bagi pribadi lain semakin besar adanya cinta yang sejati.”
“Cinta diantara pribadi adalah ciptaan dari kehendak bebas manusia.”
————————
————————
“Kekuatan cinta muncul paling jelas ketika
kekasih kita tersandung, ketika kelemahan dan dosanya menjadi terbuka.
Seseorang yang sungguh mencintai tidak menarik cintanya, tapi semakin
mencintainya, mencintai dalam kesadaran penuh akan kekurangan dan
kesalahan yang lain, dan tanpa menyetujui kesalahan tersebut. Karena
seorang pribadi tidak pernah kehilangan nilai esensialnya. Emosi yang
melekatkan dirinya pada nilai pribadi tetap setiap kepada manusia.”
————————
————————
“Cinta terdiri dari komitmen yang
membatasi kebebasan seseorang – ia adalah pemberian diri, dan memberikan
diri berarti membatasi kebebasan demi kepentingan yang lain. Batasan
terhadap kebebasan seseorang dapat dilihat sebagai sesuatu yang negatif
dan tidak menyenangkan, tapi cinta menjadikannya hal yang positif,
bersukacita dan kreatif. Kebebasan ada demi cinta.”
————————
————————
“Tidak ada tempat bagi keegoisan dan rasa
takut! Jangan takut, ketika cinta menyebabkan tuntutan. Jangan takut
ketika cinta mengharuskan pengorbanan.”
————————
————————
“Cinta sejati, cinta yang lengkap secara
batiniah, ada ketika kita memilih seorang pribadi demi pribadi itu
sendiri, dimana pria memilih wanita dan wanita memilih pria bukan hanya
sebagai partner seksual, tapi sebagai pribadi yang kepadanya dilimpahkan
hadiah kehidupannya sendiri.”
————————
————————
“Cinta untuk seorang pribadi, yang berasal
dari pilihan yang sah yang dipusatkan pada nilai seorang pribadi, dan
membuat kita merasakan cinta emosional untuk pribadi tersebut seperti
apa adanya, bukan untuk pribadi yang kita bayangkan, tapi untuk pribadi
yang nyata.”
————————
————————
“Cinta tidak pernah menjadi sesuatu yang
siap dibuat, sesuatu yang semata-mata diberikan pada pria dan wanita,
cinta pada saat yang sama, selalu merupakan sebuah tugas yang harus
mereka kerjakan. Cinta harus dilihat sebagai sesuatu yang tidak pernah
“ada”, tapi selalu hanya [sebagai proses] “menjadi”, dan menjadi seperti
apa cinta itu bergantung pada kontribusi kedua pribadi dan kedalam
komitmen mereka.”
————————
————————
“Hanya pria dan wanita yang murni yang
sanggup memiliki cinta yang sejati. Kemurnian membebaskan asosiasi
mereka… dari kecenderungan untuk saling memanfaatkan.”
————————
————————
“Cinta sejati itu menuntut. Aku akan gagal
dalam misiku bila aku tidak memberitahu anda. Cinta menuntut sebuah
komitmen pribadi terhadap kehendak Allah.”
————————
————————
“Kegelapan hanya dapat dihancurkan oleh terang, kebencian hanya bisa ditaklukkan oleh cinta.”
————————
————————
“Manusia tidak dapat hidup tanpa cinta. Ia
tetaplah makhluk yang tidak dapat dimengerti oleh dirinya sendiri,
kehidupannya tidak bermakna bila cinta tidak ditunjukkan padanya, bila
ia tidak menemukan cinta, bila ia tidak mengalami cinta dan menjadikan
cinta miliknya, dan bila ia tidak berpartisipasi secara intim
didalamnya. Inilah alasannya mengapa Kristus Sang Penebus menyatakan
diri-Nya secara penuh kepada manusia.”
“Seorang pribadi yang tidak memutuskan
untuk mencintai selamanya akan menemukan bahwa ia sangat sulit untuk
sungguh mencintai bahkan untuk satu hari.”
——————————————
“Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus.” ~ St Hieronimus
“Karena Kristus sendiri telah berkata,
“Inilah Tubuh-Ku” siapa yang berani meragukan hal ini bahwa itu adalah
Tubuh-Nya?” ~ St. Cyril dari Yerusalem
————————
————————
“Ajarkan kami untuk memberi dan tidak memperhitungkan biayanya.” ~ St. Igantius de Loyola
————————
————————
“Ketika anda merasa kemarahan menyerang,
maka sudah waktunya untuk diam seperti Yesus, diam ditengah-tengah
penderitaan dan rasa malunya.” ~ St. Paulus dari Salib
————————
————————
“Sang iblis takut kepada kita ketika kita
berdoa dan membuat pengorbanan. Ia juga takut ketika kita rendah hati
dan baik. Terutama ia takut ketika kita mencintai Yesus dengan begitu
besar. Ia lari jauh ketika kita membuat Tanda Salib” ~ St. Antonius dari
gurun
————————
————————
“Anda harus meminta kepada Allah untuk
memberikanmu kekuatan untuk melawan dosa kesombongan yang adalah musuh
terbesarmu – akar dari semua yang jahat, dan kegagalan dari semua yang
baik. Karena Allah menentang kesombongan.” ~ St. Vincent de Paul
————————
————————
“Anda tidak bisa menjadi Orang Kudus yang
setengah-setengah; anda harus menjadi Orang Kudus yang penuh atau bukan
Orang Kudus sama sekali.” ~ St. Therese of Lisieux
——————————————
“Kita takut untuk berbagi penderitaan
kita. Namun kita bisa mengingat bahwa Yesus tidak takut untuk berbagi
penderitaan-Nya dengan kita. Ia masih berbagi penderitaan-Nya. Itulah
arti dari salib.” ~ Romo Benedict Groeschel
————————
————————
“Selama masa prapaskah ini, mari kita
memperbaiki semangat doa dan rekoleksi. Mari kita membebaskan pikiran
kita dari semua hal yang bukan tentang Yesus. Jika anda sulit berdoa,
mintalah kepada-Nya lagi dan lagi, “Yesus, datanglah ke hatiku,
berdoalah denganku, berdoalah didalamku – agar aku bisa belajar dari-Mu
cara untuk berdoa.” ~ Teresa dari Calcuta
————————
————————
“Pengakuan dosa menyembuhkan, membenarkan,
dan memberi pengampunan dosa. Semua harapan berada dalam pengakuan
dosa. Dalam pengakuan dosa ada kesempatan bagi kerahiman. Percayalah
dengan teguh. Jangan ragu, jangan pernah putus asa demi kerahiman Allah.
Berharaplah dan yakinlah dalam pengakuan dosa.” ~ St. Isidore of
Seville
————————
————————
“Hanya percaya bahwa Allah itu ada, tidak
akan saya sebut sebagai komitmen. Bahkan iblis pun percaya bahwa Allah
itu ada! Percaya [kepada Allah] berarti [kita] harus mengubah cara hidup
kita.” ~ Mother Angelica
————————
————————
“Dari Maria kita belajar untuk menyerahkan
segala hal kepada kehendak Allah. Dari Maria kita belajar untuk percaya
ketika semua harapan sirna. Dari Maria kita belajar untuk mempercayai
Putra-Nya dan Kristus Putra Allah.” ~ Beato Yohanes Paulus II
————————
————————
“Allah memberikan diri-Nya kepadamu; berikanlah dirimu kepada Allah.”~ Blessed Robert Southwell
————————
————————
“Melalui jalan cinta, yang adalah kasih,
agar Allah mendekat kepada manusia, dan manusia kepada Allah. Tapi
ketika kasih tidak ditemukan, Allah tidak berdiam disana. Maka, ketika
kita memiliki kasih, kita memiliki Allah, karena “Allah adalah kasih” (1
Yoh 4:8).” ~ St. Albertus Agung
——————————————
“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” ~ Yesus Kristus
————————
————————
“Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” ~ Yesus Kristus
————————
————————
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya
di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga.” ~ Yesus Kristus
————————
————————
“…haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” ~ Yesus Kristus
————————
————————
“…janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang
akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan
semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu
kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” ~ Yesus Kristus
————————
————————
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu.” ~ Yesus Kristus
————————
————————
“Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” ~ Yesus Kristus
——————————————
“Yesus yang manis, terimalah jiwaku.” ~ Thomas Thwing, Martir dari Inggris, perkataan terakhirnya sebelum dihukum mati.
————————
————————
“Semoga Allah tidak meninggalkan saya!” ~ Blaise Pascal, ilmuwan, apologist, meninggal secara Katolik setelah mendapatkan Sakramen Perminyakan.
————————
————————
“Lakukan apa yang kamu mau; karena kami adalah orang Kristen, dan kami tidak berkorban kepada berhala.” ~ St. Justin Martir,
pembicaraan dengan Rusticus, setelah ia mengancam mereka dengan
“siksaan tanpa ampun”, kecuali mereka mengorbankan sesuatu kepada
“dewa-dewa” Romawi.
————————
————————
“Di dalam dan segala hal, saya memutuskan untuk mengikuti Santo Thomas, seperti ia mengikuti Bapa.” ~ Domingo Banez,
teolog dari Dominikan, dikenal sebagai “cahaya yang paling terang ”
dari Spanyol; didalam pernyataan kesetiaannya kepada ajaran dari “cahaya
terang” Gereja.
————————
————————
“Tradisi Para Rasul telah dinyatakan
dengan jelas di seluruh dunia, dan dapat ditemukan di setiap Gereja oleh
mereka yang ingin mengenal kebenaran.”
~ Irenaeus, tulisan pada tahun 189, tentang kesatuan Gereja berdasarkan pada Tradisi Apostolik dimanapun hal ini di ajarkan.
————————
~ Irenaeus, tulisan pada tahun 189, tentang kesatuan Gereja berdasarkan pada Tradisi Apostolik dimanapun hal ini di ajarkan.
————————
“Bapa Suci, sekarang saya percaya.” ~ Uskup Edward Fitzgerald dari
Little Rock, Arkansas, satu dari dua Uskup dari Konsili Vatikan I yang
berlawanan dengan definisi infalibilitas kepausan pada voting terakhir;
dikenal secara publik penerimaannya terhadap kebenaran dari
definisi infalibilitas kepausan.
————————
————————
“Karena pengudusan manusia berada di
kekuasaan Allah yang menguduskan, bukanlah dalam wewenang manusia untuk
memilih bagaimana ia akan dikuduskan, tapi hal ini harus ditetapkan oleh
institusi Ilahi.” ~ St. Thomas Aquinas, Summa Teologia, kutipan dari artikel tentang Sakramen.
——————————————
St. Ignatius dari Anthiokia
“Perhatikanlah pada mereka yang mempunyai
pandangan beragam tentang rahmat Tuhan yang datang pada kita, dan
lihatlah betapa bertentangannya pandangan mereka dengan pandangan Tuhan
…. Mereka pantang menghadiri perjamuan Ekaristi dan tidak berdoa,
sebab mereka tidak mengakui bahwa Ekaristi adalah Tubuh dari Juru
Selamat kita Yesus Kristus, Tubuh yang telah menderita demi dosa-dosa
kita, dan yang telah dibangkitkan oleh Allah Bapa…” c.
Dalam suratnya kepada jemaat di Filadelfia, ia mengatakan pentingnya
merayakan Ekaristi dalam kesatuan dengan Uskup, “Karena itu,
berhati-hatilah… untuk merayakan satu Ekaristi. Sebab hanya ada satu
Tubuh Kristus, dan satu cawan darah-Nya yang membuat kita satu, satu
altar, seperti halnya satu Uskup bersama dengan para presbiter [imam]
dan diakon.”
————————
St. Yustinus Martir
St. Yustinus Martir
“Kami menyebut makanan ini Ekaristi, dan
tak satu orangpun diperbolehkan untuk mengambil bagian di
dalamnya kecuali jika ia percaya kepada pengajaran kami… Sebab kami
menerima ini tidak sebagai roti biasa atau minuman biasa; tetapi karena
oleh kuasa Sabda Allah, Yesus Kristus Penyelamat kita telah menjelma
menjadi menjadi manusia yang terdiri atas daging dan darah demi
keselamatan kita, maka, kami diajar bahwa makanan itu yang telah diubah
menjadi Ekaristi oleh doa Ekaristi yang ditentukan oleh-Nya, adalah Tubuh
dan Darah dari Kristus yang menjelma dan dengan perubahan yang terjadi
tersebut, maka tubuh dan darah kami dikuatkan.”
————————
St. Ireneus
St. Ireneus
“Dia [Yesus] menyatakan bahwa piala itu, …
adalah Darah-Nya yang darinya Ia menyebabkan darah kita mengalir;
dan roti itu…, Ia tentukan sebagai Tubuh-Nya sendiri, yang darinya Ia
menguatkan tubuh kita.”
————————
————————
St. Cyril dari Yerusalem
“Karena itu, jangan menganggap roti dan
anggur hanya dari penampilan luarnya saja, sebab roti dan anggur itu,
sesuai dengan yang dikatakan oleh Tuhan kita, adalah Tubuh dan Darah
Kristus. Meskipun panca indera kita mengatakan hal yang berbeda; biarlah
imanmu meneguhkan engkau. Jangan menilai hal ini dari perasaan, tetapi
dengan keyakinan iman, jangan ragu bahwa engkau telah dianggap layak
untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus.”
————————
————————
St. Agustinus
“Roti yang ada di altar yang
dikonsekrasikan oleh Sabda Tuhan, adalah Tubuh Kristus. Dan cawan itu,
atau tepatnya isi dari cawan itu, yang dikonsekrasikan dengan Sabda
Tuhan, adalah Darah Kristus….Roti itu satu; kita walaupun banyak, tetapi
satu Tubuh. Maka dari itu, engkau diajarkan untuk menghargai
kesatuan. Bukankah roti dibuat tidak dari saru butir gandum, melainkan
banyak butir? Namun demikian, sebelum menjadi roti butir-butir ini
saling terpisah, tetapi setelah kemudian menjadi satu dalam air setelah
digiling…[dan menjadi roti].”
————————
————————
St. Ambrosius dari Milan, The Mysteries 9:50, 58 [A.D. 390].
“Barangkali kamu mungkin berkata, ‘ aku
melihat sesuatu yang lain; bagaimana mungkin kamu meyakinkan aku bahwa
aku sedang menerima Tubuh Kristus?’ [Itu] tetapi tinggal untuk
[kita/kami] untuk membuktikan itu. Dan berapa banyak contoh yang kita
gunakan !… Kristus berada di dalam sakramen itu, sebab [itu] adalah
Tubuh Kristus.”
————————
————————
Origen, Homilies on Numbers 7:2 [A.D. 248] :
“Dahulu ada pembaptisan di dalam suatu
jalan yang mengaburkan… sekarang, bagaimanapun, dalam pandangan penuh ,
ada regenerasi di dalam air dan di dalam Roh Kudus . Dahulu, di dalam
suatu jalan yang mengaburkan, ada manna(roti dari surga) untuk makanan;
sekarang, bagaimanapun, dalam pandangan penuh , sungguh ada makanan,
daging Sabda Tuhan, ketika Dia sendiri berkata : ‘ Daging ku adalah
benar-benar makanan , dan darah ku adalah benar-benar minuman.’” [
Yohanes 6:55]
——————————————
”Penderitaan tanpa cinta adalah
penderitaan atau neraka. Penderitaan dengan cinta adalah pengorbanan.
Cinta tidak memiliki kekuatan untuk membunuh penderitaan atau
memusnahkannya, tapi cinta memiliki kekuatan untuk mengurangi
penderitaan.” ~ Fulton Sheen, dari buku “Life is Worth Living”
————————
————————
“Allah tidak memanggilku untuk menjadi sukses, melainkan Ia memanggilku untuk menjadi taat.” ~ Beata Teresa dari Calcuta
————————
————————
“Kenyataannya, hanya ada satu Misa, satu
Liturgi Ekaristi yang abadi, dan ini terjadi di surga selamanya… Kita
tidak sekedar menghadiri Misa, kita bergabung dengan semua penghuni
surga dan bumi dalam merayakan Liturgi yang abadi.” ~ Vinny Flyn, dari
Buku “7 Secrets of Eucharist”
————————
————————
“Manusia macam apa yg tidak akan menangis
melihat Ibu Kristus dlm penderitaan sekejam itu? Putranya terluka…dan
kita, pengecut, menjauh, menolak kehendak Allah. Ibuku dan Bundaku,
ajarilah aku utk menjawab ‘ya’, spt engkau, yg akan membuat aku
menyatukan diriku dg Yesus yg berkata kpd Bapa-Nya: non mea
voluntas..(luk 22:24): bukan kehendak-Ku namun kehendak-Mu yg terjadi.” ~
St Josemaria Escriva; Jalan Salib; hal 33
————————
————————
“Bahkan sekarang ini Allah meminta kita
untuk menjadi “penjaga” bagi saudara dan saudari kita (Kej 4:9) untuk
membuat sebuah hubungan yang berdasarkan [sikap] saling memperhatikan
satu sama lain.” ~ Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Maukah engkau menganggap sepi kekayaan
kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu,
bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun
murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah
yang adil akan dinyatakan.” ~ St. Paulus (Roma 2:4-5)
————————
————————
“Selanjutnya ketika temanmu bertanya
“Dimanakah Allah?”, demi rasa cinta terhadap semua hal yang kudus,
jangan menjelaskan kepadanya bahwa Allah berada di dalam hatimu, atau
bahwa Allah berada di luar, di hari yang cerah. Ajaklah temanmu dalam
adorasi, suruhlah ia duduk, dan tunjukklah kepada Ekaristi dan katakan
“Itulah Ia”.” ~ Marc Banres, Blogger Katolik di Amerika
——————————————
“Allah telah mendirikan Gereja seperti
pelabuhan di tepi laut, agar kamu dapat berlindung dari pusaran
kekhawatiran dan menemukan kedamaian dan ketenangan.” ~ St. Yohanes
Krisostomus
————————
————————
”Tuhan kita memiliki kekuatan untuk
meletakkan kehidupan-Nya dan mengangkat-Nya kembali. Tapi kita tidak
bisa memilih berapa lama kita akan hidup, dan kematian datang pada kita
bahkan ketika hal tersebut bertentangan dengan kehendak kita. Kristus,
dengan wafat-Nya, telah mengatasi kematian. Kebebasan kita dari kematian
berasal dari kematian Kristus. Untuk menyelamatkan kita Kristus tidak
memerlukan kita. Namun tanpa Kristus, kita tidak bisa melakukan apapun.
Ia memberikan diri-Nya bagi kita seperti pokok anggur dan rantingnya;
kita tidak bisa hidup bila terpisah dari Kristus.” ~ St. Agustinus
————————
————————
“Bila kita terpisah dari salib, kita tidak memiliki anak tangga lain yang dapat membawa kita menuju surga.” ~ St. Rose of Lima
————————
————————
“Banyak orang berkata “Aku telah melakukan
banyak perbuatan jahat. Tuhan tidak bisa mengampuniku”. Ini merupakan
penghujatan terbuka yang membatasi kerahiman Allah. Tapi kerahiman Allah
tidak memiliki batas, kerahiman Allah tiada batas. Tidak ada apapun
yang menghina
Tuhan kita yang terkasih selain keraguan terhadap kerahiman-Nya.” ~ St. Yohanes Vianney
————————
Tuhan kita yang terkasih selain keraguan terhadap kerahiman-Nya.” ~ St. Yohanes Vianney
————————
“Orang muda menginginkan hal-hal
besar…Kristus tidak menjanjikan kehidupan yang mudah. Mereka yang
menginginkan kenyamanan telah masuk ke jalan yang salah. Tapi kristus
menunjukkan kita jalan menuju hal-hal besar, kebaikan, terhadap
kehidupan manusia yang autentik.” ~ Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Mencintai Kristus sama saja dengan mencintai Gereja.” ~ Brother Roger Schutz
————————
————————
“Apa yang tidak terletak pada rencanaku
terletak dalam rencana Allah. Dan semakin sering hal seperti ini terjadi
kepadaku, semakin hiduplah keyakinan imanku bahwa – dari perspektif
Allah – tidak ada yang terjadi secara kebetulan.” ~ St. Edith Stein
——————————————
Mari kita kembali kepada kutipan Injil hari ini dan bertanya kepada diri kita : Apakah yang sungguh terjadi dalam hati mereka yang mengelu-elukan Kristus sebagai Raja Israel? Jelas
bahwa mereka memiliki gagasan tentang Mesias, sebuah gagasan tentang
bagaimana Raja yang telah dinanti sejak lama dan yang dijanjikan oleh
para nabi harus bertindak. Bukan karena kebetulan, beberapa hari
kemudian, bukannya mengelu-elukan Yesus, kerumunan orang Yerusalem
berteriak kepada Pilatus :”Salibkan Dia!”, sementara para murid, yang
berkumpul bersama dengan yang lain yang telah melihat dan mendengarkan
Ia, akan dikejutkan dan terpisah. Faktanya, mayoritas orang
kecewa dengan cara Yesus menghadirkan diri-Nya sebagai Mesias dan Raja
Israel. Inilah inti pesta hari ini, bagi kita juga. Siapakah
Yesus dari Nazareth bagi diri kita? Gagasan apa yang kita miliki tentang
Mesias, gagasan apa yang kita miliki tentang Allah? Ini adalah
pertanyaan penting, pertanyaan yang tidak bisa kita hindari, bukan
karena pada hari ini kita dipanggil untuk mengikuti Raja kita yang
memilih Salib sebagai tahta-Nya. Kita dipanggil untuk mengikuti Mesias
yang menjanjikan kita kebahagiaan surga, kebahagiaan ilahi, bukan
kebahagiaan duniawi. Jadi kita harus bertanya pada diri kita :Apa pengharapan kita yang sebenarnya? Apa
keinginan terdalam pada diri kita, yang karenanya kita datang disini
untuk merayakan Minggu Palma dan memulai perayaan Pekan Suci? ~ Paus
Benediktus XVI
——————————————
“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” ~ (Luk 23:34)
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” ~ (Luk 23:43)
————————
————————
“Ibu, inilah, anakmu!” dan “Inilah ibumu!” ~ (Yoh 19:26-27)
————————
————————
“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” ~ (Mrk 15:34)
————————
————————
“Aku haus!” ~ (Yoh 19:28)
————————
————————
“Sudah selesai.” ~ (Yoh 19:30)
————————
————————
“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” ~ (Luk 23:46)
——————————————
“Rasa bersalah tidak boleh dibusukkan
dalam keheningan jiwa, meracuni jiwa dari dalam. Rasa bersalah perlu
diakukan. Melalui pengakuan dosa kita membawanya kedalam terang, kita
menempatkannya dalam cinta Kristus yang memurnikan. Dalam pengakuan,
Tuhan membasuh kaki kita yang kotor lagi dan lagi dan mempersiapkan kita
untuk berada di meja perjamuan dengan-Nya.”~ Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Sebuah buku seperti surat dari seorang
pengarang kepada banyak pembaca. Pembaca tersebut berbeda dalam jenis
kelamin, usia, ras, kepercayaam, edukasi, dan ketertarikan. Tapi pembaca
tersebut tidak berbeda dalam satu hal : kemanusiaan. Kodrat manusia itu
sama pada pria dan wanita, pada orang dewasa dan anak-anak, pada ras
yang berbeda, pada budaya yang berbeda. Jadi saya menulis ini kepada
kalian semua sebagai sesama manusia satu dengan yang lain.”~ Peter Kreeft
————————
————————
“Sekarang bila kita tidak memiliki damai,
ini karena kita lupa bahwa kita saling memiliki satu sama lain – pria
itu, wanita itu, anak itu adalah saudara atau saudariku.”~ Blessed Teresa
of Calcutta
————————
————————
“Pertanyaan tentang kebenaran dan apa itu
kebaikan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Bila kita tidak
lagi mengenali apa yang benar tidak tidak lagi bisa membedakannya dari
apa yang salah, dan menjadi tidak mungkin bagi kita untuk mengenali apa
yang baik; perbedaan antara kebaikan dan kejahatan kehilangan
dasarnya.” ~ Joseph Ratzinger (Pope Benedict XVI)
————————
————————
“Sesal terhadap dosa adalah tujuan untuk
mengabaikan ego. Ini sulit dilakukan. Terkadang hal tersebut seperti
dikuliti hidup-hidup, mengupas dosa dan membuangnya, mengambil tujuan
perbaikan diri yang teguh…Saya percaya bahwa sebagian besar orang
menyesal terhadap dosa mereka bukan karena mereka sangat takut
kehilangan surga dan takut akan neraka, melainkan karena mereka telah
melukai Tuhan kita. Kendati demkian, Saliblah yang menunjukkan dimensi
dosa. Tak ada seorangpun yang melihat dosa dengan seksama dalam
ketelanjangannya sampai ia memahami tentang penebusan.”~ Archbishop
Fulton Sheen
————————
————————
“Allah telah menciptakanku untuk melakukan
suatu pelayanan yang pasti bagi-Nya; Ia telah mempercayakan suatu
pekerjaan kepadaku yang tidak ia percayakan kepada yang lain. Aku
memiliki misiku sendiri – Aku mungkin tidak pernah mengetahuinya dalam
hidup ini, tapi akan akan diberitahu tentang itu selanjutnya…Aku
memiliki bagian dalam karya agung; Aku adalah mara rantai dalam rantai,
sebuah ikatan hubungan diantara pribadi-pribadi.” ~ Blessed John Henry
Newman
————————
————————
“Lebih mudah menginginkan sesuatu dari
Tuhan dan bukan menginginkan Tuhan sendiri; seolah-olah Karunia atau
hadiah lebih disukai daripada Sang Pemberi.” ~ St. Agustinus
——————————————
“Satu-satunya cara anda bisa mengetahui
identitas anda yang sebenarnya adalah dengan berdiam diri cukup lama
agar Allah bisa memberitahukannya kepadamu.” ~ Romo Larry Richards
————————
————————
“Tanpa Paskah, Jumat Agung tidak memiliki
makna. Tanpa Paskah, tidak ada harapan agar penderitaan dan keadaan
terabaikan dapat ditoleransi. Tapi dengan Paskah, Sebuah Jalan menjadi
tampak bagi penderitaan manusia, masa depan yang absolut : lebih dari
sekedar harapan, melainkan sebuah pengharapan ilahi.”~ Hans Urs von
Balthasar
————————
————————
“Mari kita menjadikan rosario sebagai
kehidupan kita, menempatkan setiap insiden [yang kita alami] di
dalamnya, dan mempersembahkan kekhawatiran sehari-hari kita dengan Salam
Maria.” ~ Adrienne von Speyr
————————
————————
“Engkau adalah anak rahmat. Bila Allah
memberimu rahmat, itu karena Ia memberikan-Nya dengan bebas, maka kamu
harus mencintai dengan bebas. Jangan mencintai Allah demi mendapatkan
hadiah; biarkan Allah menjadi hadiahmu.” ~ St. Agustinus
————————
————————
“Allah mencintai kita lebih dari kita mencintai diri kita sendiri.” ~ St. Teresa Avilla
“Kekuatan manusia yang paling mulia adalah
akal budi. Tujuan tertinggi akal budi adalah pengetahuan akan Allah.” ~ St. Albert the Great
————————
————————
“Cinta sejati itu menyakitkan. Ia selalu
menyakitkan. Ia harus menyakitkan untuk mencintai seseorang; menyakitkan
untuk meninggalkannya, engkau mau mati baginya. Ketika orang-orang
menikah, mereka harus menyerahkan segala sesuatunya untuk saling
mencintai. Seorang ibu banyak menderita karena memberi kehidupan bagi
anaknya. Kata “cinta” disalahpahami dan disalahgunakan sedemikian
seringnya.” ~ Mother Teresa Calcuta
——————————————
“Ketika anda menerima kehendak Allah dalam
setiap aspek kehidupan anda, anda akan menemukan bahwa Allah
memberikanmu kekuatan, keberanian, dan martabat yang bergema sampai ke
surga. Hal ini bergema sampai ke surga karena mereka tidak berada jauh
darinya. Surga segera berada di dalam hati anda.” ~ Mother Angelica
————————
————————
“Bagaimana mungkin seseorang bisa berkata
bahwa Ia percaya dalam Kristus bila ia tidak melakukan apa yang Kristus
perintahkan kepadanya untuk dilakukan.” ~ St. Siprianus dari Kartaghe
————————
————————
“Sungguh kita sedang melalui masa-masa
yang rawan bencana, ketika kita menjadikan ratapan para nabi milik kita
:”Tidak ada kebenaran, dan tidak ada kerahiman, dan tidak ada
pengetahuan akan Allah di tanah ini”(Hosea 4:1). Namun di tengah-tengah
arus kejahatan ini, Sang Perawan yang Maha Rahim muncul dihadapan kita
seperti pelangi, sebagai penengah antara Allah dan manusia.” ~ Paus St.
Pius X
————————
————————
“Memilih karir dengan kepedulian adalah
hal yang penting, sehingga anda bisa sungguh mengikuti panggilan yang
Kristus tetapkan bagi anda. Tidak ada hari yang berlalu tanpa suatu doa
untuk tujuan ini. Ulangilah perkataan St. Paulus dengan sering : “Tuhan,
apa yang Kau ingin untuk aku lakukan?”” ~ St. Yohanes Bosco
————————
————————
“Tuhan mengukur kesempurnaan kita bukan
oleh banyaknya ataupun besarnya perbuatan kita, tapi melalui cara dimana
kita melakukan perbuatan tersebut.” ~ St. Yohanes dari Salib
————————
————————
“Penyangkalan terhadap rasa bersalah yang
sifatnya personal membuat manusia siap untuk menyerahkan kebebasannya.
Lebih baik baginya untuk menyadari kecenderungan jahat yang harus
dilawan dan dikalahkan agar dirinya yang lebih tinggi dapat muncul.” ~
Uskup Agung Fulton Sheen
————————
————————
“Orang-orang sering datang ke Misa karena
mereka memiliki kebutuhan untuk dihadirkan dihadapan Allah. Ini tidak
salah. Tapi prioritasnya adalah adorasi, pujian, syukur, dan penebusan,
bukan diri kita dan apa yang kita butuhkan. Bahkan lebih salah lagi bila
orang-orang datang Misa untuk menikmati musik, mengagumi pengkhotbah,
untuk menunjukkan talentanya, atau untuk berhadapan dalam kekaguman dan
afirmasi timbal balik antara imam dan umat. Bila kita mengijinkan
Ekaristi Kudus memberikan kekuatan agungnya dalam panggilan dan misi
Kristen ktia, kita harus belajar untuk melihatnya,pertama dan terutama
sebagai tindakan penyembahan yang diarahkan kepada Allah.” ~ Francis
Cardinal Arinze
——————————————
“Kemuliaan Maria terletak di dalam fakta bahwa Ia ingin memuliakan Allah, bukan dirinya.” ~ Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Maria akan membantu kita bila kita
memanggil dia. Tidak ada jiwa yang tidak bahagia ataupun pendosa di
dunia yang memanggil Maria, ditinggalkan tanpa kerahiman.”~ Fulton J.
Sheen
————————
————————
“Biarlah mereka yang berpikir bahwa Gereja
memberikan perhatian yang terlalu besar kepada Maria, memperhatikan
bahwa Tuhan kita memberikan sepuluh kali dari kehidupan-Nya kepada Maria
seperti Ia memberikannya kepada Para Rasul.” ~ Fulton J. Sheen
————————
————————
“Perawan yang mulia, engkau sungguh lebih
besar daripada kebesaran apapun…Jika aku berkata bahwa malaikat dan
malaikat agung adalah besar – tapi engkau lebih besar dari mereka,
karena mereka melayani Ia yang berdiam di rahimmu dengan gemetar, dan
mereka tidak berani berbicara dalam kehadiran-Nya, sementara engkau
berbicara dengan bebas kepada-Nya.”~ St. Athanasius of Alexandria
————————
————————
“Aku juga memiliki kenangan akan devosi
bulan Mei yang biasanya dilaksanakan setiap hari selama bulan Maria.
Kami selalu suka pergi ke sana karena gereja didekorasi dengan hiasan
pesta, dengan banyak bunga yang menambah keindahan sanctuary, tidak
hanya secara visual tapi juga dengan keharuman yang indah. Kemudian
koor gereja yang terdiri dari sekelompok anak-anak yang bernyayi. Pada
umumnya, Bunda Allah selalu bersama kita didalam rumah kita. Di dapur
rumah kita misalnya, gambar Kristus tergantung disebelah kiri salib, dan
di sisi sebelah kanan, gambar Maria. Rosario juga, seperti yang telah
kusebutkan, didoakan hampir setiap hari di rumah kami. Hanya dalam bulan
Rosario Suci, kami pergi ke gereja untuk berdoa Rosario.”~ Msgr. Georg
Ratzinger, kakak Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Perawan Maria yang terberkati adalah
tokoh sentral dalam rencana keselamatan Allah. Ia memainkan peran yang
besar, kedua setelah putra-Nya, dalam karya penebusan dunia. Peran ini
melibatkan ia dalam konflik berkelanjutan dengan Setan. Di Fatima, Bunda
kita memastikan bahwa kemenangan akhir menjadi miliknya : “Pada
akhirnya Hati yang tak bernoda akan menang!”~ Fr. Andrew Apostoli,
C.F.R.
————————
————————
“Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” ~ Bunda Maria
——————————————
“Begitu sukacitanya saat mengingat bahwa
ia [Maria] adalah ibu kita! Sejak ia begitu mengasihi kita dan
mengetahui kelemahan kita, apalagi yang perlu kita takutkan?” ~ St.
Therese of Lisieux
————————
————————
“Jangan pernah takut untuk mengasihi
Perawan Yang terberkati secara berlebihan. Anda tidak pernah
bisa mencintainya lebih dari yang Yesus lakukan.” ~ St. Maximilian Kolbe
————————
————————
“Maria, berikan kepadaku hatimu: yang
begitu indah, begitu murni, tak bernoda; hatimu begitu penuh dengan
cinta dan kerendahan hati bahwa saya dapat menerima Yesus didalam Roti
Kehidupan dan mencintai-Nya seperti dirimu mencintai-Nya dan
melayani-Nya didalam samaran orang-orang miskin yang menyusahkan.” ~
Beata Bunda Teresa
————————
————————
“Jika anda memanggil Perawan Yang
Terberkati ketika anda digoda, ia akan datang seketika untuk membantumu,
dan setan akan meninggalkanmu.” ~ St. John Vianney
————————
————————
“Sebelumnya, dengan usaha anda sendiri,
anda tidak mampu. Sekarang, anda telah berbalik kepada Bunda kita, dan
bersama dengannya, begitu mudahnya!” ~ St. Josemaria Escriva
————————
————————
“Cintai Bunda kita. Dan ia akan memperoleh
rahmat yang berlimpah-limpah untuk membantumu untuk mengalahkan
pergumulanmu sehari-hari.” ~ St. Josemaria Escriva
————————
————————
“Jadi kekuatan anda sendiri tidak
berhasil? Kenapa anda tidak mengatakannya kepada ibu anda tentang hal
ini?… IBU! panggil dia dengan suara keras. Ia mendengarkan anda; ia
melihat anda didalam bahaya, mungkin, dan dia -Maria, ibu kudus anda
sendiri- menawarkan kepada anda, bersamaan dengan rahmat Putranya,
lengannya sebagai tempat perlindungan, kelembutan dari pelukannya…dan
anda akan menemukan diri anda sendiri kekuatan yang ditambahkan untuk
menghadapi pertempuran yang baru.” ~ St. Josemaria Escriva
——————————————
“Dimana jalan yang menuntun kita pada
Yesus Kristus? Jalan tersebut ada didepan mata kita: jalan itu adalah
Gereja. Adalah kewajiabn kita untuk mengingatkan semua orang, besar
maupun kecil, bahwa kita berada dalam keharusan absolut untuk meminta
bantuan pada Gereja ini untuk mengerjakan keselamatan abadi kita.” ~
Paus St. Pius X
————————
————————
“Toleransi hanya berlaku pada orang-orang,
tidak pernah pada prinsip. Intoleransi hanya berlaku pada prinsip,
tidak pernah pada orang-orang. Kita harus toleran kepada orang-orang
karena mereka manusia; kita harus intoleran terhadap prinsip-prinsip
karena mereka bersifat ilahi. Kita harus toleran terhadap orang yang
bersalah, karena ketidaktahuan dapat menyesatkan mereka; tapi kita tidak
boleh intoleran terhadap kesalahan, karena Kebenaran bukan buatan kita,
tapi milik Allah. Karenanya Gereja dalam sejarahnya… selalu menyambut
bidat kembali ke dalam harta karun jiwa-jiwanya, tapi tidak pernah
menyambut kesesatan ke dalam harta karun kebijaksanaannya.” ~ Uskup
Agung Fulton J Sheen
————————
————————
“Kesulitan dalam menjelaskan “Mengapa saya
seorang katolik” adalah bahwa terdapat 10.000 alasan yang berkembang
menjadi satu alasan : bahwa katolisisme itu benar.” ~ G.K. Chesterton
————————
————————
“Begitu banyak umat terbaptis kehilangan
identitas dan keanggotaannya : mereka tidak tahu konten iman yang
esensial atau mereka berpikir bahwa mereka bisa menumbuhkan iman
terpisah dari perantaraan Gerejawi. Dan sementara banyak orang melihat
dengan ragu pada kebenaran-kebenaran yang diajarkan Gereja, yang lainnya
mereduksi Kerajaan Allah menjadi suatu nilai-nilai besar, yang tentu
berhubungan dengan Injil, tapi tidak lagi berhubungan dengan inti iman
Kristen…Dalam konteks ini, bagaimana kita menghidupi tanggung jawab yang
dipercayakan kepada kita oleh Tuhan?” ~ Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Cinta adalah ukuran kemampuan kita dalam memikul salib.” ~ St. Teresa Avila
————————
————————
“Kita tidak bisa seperti St. Bernard yang
memiliki 12 langkah menuju kerendahan hati yang sempurna (Saya yakin
bahwa sesegera mungkin anda mencapai langkah ke 12, anda akan sangat
bangga bahwa anda seorang yang rendah hati).”~ Uskup Agung Fulton Sheen
————————
————————
” Kehidupan adalah perjuangan yang tidak boleh kita hindari tapi harus kita menangkan.” ~ St. Padre Pio
——————————————
“Hal ini terjadi secara terus menerus
bahwa Tuhan mengijinkan jiwa untuk jatuh sehingga ia dapat tumbuh
menjadi lebih rendah hati. Ketika jiwa itu jujur, dan menyadari apa yang
telah dilakukan, dan kembali, ia membuat perkembangan yang meningkat
dalam pelayanan Tuhan kita.” ~ St. Teresa Avila
“Kekudusan bukan berarti tidak membuat
kesalahan atau tidak pernah berdosa. Kekudusan tumbuh dengan kesanggupan
untuk perubahan, pertobatan, kerelaan untuk memulai kembali, dan diatas
segalanya, kesanggupan untuk rekonsiliasi dan pengampunan.” ~ Cardinal
Ratzinger, Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Engkau ingin bangkit?
Mulailah dengan turun ke bawah
Engkau merencanakan membangun menara yang menembus awan?
Letakkan dahulu fondasi kerendahan hati
Kesombonganlah yang mengubah malaikat menjadi iblis
Kerendahan hatilah yang membuat manusia sebagai malaikat.” ~ St. Augustinus
————————
————————
“Gerbang Surga sangat rendah; hanya yang rendah hati yang bisa memasukinya.”~ St. Elizabeth Ann Seton
————————
————————
“Orang yang rendah hati terbuka untuk
dikoreksi, sementara orang sombong tertutup terhadapnya. Orang yang
sombong sangat yakin dalam opini dan pemahaman mereka. Tidak seorangpun
bisa menegur mereka dengan berhasil : tidak juga teman mereka, superior
lokal bahkan paus sendiri. Mereka tahu – dan itulah akhirnya. Penuh
dengan pandangan mereka sendiri, orang yang sombong kekurangan
kesanggupan untuk mellihat sudut pandang orang lain.” ~ Romo Thomas
Dubay
————————
————————
“Orang yang rendah hati mendengarkan
saudara dan saudari mereka karena mereka beranggapan bahwa saudara
saudari mereka memiliki sesuatu untuk dipelajari. Mereka terbuka
terhadap koreksi, dan mereka menjadi bijak melaluinya.”~ Romo Thomas
Dubay
————————
————————
“Kita hanya bisa belajar mengetahui diri
sendiri dan melakukan apa yang kita bisa – yaitu, menyerahkan kehendak
kita dan memenuhi kehendak Allah didalam diri kita.” ~ St. Teresa Avila
——————————————
“Jangan takut.” ~ Yohanes Paulus II
————————
————————
“Bila kita menerima dari Allah hal-hal
yang baik dan menggembirakan, mengapa kita tidak seharusnya menerima
penderitaan dan percobaan dari-Nya? Aku telah meletakkan kepercayaanku
didalam Allah, dan aku tenang.” ~ Pius IX
————————
————————
“Jadi, mengambil waktu untuk berdoa dan
menyuburkan doa dan aktivitas melalui pembelajaran biblis, teologis dan
doktrinal, dan hidup bersama Kristus dan rahmat-Nya dengan menerima
sakramen rekonsiliasi dan Ekaristi dengan tekun : itulah dasar dari
kehidupan Kristiani yang mendalam.” ~ Yohanes Paulus II
————————
————————
“Cinta terhadap surga adalah satu-satunya jalan ke surga.” ~ Blessed John Henry Newman
“Rosario secara mistis memindahkan kita ke
sisi Maria selagi ia sibuk mengawasi pertumbuhan manusiawi Kristus di
rumahnya di Nazareth. Hal ini memampukan ia melatih dan membentuk kita
dengan kepedulian yang sama, sampai Kristus “terbentuk secara penuh” di
dalam kita…Tidak pernah, seperti di dalam Rosario, kehidupan Yesus dan
Maria tampak begitu bergabung secara mendalam. Maria hidup hanya di
dalam Kristus dan untuk Kristus!” ~ Yohanes Paulus II
————————
————————
“Iman tidak pernah mengecewakan; Allah
selalu menjawab iman yang mempertanyakan, bahkan ketika Ia tidak
menjawab seperti yang diharapkan secara manusiawi oleh orang
beriman.” ~ Adrienne von Speyr
————————
————————
“Mari kita bersatu di kaki Bunda kita,
sumber suka cita kami, dan berjanji untuk menjadi suka citanya.
Berdoalah rosario setiap hari dan di jalan dengan devosi yang lembut
kepada Maria. Mari kita berlari kepada-Nya, ketika karya bagi jiwa-jiwa
terasa sulit.” ~ Blessed Teresa of Calcutta
——————————————
Kutipan Katolik : Edisi Mgr. Soegijapranata SJ
“Keputusanku untuk menjadi imam itu karena
didorong untuk mengabdi bangsa. Saya telah mencari beberapa kemungkinan
profesi, tetapi tidak ada yang lebih memungkinkan untuk memuliakan
Tuhan dan sekaligus untuk mengabdi bangsa selain menjadi imam.”
————————
————————
“Jika kita benar-benar Katolik sejati
sekaligus kita juga patriot sejati. Karenanya kita adalah 100% patriot,
karena kita adalah 100% katolik.”
————————
————————
“Ini adalah tempat yang disucikan. Penggal dulu kepala saya, baru tuan boleh memakainya.”
————————
————————
“Kemanusiaan itu satu, bangsa manusia itu
satu. Kendati berbeda bangsa, asal-usul dan ragamnya, berlainan bahasa
dan adat istiadatnya, kemajuan dan cara hidupnya, semua merupakan satu
keluarga besar (umat manusia); demikian juga kendati tampak dalam kodrat
laki-laki dan perempuan.
————————
Malahan, menurut kehidupan di dunia ini, seluruh umat manusia dan bangsa-bangsa saling membutuhkan satu sama lain; kalau tidak saling bekerja sama dan saling menolong pasti tak akan lepas dari bahaya, tidak akan terjelam kesejahteraan, tak akan ada kemajuan, tak akan ada tata susila, tak ada ketentraman dan keselamatan. (Surat Kegembalaan September 1940)”
————————
————————
Malahan, menurut kehidupan di dunia ini, seluruh umat manusia dan bangsa-bangsa saling membutuhkan satu sama lain; kalau tidak saling bekerja sama dan saling menolong pasti tak akan lepas dari bahaya, tidak akan terjelam kesejahteraan, tak akan ada kemajuan, tak akan ada tata susila, tak ada ketentraman dan keselamatan. (Surat Kegembalaan September 1940)”
————————
“Anak-anakku laki-laki dan perempuan, yang
disebut kusuma bangsa dan yang menjadi harapan Gereja, pandanglah kanan
kirimu dengan hati dan pikiran yang jernih dan terbuka.”
————————
————————
“Bapak-bapak dan ibu-ibu, didiklah
anak-anakmu secara Katolik dan Nasional agar tetap lestari, berkembang
dalam hal rohani dan jasmani, dengan memperhatikan agama dan
kebangsaannya agar tetap teratur siap melaksanakan tugas rohani dan
tugas umum lainya sebagaimana mestinya.
————————
Gemblenglah mereka dengan teladan perkataan dan tindakan kalian agar mereka memiliki watak dan kepribadian yang kokoh, dan teguh sehingga mampu menghadapi dan menanggung segala kesulitan dan tipu daya mana pun yang akan menghancurkan warisan bangsa dan leluhur kita. Juga agar mereka berani melawan segala usaha yang akan merusak sopan santun dan tata susilal juga membongkar berbagai fitnah yang menyepelekan watak satria, tulus dan sederhana. (Surat Kegembalaan Februari 1956)”
————————
————————
Gemblenglah mereka dengan teladan perkataan dan tindakan kalian agar mereka memiliki watak dan kepribadian yang kokoh, dan teguh sehingga mampu menghadapi dan menanggung segala kesulitan dan tipu daya mana pun yang akan menghancurkan warisan bangsa dan leluhur kita. Juga agar mereka berani melawan segala usaha yang akan merusak sopan santun dan tata susilal juga membongkar berbagai fitnah yang menyepelekan watak satria, tulus dan sederhana. (Surat Kegembalaan Februari 1956)”
————————
“Semoga dari rumah tangga katolik, yang
betul-betul merupakan sumber hidup, sumber pendidikan, sumber
kebahagiaan dan penghibur, menyumbangkan anak-anaknya sebagai
pemimpin-pemimpin dan tenaga putera-puteri yang mampu membimbing
golongannya menjadi golongan yang boleh dibanggakan oleh bangsa
Indonesia. (Pembukaan Kongres Pemuda Katolik)”
————————
————————
“Belajarlah dengan rajin, dengan sabar
hati dan berbudi sesuai dengan kedudukanmu, supaya cukuplah kecerdasan,
kepandaian, dan pengetahuan…perihal Tuhan dan wahyunya, perihal manusia,
perihal semesta alam dengan segala isinya : perihal hubungan Tuhan
dengan manusia, manusia dengan manusia, manusia dengan alam semesta, pun
pula perihal Gereja dengan bentuk, tugas, dan sejarahnya demikian pula
perihal bangsamu, tanahmu,dengan sejarahnya.”
————————
————————
“Jiwa kita adalah merdeka, jika kita
selalu menuntut apapun juga yang bersifat sungguh benar, sungguh baik,
sungguh indah dengan leluasa.”
————————
————————
“…yang diperhatikan oleh masyarakat kita
adalah apakah Gereja Katolik beserta umatnya itu ada gunanya, berdaya
guna untuk negar dan Rakyat Indonesia? Apakah umat katolik Indonesia
memiliki keberanian yang tangguh untuk turut mengisi kemerdekaan – yang
telah berhasil dijangkau – dengan tata tentrem, kertaraharja dan
kemakmuran baik jasmani maupun rohani?”
————————
————————
“Memang, tidak sedikit jumlahnya orang
yang kemudian menjadi luntur, menjadi sama seperti kanan kirinya, hilang
kekhasannya sebagai Katolik. Sebagian malah enggan kalau ketahuan bahwa
dirinya katolik; bangga bahwa dapat menyatu dengan cara menyamar,
berkulit bunglon. Betapa kasihan.
————————
————————
…Swara -Tama tidak bermaksud membujuk
orang berkalung rosario, menjajar medali-medali, dan mendaras doa
sepanjang jalan. Yang dituju (oleh Swara-Tama) adalah agar dapat memberi
tuntunan dan melatih cara hidup katolik lahir-batin, tidak memandang
tempat, derajat kedudukan mapupun asal-usul. Segala pengalaman hidup
akan dibeber dan dibahas dalam kacamata Katolik, agar para pembaca
senantiasa memegang tekad serta keyakinannya baik di gereja, di jalan,
di tempat perjamuan, pekerjaan dan tempat hiburan, atau dimanapun tanpa
perduli kanan-kirinya, agar jelas memperlihatkan bahwa kehidupannya
telah dilandasi keyakinan akan kehidupan yang luhur”
——————————————
Memiliki iman yang jelas, berdasarkan pada
Syahadat Gereja, sering dicap sebagai fundamentalisme. Sedangkan,
relativisme, dimana membiarkan diri dilempar dan “tersapu oleh angin
pengajaran”, sepertinya merupakan sikap yang satu-satunya diterima pada
standar saat ini. Kita sedang bergerak menuju kediktatoran relativisme
yang tidak mengakui apapun yang pasti dan tujuan tertingginya adalah
egonya sendiri dan keinginannya sendiri.” ~ Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Karena akan datang waktunya, orang tidak
dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan
guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan
membukanya bagi dongeng.” ~ Surat St. Paulus kepada Timotius (2Tim 4: 3-4)
————————
————————
“Jika kamu percaya apa yang kamu suka di
Injil dan menolak apa yang tidak kamu suka, maka bukanlah Injil yang
kamu percaya, tetapi dirimu sendiri.” ~ St. Agustinus dari Hippo
————————
————————
Toleransi bukanlah sebuah kebajikan
Kristiani. Kasih, keadilan, murah hati, kebijaksanaan, kejujuran – hal
inilah kebajikan Kristiani.” ~ Uskup Agung Charles Chaput
————————
————————
“Dunia akan mengatakan kepadamu bahwa
kekudusan dan kebajikan Kristiani itu membuat frustasi, bodoh, dan tidak
mungkin dapat digapai! tapi aku berkata kepadamu, dunia salah!” ~
Timothy Kardinal Dolan; Uskup Agung New York
————————
————————
“Racun yang paling mematikan pada abad kita sekarang ini adalah indifferent (sikap acuh)…”~ St. Maximilian Maria Kolbe
————————
————————
“Kerendahan hati berarti melihat diri kita
sendiri seperti Allah melihat kita: mengetahui semua kebaikan yang kita
punya berasal dari Dia sebagai karunia yang murni.” ~ St. Thomas
Aquinas
——————————————
“Sering kita diingatkan oleh Bapa Suci
Benediktus XVI bahwa kita seharusnya merayakan liturgi bukan sebagai
sebuah acara yang bisa kita rombak sesuka hati, mengikuti mode atau
teori yang sedang beredar, melainkan kita seharusnya merayakannya
sebagai sebuah realitas yang lebih besar dari diri kita, sebuah realitas
yang melampaui diri kita dan membentuk doa kita. ” ~ Dubes Tahta Suci
untuk Indonesia, Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi
————————
————————
“Amat pentinglah menekankan
kembali kesetiaan kita pada norma-norma mengenai liturgi Gereja: para
uskup dan para imam, yakni para pelayan liturgi suci, bukanlah penguasa
liturgi, seakan-akan dapat mengubahnya sesuka hati, dan demikian juga
umat tidak boleh berpikir bahwa acara-acara liturgis mesti sesuai dengan
keinginan mereka. Liturgi bukanlah milik manusia dan tidak boleh
dimanipulasi sesuka hati oleh siapapun!” ~ Dubes Tahta Suci untuk
Indonesia, Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi
————————
————————
“Setiap kali tepuk tangan terjadi di
tengah liturgi yang disebabkan oleh semacam prestasi manusia, itu adalah
tanda yang pasti bahwa esensi liturgi telah secara total hilang, dan
telah digantikan dengan semacam pertunjukan religius.” ~ Paus Benediktus
XVI
————————
————————
“Ketika kita menghadiri Misa kita tidak
datang untuk bertepuk tangan. Kita tidak datang untuk menonton
orang-orang, ataupun menghormatinya. Kita ingin menyembah Allah,
mengucap syukur kepada-Nya, meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta
kepada-Nya apa yang kita butuhkan.” ~ Cardinal Arinze
————————
————————
”Tapi musik harus mendukung perkembangan
iman, muncul dari iman kita dan harus menuntun kita kembali kepada iman.
Musik haruslah merupakan doa…Entertainment itu persoalan lain. Kita
memiliki aula paroki untuk itu, dan teater. Orang-orang tidak datang
Misa untuk dihibur. Mereka datang menyembah Allah, mengucap syukur
kepada-Nya, meminta Ia mengampuni dosa kita, dan meminta kepada-Nya apa
yang kita butuhkan.” ~ Cardinal Arinze
————————
————————
“Liturgi tidak pernah menjadi milik pribadi siapa pun, baik itu selebran atau komunitas di mana misteri dirayakan.” – Beato Yohanes Paulus II: “Ekaristi dan hubungannya dengan Gereja”
“Liturgi bukan tentang kita yang melakukan
sesuatu, bukan tentang kita yang menampilkan kreativitas kita, bukan
tentang kita menampilkan semua hal yang bisa kita lakukan. Liturgi
bukanlah sebuah pertunjukan, teater, ataupun sebuah pawai.” ~ Paus
Benediktus XVI, dalam buku Light of the World.
——————————————
7 Kutipan Katolik Terbaik untuk Orang Muda Katolik (Paus Benediktus XVI)
“Teman-teman yang terkasih : jadilah
[orang yang] hati-hati dan bijaksana, bangunlah kehidupanmu diatas
fondasi yang kokoh yang adalah Kristus. Kebijaksanaan dan kehati-hatian
akan membimbing langkahmu, tidak ada yang akan membuatmu takut dan damai
akan memerintah di hatimu. Maka kamu akan terberkati dan berbahagia dan
kebahagiaanmu akan mempengaruhi orang lain. Mereka akan penasaran apa
rahasia kehidupanmu dan mereka akan menemukan bahwa batu karang yang
menopang keseluruhan bangunan dan diatasnya terletak keseluruhan
keberadaanmu, yang adalah pribadi Kristus, temanmu, saudara dan Tuhan,
Putra Allah yang berinkarnasi, yang memberi makna bagi seluruh alam
semesta.”
————————
————————
“Jadikan Kristus, Putra Allah, pusat
kehidupanmu. Tapi ijinkan aku juga untuk mengingatkanmu bahwa mengikuti
Yesus dalam iman berarti berjalan di sisi-Nya di dalam persekutuan
dengan Gereja. Kita tidak bisa mengikuti Yesus menurut cara kita
sendiri. Siapapun yang tergoda untuk melakukannya “dengan caranya
sendiri” atau untuk mendekati kehidupan iman dengan semacam
individualisme yang umum sekarang, tidak pernah akan sungguh menemui
Yesus, atau akan berakhir dengan mengikuti Yesus yang palsu.”
————————
————————
“Bertumbuh dalam persahabatan dengan
Kristus harus berarti mengenali pentingnya partisipasi suka cita dalam
kehidupan parokimu, komunitas dan gerakan, juga perayaan Misa Minggu,
penerimaan Sakramen Tobat yang sering, dan pemeliharaan doa pribadi dan
meditasi tentang sabda Allah.
————————
Persahabatan dengan Yesus juga akan menuntunmu untuk menjadi saksi iman dimanapun kamu berada, bahkan ketika kamu bertemu penolakan atau indiferens (sikap acuh tak acuh). Kita tidak bisa bertemu Kristus dan tidak ingin untuk membuatnya dikenal orang lain. Jadi jangan simpan Kristus untuk dirimu sendiri! Bagilah sukacita imanmu dengan orang lain. Dunia memerlukan kesaksian imanmu, dunia sungguh membutuhkan Allah.”
————————
————————
Persahabatan dengan Yesus juga akan menuntunmu untuk menjadi saksi iman dimanapun kamu berada, bahkan ketika kamu bertemu penolakan atau indiferens (sikap acuh tak acuh). Kita tidak bisa bertemu Kristus dan tidak ingin untuk membuatnya dikenal orang lain. Jadi jangan simpan Kristus untuk dirimu sendiri! Bagilah sukacita imanmu dengan orang lain. Dunia memerlukan kesaksian imanmu, dunia sungguh membutuhkan Allah.”
————————
“Untuk menderita dengan orang lain dan
untuk orang lain; utuk menderita demi kebenaran dan keadilan; untuk
menderita karena kasih dan untuk menjadi orang yang sungguh mengasihi –
ini adalah elemen-elemen fundamental kemanusiaan, dan mengabaikannya
akan menghancurkan manusia sendiri” (ibid). Mari kita dengan antusias
menyambut ajaran-ajaran ini dan melaksanakannya. Mari kita melihat
Kristus, yang tergantung di kayu salib yang kasar, dan mari kita meminta
Ia mengajari kita kebijaksanaan misterius Salib, yang olehnya manusia
hidup. Salib bukan tanda kegagalan, tapi merupakan ekspresi pemberian
diri dalam kasih yang memperluas bahkan kepada kurban tertinggi dari
kehidupan seseorang.”
————————
————————
“Jika kamu berdiam dalam kasih Kristus,
berakar dalam iman, kamu akan menemukan, bahkan ditengah kemunduran dan
penderitaan, sumber kebahagiaan dan sukacita sejati. Iman tidak
bertentangan dengan tujuan akhirmu yang tertinggi, iman mengangkat dan
menyempurnakannya. Orang muda yang terkasih, jangan puas dengan apapun
kecuali Kebenaran dan Kasih, jangan puas dengan apapun selain daripada
Kristus.”
————————
————————
“Siapapun yang telah menemukan Kristus
harus menuntun yang lain kepada-Nya. Kegembiraan yang besar tidak bisa
disimpan untuk diri sendiri. Ia harus diteruskan.”
————————
————————
“Orang muda yang terkasih, jika kamu ingin
menemukan dan hidup dengan setia bentuk kehidupan yang Tuhan panggil
untuk tiap orang dari kamu, kamu harus tinggal dalam kasih-Nya sebagai
teman-Nya. Dan bagaimana kita mempertahankan persahabatan kecuali
melalui komunikasi yang sering, percakapan, berada bersama dalam keadaan
baik dan buruk? Santa Teresa Yesus berkata bahwa doa adalah “komunikasi
yang bersahabat, sering menghabiskan waktu sendirian dengan orang yang
kita tahu bahwa Ia mencintai kita.”
——————————————
“Perawan Tersuci di
saat-saat terakhir ini di mana kita hidup, telah memberikan suatu
khasiat baru untuk pendarasan Rosario sedemikian luas sehingga tidak ada
permasalahan, entah temporal atau terlebih spiritual sekalipun, tidak
peduli betapapun sulitnya, dalam kehidupan pribadi masing-masing dari
kita, dari keluarga kita… yang tidak dapat diselesaikan dengan Rosario.”~ Sr. Lucia, visioner Fatima
————————
————————
“Tidak ada seorang pun yang dapat hidup
terus-menerus dalam dosa sembari terus mendaraskan Rosario: entah mereka
akan menyerah kepada dosa atau mereka akan menyerah kepada Rosario. “ ~ Uskup Hugh Doyle
————————
————————
“Dengan Rosario, kita membiarkan diri kita
dibimbing oleh Maria, sang model iman, dalam merenungkan
misteri-misteri Kristus, dan hari demi hari kita dibantu untuk mencerna
Injil, sehingga Injil membentuk kehidupan kita semua.” ~ Paus Benediktus
XVI
————————
————————
“Rosario adalah bentuk doa yang paling
bermutu dan sarana yang paling manjur untuk memperoleh kehidupan kekal.
Ini adalah obat untuk semua kejahatan kita, akar dari semua berkat kita.
Tidak ada sarana doa lain yang lebih bermutu.” ~ Paus Leo XIII
————————
————————
“Daraskanlah Rosario Suci. Berbahagialah
bahwa Salam Maria yang monoton itu memurnikan dosa-dosamu yang monoton
[= yang itu-itu juga] !” ~ St. Josemaria Escriva
————————
————————
”Berdoalah Rosario setiap hari… Berdoalah,
berdoalah sesering mungkin dan persembahkanlah silih bagi para pendosa…
Akulah Ratu Rosario… Pada akhirnya Hatiku yang Tak Bernoda akan
menang.” ~ Pesan Bunda Maria di Fatima
————————
————————
“Ketika [sepasang] kekasih bersama-sama,
mereka menghabiskan berjam-jam mengulangi hal yang sama: aku
mencintaimu! Apa yang hilang pada orang-orang yang berpikir Rosario
membosankan, adalah CINTA.” ~ Sr. Lucia, visioner Fatima
——————————————
“Seringkali hanya ada satu cara Tuhan yang
baik dapat masuk ke dalam sejumlah hati adalah dengan mematahkannya.” ~
Ven. Fulton J. Sheen
————————
————————
“Yesus berkata, “Akulah Kebenaran”, dan
adalah tugas kamu dan saya untuk menyuarakan kebenaran. Kemudian
terserah orang yang mendengarnya apakah mau menerima atau menolaknya.” ~ B. Teresa dari Kalkutta
————————
————————
“Kita telah menerima Sakramen Baptis,
masuk dalam pelukan Gereja, serta menerima kehormatan disebut sebagai
umat Kristiani. Tetapi, apa gunanya semua itu jika kita hanya Kristen
dalam nama dan tidak dalam kenyataan?” ~ St. Andreas Kim
————————
————————
“Hanya ada satu iman Kristen, yakni Katolik.” ~ St. Brigitta dari Swedia
————————
————————
“Ada yang salah menafsirkan pencarian akan
kebenaran ini, yang memimpin mereka kepada irasionalitas dan fanatisme;
mereka menutup diri mereka sendiri dalam “kebenarannya”, dan mencoba
untuk memaksakannya pada orang lain. … Siapapun yang bertindak
irasional, tidak bisa menjadi murid Yesus. Iman dan akal adalah penting
dan saling melengkapi dalam pencarian akan kebenaran.” – Paus Benediktus
XVI
————————
————————
“Ketika Allah dikesampingkan, dunia menjadi tempat yang tidak ramah bagi manusia.” ~ Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Seringkali doa dilakukan pada
situasi-situasi sulit, pada masalah-masalah pribadi yang membawa kita
berpaling kepada Tuhan guna mendapatkan keringanan, kenyamanan dan
bantuan. Maria mengajak kita untuk memperluas dimensi doa, untuk
berpaling kepada Allah tidak hanya pada saat butuh dan tidak hanya untuk
diri kita sendiri, tetapi juga dalam cara yang tak terbagi, tekun, dan
setia, dengan ‘sehati sejiwa.’” ~ Paus Benediktus XVI
——————————————
7 Kutipan Katolik dari Ibu Teresa (Minggu 4 Oktober)
“Tapi saya merasa bahwa penghancur
kedamaian terbesar sekarang adalah aborsi, karena aborsi adalah perang
terhadap anak. Dengan aborsi, ibu tidak belajar untuk mencintai, tapi
membunuh anaknya sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Dan, melalui
aborsi, ayah diajarkan bahwa ia tidak perlu mengambil tanggung jawab
sama sekali bagi anak yang telah ia bawa ke dunia. Ayah mungkin sekali
menempatkan wanita ke dalam masalah yang sama. Jadi aborsi hanya
menuntun kita kepada aborsi lagi. Negara manapun yang menerima aborsi
tidak mengajarkan rakyatnya untuk mencintai, tapi mengajarkan untuk
menggunakan kekerasan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Inilah
alasannya mengapa penghancur cinta dan kedamaian yang terbesar adalah
aborsi.”
————————
————————
“Kita tidak bisa memecahkan semua masalah
di dunia, tapi mari kita jangan pernah membawah masalah terburuk sama
sekali, karena itu akan menghancurkan cinta. Dan inilah yang terjadi
ketika orang-orang melakukan kontrasepsi dan aborsi.”
————————
————————
“Saya adalah pensil kencil di tangan Allah yang sedang menulis, yang mengirim sebuah surat cinta kepada dunia.”
————————
————————
“Buah keheningan adalah doa.
————————
————————
Buah doa adalah iman.
————————
————————
Buah iman adalah cinta.
————————
————————
Buah cinta adalah pelayanan.
————————
————————
Buah pelayanan adalah damai”
————————
————————
“Iman dalam tindakan adalah cinta, dan cinta didalam tindakan adalah pelayanan.”
“Tidak semua orang bisa melakukan hal-hal besar. Tapi kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.”
————————
————————
“Hari kemarin telah berlalu. Hari esok belum datang. Kita hanya memiliki hari ini. Mari kita mulai.”
——————————————
“Berdoalah, Berharaplah, dan jangan
khawatir. Kecemasan tidak membantu sama sekali. Allah yang berbelas
kasih akan mendengarkan doamu.” ~ St. Pio Pietrelcina
————————
————————
“Milikilah keberanian untuk apapun yang
menghampiri didalam kehidupan – segala sesuatu terletak di dalam
keberanian.” ~ St. Teresa Avila
————————
————————
“Jangan biarkan godaan menakutkanmu;
mereka adalah cobaan bagi jiwa yang kepadanya Allah ingin menguji ketika
Ia melihat mereka memiliki kekuatan yang diperlukan untuk
mempertahankan perjuangan, karenanya menenun mahkota kemuliaan dengan
tangan mereka sendiri.” ~ St. Pio of Pietrelcina
————————
————————
“Ketika Allah bertujuan untuk memberikan
manusia keutamaan tertentu, merupakan jalan-Nya untuk membiarkan manusia
digoda pada sifat buruk yang bertentangan dengan keutamaan tersebut.” ~
St. Philip Neri
————————
————————
“Bersyukurlah untuk cobaan dan
penderitaan! Ketika semuanya berjalan baik, kita melupakan Allah; hanya
dalam kemalangan kita mencari Ia demi penghiburan.” ~ St. Fransiskus de
Sales
————————
————————
“Dalam kehidupan rohani terdapat dua
prinsip besar yang tidak pernah boleh dilupakan : Tanpa rahmat kita
tidak bisa melakukan apa-apa (Yoh 15:5); dengan rahmat kita bisa
melakukan segala sesuatu.” (Filipi 4 : 13) ~ Vital Lehodey
————————
————————
“Jangan biarkan apapun mengganggumu,
jangan biarkan apapun menakutkanmu. Segala hal berlalu, Allah tidak
pernah berubah. Kesabaran mencapai segalanya. Ia yang memiliki Allah
tidak kekurangan apapun : Allah sendiri cukup.” ~ St. Teresa Avilla
——————————————
Kutipan Katolik dari Venerable Fulton Sheen (Part 1, Part 2, Part 3)
“Prinsip-prinsip moral tidak tergantung
pada keputusan mayoritas. Salah adalah salah, bahkan bila semua orang
salah. Benar adalah benar, bahkan ketika tidak seorangpun yang benar.”
————————
————————
“Bila semua orang katolik menghidupi imannya, setiap orang akan menjadi katolik.”
————————
————————
“Bagaimana Allah akan menghakimi hidupku,
aku tidak tahu, tapi aku percaya Ia akan melihatku dengan kerahiman dan
belas kasih. Aku hanya yakin akan ada tiga kejutan di surga. Pertama,
aku akan melihat beberapa orang yang tidak pernah kuharapkan untuk
kulihat. Kedua, akan ada sejumlah orang yang aku harapkan yang tidak ada
di sana. Dan – bahkan bergantung pada kerahiman Allah – kejutan
terbesarnya adalah bahwa bisa saja aku akan berada di sana. Ketika
catatan tentang kehidupan manusia ditulis, ada tiga pasang mata yang
melihatnya dalam terang yang berbeda. 1. Seperti aku melihatnya. 2.
Seperti orang lain melihatnya. 3. Seperti Allah melihatnya.”
————————
————————
“Dalam setiap persahabatan hati bertumbuh
dan bergabung bersama, sehingga dua hati tampak menjadi satu hati dengan
satu pikiran bersama. Itulah alasannya mengapa perpisahan begitu
menyakitkan; bukan berarti dua hati yang saling memisahkan, tapi satu
hati yang terpecah.”
————————
————————
“Tuhan kita menghabiskan waktu tiga jam
dalam penebusan, tiga tahun dalam pengajaran, dan tiga puluh tahun dalam
ketaatan, agar dunia yang memberontak, sombong, dan bebas seperti
iblis, dapat mempelajari nilai ketaatan.”
————————
————————
“Setiap manusia ada di kayu salib.
Beberapa orang meminta untuk diturunkan seperti pencuri di sebelah kiri
[Yesus]; yang lain meminta untuk diangkat ke atas seperti pencuri di
sebelah kanan [Yesus].”
————————
————————
“Hanya ada dua kelompok manusia yang
mendengar tangisan malam itu: Para gembala dan orang bijak [yaitu orang
Magi]. Gembala : mereka yang tahu bahwa mereka tidak tahu apapun. Orang
bijak: mereka yang tahu bahwa mereka tidak tahu segala hal.”
————————
————————
“Doa mulai dengan berbicara kepada Allah, tapi berakhir dengan mendengarkan.”
————————
————————
“Aku tidak ingin hidupku menjadi milikku.
Aku ingin hidupku menjadi milik Kristus. Semakin ada ego dalam hidupku,
semakin tidak ada Kristus dalam hidupku.”
————————
————————
“Semakin dekat Kristus datang ke dalam
hati, semakin hati menjadi sadar akan keberdosaannya; ia akan memohon
kerahiman dan menemukan kedamaian, atau ia akan berbalik menentang-Nya
karena tidak siap untuk menyerahkan keberdosaannya. Karenanya Ia akan
memisahkan yang baik dari yang buruk, gandum dari ilalang. Reaksi
manusia kepada Kehadiran Ilahi akan diuji: apakah ia akan memanggil
segala oposisi dari hakekatnya yang egoistis, atau membangunkannya ke
dalam kelahiran kembali dan kebangkitan.”
————————
————————
“Terlalu banyak orang mendapatkan
penghargaan karena mereka baik, ketika mereka hanyalah bersikap pasif.
Mereka terlalu sering dipuji karena berpikiran luas, ketika mereka
terlalu berpikiran luas, mereka tidak pernah bisa memutuskan pikiran
mereka terhadap apapun.”
“Manusia membutuhkan tiga hal, kehidupan, pengetahuan dan cinta.”
————————
————————
“Dunia akan membenci pengikut-Nya, bukan
karena ada kejahatan dalam hidup mereka, tapi karena ketiadaan kejahatan
atau karena kebaikan mereka. Kebaikan tidak menyebabkan kebencian, tapi
memberi kesempatan bagi kebencian untuk mewujudkan dirinya. Semakin
kudus dan murni sebuah kehidupan, semakin ia akan menarik kejahatan dan
kebencian.”
————————
————————
“Kapanpun manusia berupaya untuk melakukan
apa yang ia tahu yang merupakan kehendak Tuannya, kekuatan akan
diberikan kepadanya setara dengan kewajibannya.”
————————
————————
“”Tapi tidak ada ruangan di penginapan”;
penginapan adalah tempat berkumpulnya opini publik; betapa sering opini
publik mengunci pintunya terhadap Sang Raja.”
————————
————————
“Semua cinta di bumi ini melibatkan
pilihan. Ketika seorang pria muda mengungkapkan cintanya kepada seorang
wanita muda dan memintanya untuk menjadi istrinya, ia tidak sekedar
membuat penegasan cinta; ia juga menegasikan cintanya bagi yang lain.
Dalam satu tindakan dimana ia memilihnya, ia menolak semua yang bukan
wanita muda itu. Tidak ada cara nyata lainnya untuk membuktikan bahwa
kita mencintai sebuah hal daripada dengan memilihnya dan bukan yang
lain. Kata dan tanda cinta mungkin, dan seringkali, adalah ungkapan
egoisme atau hasrat; tapi perbuatan adalah bukti cinta. Kita bisa
membuktikan bahwa kita mencintai Tuhan kita dengan dengan memilih-Nya
dan bukan dengan memilih yang lain.”
————————
————————
“Cinta adalah kunci kepada misteri. Cinta
pada hakeketnya tidak egois, tapi murah hati. Ia tidak mencari dirinya
sendiri, tapi kebaikan bagi yang lain. Ukuran cinta bukanlah kesenangan
yang ia berikan – itu adalah cara dunia menilainya – tapi adalah
sukacita dan damai yang ia beri bagi yang lain.”
————————
————————
“Perbedaan antara cinta seorang pria dan
cinta seorang wanita adalah pria selalu memberi alasan untuk mencintai,
tapi seorang wanita tidak memberikan alasan untuk mencintai.”
————————
————————
“Kamu harus belajar untuk mencinta
orang-orang dan memanfaatkan banyak hal, bukannya mencintai banyak hal
dan memanfaatkan orang-orang.”
————————
————————
“Dunia bisa tidak setuju dengan Gereja,
tapi dunia tahu dengan pasti dengan apa ia tidak setuju. Di masa depan,
seperti di masa lalu, Gereja akan intoleran tentang kekudusan
pernikahan, karena apa yang Allah satukan tidak boleh diceraikan
manusia; Gereja akan intoleran tentang syahadatnya, dan siap mati
baginya, karena ia tidak takut terhadap mereka yang membunuh tubuh, tapi
takut kepada ia yang memiliki kuasa untuk melempar tubuh dan jiwa ke
neraka.”
————————
————————
“Terdapat dua cara bangun tidur di pagi
hari. Yaitu dengan berkata, Selamat Pagi, Allah, dan yang lainnya
berkata, Allah yang baik, pagi!”
————————
————————
“Rahmat tidak bekerja seperti uang logam di slot machine. Rahmat
akan menggerakkanmu hanya ketika kamu menginginkan ia menggerakkanmu,
dan hanya ketika kamu membiarkannya menggerakkanmu. Tatanan supernatural
mengandaikan kebebasan tatanan alamiah, tapi ia tidak
menghancurkannya.”
————————
————————
“Sudahkah kamu ketahui, di dalam syahadat,
betapa cepat kita melewatkan kehidupan Tuhan kita? “Lahir”, lalu apa
selanjutnya? “Menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus”.
Menderita. Tidak ada tentang 8 Sabda Bahagia, tidak ada tentang
mukjizatnya, tidak juga tentang konfliknya dengan fundamentalist dan modernist
di jamannya, hanya “lahir” – “menderita”. Mengapa Syahadat melewati
kehidupan duniawi-Nya? Karena hanya ada satu hal yang perlu diceritakan
tentang kehidupan manusia: Apakah kita melakukan kehendak Bapa atau
tidak? Hal-hal kecil, apakah itu jabatan imam, suster, ibu, sekretaris,
dokter, pengacara, semuanya sama. Hal-hal kecil yang dapat terlewati!
Segala sesuatu bisa dikatakan tentang kehidupan bila kita melakukan
kehendak Bapa. Ia melakukan kehendak Bapa, karenanya, [syahadat]
mengabaikan hal-hal kecil.”
————————
————————
“Mudah untuk menemukan kebenaran; sulit untuk menghadapinya, dan lebih sulit lagi untuk mengikutinya.”
————————
————————
“Kristus tanpa salib…adalah manusia tanpa misi, tapi salib tanpa Kristus…adalah beban tanpa penghibur.”
——————————————
7 Kutipan Katolik dari Santa Gianna Beretta Molla
“Seperti masa lalu, mari kita
mempercayakannya kepada kerahiman Allah. Masa depan kita percayakan
kepada penyelenggaraan Ilahi. Tugas kita adalah menjalani masa sekarang
dengan kudus.”
————————
————————
“Rahasia kebahagiaan adalah untuk
menghidupi momen demi momen dan bersyukur kepada Allah untuk segala hal
yang Ia kirimkan kepada kita hari demi hari dalam kebaikan-Nya.”
————————
————————
“Penyelenggaraan Allah ada dalam segala hal, ia selalu hadir.”
————————
————————
“Seseorang tidak bisa mencintai tanpa menderita, atau menderita tanpa mencintai.”
————————
————————
“Bila kamu harus memilih antara aku dan bayi, jangan ragu; pilihlah – dan aku menuntutnya – si bayi. Selamatkan dia!”
————————
————————
“Dalam penderitaan, mari kita berkata : Syukur kepada Allah.”
————————
————————
“Bila seseorang mempertimbangkan betapa besar penderitaan Yesus, seseorang tidak akan melakukan dosa yang paling kecil.”
——————————————
Kutipan Bunda Maria dari Guadalupe, Pelindung Evangelisasi Baru (12 Desember)
“Aku sungguh adalah Ibundamu yang berbelas
kasih : Ibumu dan ibu dari semua orang yang berdiam di tanah ini dan
Ibunda bagi segala bangsa yang mencintai aku dan memanggil serta memohon
kepadaku . Akulah Ibu dari semua orang yang mencari aku dan menempatkan
kepercayaan mereka didalam Aku.”
————————
————————
“Ketahuilah, dan taruhlah didalam hatimu,
putra kecilku, yang paling kusayangi, bahwa Akulah Santa Perawan Maria
Selamanya yang sempurna, dan Aku memiliki hak untuk Menjadi Ibu Allah
yang benar, Pemberi Kehidupan, Pencipta orang-orang, Pemiliki apa yang
dekat dan jauh, Tuhan Langit dan Bumi.”
————————
————————
“Karena sebenarnya aku merasa terhormat
untuk menjadi Ibunda yang berbelas kasih kepada kalian semua, kamu dan
semua orang yang tinggal bersama di tanah ini, dan semua orang dari
leluhur yang berbeda, mereka yang mencintai aku, mereka yang menangis
kepadaku, mereka yang mencari aku, mereka yang menghormati aku dengan
menempatkan kepercayaan mereka dalam perantaraanku.
————————
Karena aku akan selalu mendengar tangisan mereka, dukacita mereka, untuk membersihkan, menyembuhkan semua penderitaan mereka, permasalahan mereka, penderitaan mereka.”
————————
————————
Karena aku akan selalu mendengar tangisan mereka, dukacita mereka, untuk membersihkan, menyembuhkan semua penderitaan mereka, permasalahan mereka, penderitaan mereka.”
————————
“Dengar, taruhlah didalam hatimu, yang paling kecil dari putra-putraku:
————————
————————
Jangan biarkan apapun menakutkan atau membuatmu sedih
Jangan biarkan hatimu diganggu.
————————
————————
Jangan takut akan penyakit atau penderitaan.
————————
————————
Bukankah aku ada disini, yang adalah Ibumu?
————————
————————
Bukankah kamu ada dalam perlindunganku?
————————
————————
Bukankah aku adalah kesehatanmu?
————————
————————
Tidakkah kamu gembira ada di dalam lipatan jubahku, digenggam aman didalam tanganku?
————————
————————
Apakah kamu memerlukan sesuatu yang lain lagi?
Jangan biarkan apapun mencemaskanmu atau mengganggumu.”
——————————————
“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam
kebenaran adalah tuntutan yang tak terhindarkan dari mereka yang dikirim
Tuhan sebagai domba diantara serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan
tidak akan takut”, kata kitab Sirach (34:16). Takut akan Allah
membebaskan kita dari takut akan manusia. Ia membebaskan.” ~ Paus
Benediktus XVI
————————
————————
“Bagiku doa adalah ayunan hati, satu
pandangan sederhana ke surga, satu seruan syukur dan cinta kasih di
tengah percobaan dan di tengah kegembiraan.”~ St. Therese of Lisieux
————————
————————
“Bila engkau baik hati, bisa saja orang
lain menuduhmu punya pamrih; tapi bagaimanapun, berbaik hatilah…Pada
akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan
Tuhan, Bukan urusan antara engkau dan mereka.”~ Bunda Theresa dari
Kalkuta
————————
————————
“Sulit untuk menjadi orang kudus. Sulit, tapi bukannya tidak mungkin.” ~ St. Padre Pio
————————
————————
“Doa tidaklah rumit, karena tidak ada yang
lebih alami daripada bercakap-cakap dengan kekasihmnu, dan khususnya
dengan Kekasihmu yang tertinggi.” ~ Rm. Thomas Dubay
————————
————————
“Reformer selalu benar tentang apa yang salah. Namun, ia seringkali salah tentang apa yang benar.” ~ G.K. Chesterton
————————
————————
“Cibiran skeptis Pilatus” Apakah kebenaran
itu? “ditujukan kepada Kebenaran itu sendiri, berdiri di sana tepat di
depan wajahnya. Pertanyaan dunia terbodoh terdiri dari tiga kata,
jawaban Allah yang paling dalam adalah satu Sabda.” ~ Peter Kreeft
——————————————
7 Kutipan dari Paus Fransiskus
“Kita dapat melakukan perjalanan sebanyak
yang kita inginkan, kita dapat membangun banyak hal, tapi jika kita
tidak mengakui Yesus Kristus, ada sesuatu yang salah. Kita akan
menjadi sebuah LSM bukan Gereja, Mempelai Kristus…” ~ Homili, Kapel Sistine, 14 Maret
————————
————————
“Ketika kita tidak mengakui Yesus Kristus, kita mengakui keduniawian iblis, keduniawian dari setan.” ~ Homili, Kapel Sistine, 14 Maret
————————
————————
“Ketika kita melakukan perjalanan
tanpa salib, ketika kita membangun tanpa salib dan ketika kita
mengakui Kristus tanpa salib, kita bukan murid
Tuhan: kita bersifat duniawi, kita adalah
para uskup, imam, kardinal, paus, tetapi bukan murid Tuhan.” ~Homili, Kapel Sistine, 14 Maret
————————
————————
“Tuhan tidak pernah lelah mengampuni. Kitalah yang lelah memohon pengampunan.” ~ Angelus, 17 Maret
————————
————————
“Hanya mereka yang melayani dengan kasih yang mampu melindungi!” ~ Homili, Misa Inagurasi, 19 Maret
————————
————————
“Tetapi ada sebuah bentuk lain dari
kemiskinan yaitu kemiskinan spiritual pada zaman kita yang menimpa
negara-negara kaya secara khusus dan serius. Inilah yang pendahuluku
terkasih, Benediktus XVI, sebut sebagai “tirani relativisme” yang membuat semua orang berdasarkan pada kriteria mereka sendiri dan membahayakan keberadaan bersama masyarakat.” ~ kepada para duta besar negara-negara sahabat dan dunia, 22 Maret 2013
“..Tidak ada kedamaian sejati tanpa kebenaran.” ~ kepada para duta besar negara-negara sahabat dan dunia, 22 Maret 2013
——————————————
7 Kutipan dari Paus Fransiskus (Part 2)
“Orang muda terkasih, jangan mengubur
talenta-talenta, karunia yang diberikan Allah padamu. Jangan takut
memimpikan hal-hal besar “
————————
————————
“Namun identitas Kristen bukanlah sebuah
kartu identitas : Identitas Kristen menjadi menjadi milik Gereja,
karena semua ini merupakan milik Gereja, Bunda Gereja. Karena tidaklah
mungkin menemukan Yesus diluar Gereja. Paulus VI yang agung berkata:
“Ingin hidup dengan Yesus tanpa Gereja, mengikuti Yesus diluar Gereja,
mencintai Yesus tanpa Gereja adalah dikotomi yang tidak masuk akal.” Dan
Bunda Gereja-lah yang memberi kita Yesus, memberi kita identitas yang
bukan sekedar materai, melainkan suatu kepemilikan. Identitas berarti
kepemilikan. Menjadi milik Gereja ini merupakan hal yang indah.”
————————
————————
“Seluruh perjalanan kehidupan adalah
perjalanan untuk persiapan. Terkadang Tuhan harus melakukannya dengan
cepat, seperti yang Ia lakukan terhadap pencuri yang baik : ia hanya
memiliki beberapa menit untuk bersiap-siap dan ia melakukannya…Tapi,
Bapa, saya menemui seorang filsuf dan ia berkata bahwa semua pemikiran
ini adalah pengasingan, bahwa kita diasingkan, bahwa kehidupan ini
konkret, dan tak seorangpun tahu apa yang ada diluar kehidupan ini…’
Beberapa berpikir demikian…tetapi Yesus memberitahu kita bahwa tidaklah
demikian dan Ia berkata,’Percayalah padaku’. Yang kukatakan ini adalah
kebenaran : Aku tidak berbohong, Aku tidak menipu.”
————————
————————
“Perhatikanlah, teman-teman muda :
berenang melawan arus merupakan hal yang baik bagi jantung, tapi kita
memerlukan keberanian untuk berenang melawan arus. Yesus memberikan kita
keberanian ini!”
————————
————————
“Bersama Tuhan, kita bisa melakukan
hal-hal besar; Ia akan memberikan kita sukacita dalam menjadi murid-Nya,
saksi-Nya…Kita orang Kristen tidak dipilih oleh Tuhan untuk hal-hal
kecil, majulah terhadap prinsip-prinsip tertinggi!”
————————
————————
“Tetapi kesulitan dan pencobaan adalah
bagian dari jalan yang menuju kemuliaan Allah, sama seperti hal tersebut
bagi Yesus, yang dimuliakan diatas salib; kita akan selalu bertemu
dengan kesulitan dan pencobaan dalam kehidupan! Jangan patah semangat!
Kita memiliki kuasa Roh Kudus untuk mengatasi pencobaan-pencobaan ini!”
————————
————————
“Apakah kalian punya keinginan untuk
menjadi rasul Yesus? Masa muda harus dijalankan sebaik-baiknya untuk
mencapai cita-cita yang tinggi. Apakah kalian pikir begitu? Apakah
kalian setuju?
Mintalah Yesus apa yang diinginkanNya dari kalian dan jadilah pemberani! Jadilah berani, mintalah kepada-Nya! Di balik dan dibelakang setiap panggilan imamat atau hidup bakti, selalu ada doa yang kuat dan terus-menerusdari seseorang: nenek, kakek, ibu, ayah, komunitas … Itulah sebabnya Yesus bersabda, “Berdoalah kepada Tuhan yang empunya tuaian, yaitu Allah Bapa – supaya mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian-Nya” (bdk Mat 9:38). Panggilan dilahirkan dalam doa dan dari doa, dan hanya dalam doa mereka bisa bertahan dan berbuah!”
Mintalah Yesus apa yang diinginkanNya dari kalian dan jadilah pemberani! Jadilah berani, mintalah kepada-Nya! Di balik dan dibelakang setiap panggilan imamat atau hidup bakti, selalu ada doa yang kuat dan terus-menerusdari seseorang: nenek, kakek, ibu, ayah, komunitas … Itulah sebabnya Yesus bersabda, “Berdoalah kepada Tuhan yang empunya tuaian, yaitu Allah Bapa – supaya mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian-Nya” (bdk Mat 9:38). Panggilan dilahirkan dalam doa dan dari doa, dan hanya dalam doa mereka bisa bertahan dan berbuah!”
——————————————
“…setiap momen dalam hidup kita memiliki
tujuan, bahwa setiap tindakan kita, tidak peduli betapa menjemukan atau
rutin atau sepele kelihatannya, tetap ada martabat dan kepantasan yang
melampaui pemahaman manusia…Karena ini artinya bahwa tidak ada momen
yang sia-sia, tidak ada kesempatan yang terlewatkan, karena setiap
kesempatan dalam kehidupan manusia, memiliki tujuan dalam rencana Allah.
Pikirkanlah harimu, sekarang dan kemarin. Pikirkanlah pekerjaan yang
kamu lakukan, orang-orang yang kamu temui, momen demi momen. Apa artinya
bagimu – dan apa artinya itu bagi Allah? Apakah pertanyaan ini terlalu
sederhana untuk dijawab, atau kita hanya takut untuk
menanyakannya karena rasa takut akan jawaban yang harus kita berikan?” ~ Romo Walter Ciszek
————————
menanyakannya karena rasa takut akan jawaban yang harus kita berikan?” ~ Romo Walter Ciszek
————————
“Diambang batas itu aku takut untuk
menyeberanginya, hal-hal tiba-tiba tampak begitu sederhana. Hanya ada
satu visi, Allah, yang adalah segala didalam segala; hanya ada satu
kehendak yang mengarahkan segala hal, yaitu kehendak Allah. Saya hanya
harus melihatnya, membedakannya dalam setiap situasi dalam diri saya,
dan membiarkan diri saya dipimpin oleh-Nya. Allah ada dalam segala hal,
menopang segala hal, mengarahkan segala hal. Untuk membedakannya dalam
setiap situasi dan kondisi, untuk melihat kehendak-Nya dalam segala hal,
artinya menerima setiap situasi dan kondisi dan membiarkan diri
dibimbing dalam keyakinan dan kepercayaan yang sempurna. Tidak ada yang
bisa memisahkan saya dari-Nya, karena Ia ada dalam segala hal. Tidak ada
bahaya yang mengancam saya, tidak ada rasa takut yang menggoncangkan
saya, kecuali rasa takut akan kehilangan pandangan akan Ia. Masa depan
yang tersembunyi, tersembunyi dalam kehendak-Nya dan karenanya dapat
saya terima tidak peduli apapun yang ia bawa. Masa lalu, dengan segala
kegagalannya, tidak dilupakan; ia tetap ada untuk mengingatkan saya akan
kelemahan kodrat manusia dan kebodohan dalam menempatkan iman dalam
diri. Tapi hal ini tidak lagi menekan saya.
————————
Saya tidak lagi melihat kepada diri saya untuk membimbing saya, tidak lagi bergantung padanya dalam cara apapun, sehingga ia tidak dapat membuat saya gagal. Dengan menyangkal, secara menyeluruh dan terakhir, saya merasa lega dari konsekuensi semua tanggung jawab. Saya dibebaskan dari kecemasan dan kegelisahan, dari setiap ketegangan, dan dapat mengapung tenang pada gelombang penyelenggaraan Allah dalam kedamaian jiwa yang sempurna.” ~ Romo Walter Ciszek
————————
————————
Saya tidak lagi melihat kepada diri saya untuk membimbing saya, tidak lagi bergantung padanya dalam cara apapun, sehingga ia tidak dapat membuat saya gagal. Dengan menyangkal, secara menyeluruh dan terakhir, saya merasa lega dari konsekuensi semua tanggung jawab. Saya dibebaskan dari kecemasan dan kegelisahan, dari setiap ketegangan, dan dapat mengapung tenang pada gelombang penyelenggaraan Allah dalam kedamaian jiwa yang sempurna.” ~ Romo Walter Ciszek
————————
“Bila Allah memberikan kamu panenan cobaan
yang melimpah, ini merupakan tanda kekudusan besar yang Ia kehendaki
untuk kamu capai. Apakah kamu ingin menjadi orang kudus yang besar?
Mintalah Allah mengirimkanmu banyak penderitaan. Api Kasih Ilahi tidak
pernah bangkit lebih tinggi ketika diberi makan oleh kayu Salib, yang
adalah kasih tak terhingga yang digunakan Penyelamat kita untuk
menyelesaikan pengorbanan-Nya. Semua kesenangan dunia tidak ada
apa-apanya dibandingkan kemanisan yang ditemukan dalam empedu dan cuka
yang ditawarkan kepada Yesus. Itulah, hal-hal yang sulit dan menyakitkan
yang ditahan untuk Yesus Kristus dan bersama Yesus Kristus.” ~ St.
Ignatius Loyola
————————
————————
“Jalan itu sempit. Ia yang ingin
melaluinya dengan mudah harus membuang segala hal dan menggunakan salib
sebagai tongkatnya. Di lain kata, ia harus memutuskan dengan sungguh
untuk menderita dengan rela demi kasih Allah dalam segala hal.” ~ St.
Yohanes Salib
————————
————————
“Untuk memurnikan jiwa, Yesus menggunakan
instrumen apapun yang Ia suka. Jiwaku menjalani pengabaian menyeluruh di
sisi ciptaanl seringkali intensi terbaik saya disalah artikan oleh para
suster, sejenis penderitaan yang palign menyakitkan; tapi Allah
mengijinkannya, dan kita harus menerimanya karena dalam cara ini kita
menjadi semakin menyerupai Yesus.” ~ St. Teresa Avilla
————————
————————
“Bila kamu mencari kesabaran, kamu tidak
akan menemukan contoh yang lebih baik selain salib. Kesabaran yang besar
terjadi dalam dua cara : ketika seseorang dengan sabar menderita banyak
hal, atau ketika seseorang menderita hal-hal yang mampu ia hindari,
namun tidak menghindarinya. Kristus menanggung banyak [penderitaan] di
salib, dan melakukannya dengan sabar, karena ketika Ia menderita Ia
tidak mengancam; Ia digiring seperti anak domba ke pembantaian dan Ia
tidak membuka mulut-Nya.” ~ St. Thomas Aquinas.
————————
————————
“Ketika semuanya berakhir anda tidak akan
menyesal karena telah menderita; melainkan anda akan menyesal karena
menderita begitu sedikit, dan menderita hal yang sedikit ini dengan
buruk.” ~ St. Sebastian Valfre
——————————————
“Janganlah puas menjalani kehidupan
Kristiani yang biasa-biasa saja. Berjalanlah dengan kebulatan tekad
disepanjang jalan kekudusan.” ~ Paus Fransiskus
————————
————————
“Mulailah dari sekarang…percayalah padaku, jangan menunggu sampai besok untuk mulai menjadi orang kudus.” ~St. Theresia Lisieux
————————
————————
“Ketika anda berkata “YA” kepada Allah
tanpa syarat, anda tidak akan tahu seberapa jauh “YA” tersebut akan
membawa anda.” ~ Hans ur Von Baltashar
————————
————————
“Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar,
tapi saya ingin melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal terkecil
sekalipun, untuk kemuliaan Allah yang lebih besar.” ~ St. Dominic Savio
————————
————————
“Kita harus memiliki iman seperti anak-anak, tetapi ajaran para teolog.” ~ St. Josemaria Escriva
————————
————————
“Kehendak Allah bagi kita ada dalam 24 jam
sehari; orang-orang, tempat-tempat, situasi yang Ia tempatkan dihadapan
kita saat itu. Semua itu adalah hal-hal yang Allah ketahui penting bagi
-Nya dan kita di saat itu, dan semua itu adalah hal-hal yang atasnya Ia
ingin kita bertindak, bukan karena prinsip abstrak ataupun keinginan
subjektif untuk “melakukan kehendak Allah”. Bukan, hal-hal ini, yang ada
dalam 24 jam sehari, adalah kehendak-Nya; kita harus belajar mengenali
kehendak-Nya dalam realita suatu situasi.” ~ Romo Walter Ciszek
————————
————————
“Kebenaran yang jelas dan sederhana adalah
bahwa kehendak-Nya adalah apa yang sesungguhnya Ia kehendaki dikirimkan
kepada kita setiap hari, dalam situasi, tempat, orang-orang dan
permasalahan. Caranya adalah untuk belajar melihat bahwa – tidak hanya
dalam teori, atau hanya sekedar kadang-kadang saja dalam pemahaman
sekilas yang diberikan oleh rahmat Allah, tapi setiap hari. Kita semua
tidak perlu bertanya-tanya tentang apa seharusnya yang Allah kehendaki
bagi kita; kehendak-Nya bagi kita dengan jelas dinyatakan dalam setiap
situasi setiap harinya, bila kita dapat belajar melihat segala hal
seperti Ia melihatnya dan mengirimkannya kepada kita.” ~ Romo Walter
Ciszek
——————————————
“Kita tidak bisa menjadi orang Kristen
paruh waktu. Kita harus menghidupi iman kita setiap saat dalam setiap
harinya.” ~ Paus Fransiskus
————————
————————
“Jalan Tuhan adalah jalan kerendahan hati,
jalan yang berakhir pada Salib. Itulah sebabnya akan selalu ada
kesulitan dan penganiayaan. Akan selalu ada, karena Ia telah melalui
jalan ini terlebih dahulu sebelum kita…Engkau tidak dapat memisahkan
salib dari jalan Yesus, itu selalu ada di sana.” ~ Paus Fransiskus
————————
————————
“Mengikuti Yesus, hanya itu: pergi
bersama-Nya karena cinta, di belakang-Nya: dalam perjalanan yang sama,
dalam jalur yang sama. Dan roh dunia ini tidak akan menerimanya dan akan
membuat kita menderita, tetapi menderita seperti yang Yesus lakukan.
Mari meminta rahmat: untuk mengikuti Yesus di jalan yang telah Ia
tunjukkan kepada kita dan yang telah Ia ajarkan kepada kita. Hal ini
indah, karena ia tidak pernah meninggalkan kita. Tidak pernah! Ia selalu
bersama kita.” ~ Paus Fransiskus
————————
————————
“Jika kita membiarkan Kristus masuk ke
dalam hidup kita, kita tidak kehilangan apa-apa, tidak sama sekali,
benar-benar bukan apa-apa yang membuat hidup bebas, indah, dan hebat.
Tidak! Hanya dalam persahabatan inilah potensi besar keberadaan manusia
diungkapkan. Hanya dalam persahabatan inilah kita mengalami keindahan
dan pembebasan … Ketika kita menyerahkan diri kita kepadanya, kita
menerimanya beratur-ratus kali lipat. Ya, bukalah, bukalah lebar-lebar
pintu kepada Kristus – dan engkau akan menemukan hidup yang
sesungguhnya. ” ~ Paus Benediktus XVI
————————
————————
“Kita tidak didekatkan pada Tuhan dengan
rantai besi, tetapi dengan atraksi yang manis dan inspirasi suci.” ~ St.
Fransiskus de Sales
————————
————————
“Ada tiga hal penting untuk keselamatan
manusia, yaitu: mengetahui apa yang harus ia yakini, yang ia inginkan,
dan yang harus ia lakukan.” ~ St. Thomas Aquinas
————————
————————
“Tritunggal adalah jawaban dari pertanyaan
Plato. Jika hanya ada satu Allah, apakah yang Ia pikirkan? Ia
memikirkan pemikiran kekal; yaitu, Anak-Nya yang Kekal. Jika hanya ada
satu Allah, siapakah yang Ia kasihi? Ia mengasihi Putra-Nya, dan kasih
timbal balik itu adalah Roh Kudus. Saya sangat percaya bahwa filsuf
besar itu sedang meraba-raba tentang misteri Tritunggal, karena pikiran
hebatnya tampak dalam beberapa cara kecil untuk menduga-duga bahwa
makhluk tak terbatas harus memiliki sangkut paut dengan pemikiran dan
cinta dan bahwa Allah tidak dapat dipahami tanpa berpikir dan
cinta. Namun, hal itu tidak terjadi sampai saatnya Sang Firman menjadi
manusia sehingga manusia tahu rahasia hubungan mereka dan kehidupan
batin Allah.” ~ Archbishop Fulton Sheen (The Divine Romance)
——————————————
“Ekaristi adalah rahasia hariku. Ia
memberikan kekuatan dan makna bagi semua aktivitas pelayananku demi
Gereja dan seluruh dunia….Biarkan Yesus dalam Sakramen Mahakudus
berbicara ke dalam hatimu. Ialah yang merupakan jawaban kehidupan yang
sebenarnya, yang sedang kamu cari. Ia tinggal disini bersama kita : Ia
adalah Allah beserta kita. Carilah Ia tanpa lelah, sambutla Ia tanpa
keraguan, cintailah ia tanpa henti : sekarang, besok, dan selamanya. ” ~
Paus Yohanes Paulus II
————————
————————
“Di dunia ini aku tidak bisa melihat Putra
Allah yang Maha Tinggi dengan mataku sendiri, kecuali melihat Tubuh dan
Darah-Nya yang Maha Kudus.” ~ St. Fransiskus Asisi
————————
————————
“Perbaharuilah imanmu dengan menghadiri
Misa Kudus. Jagalah pikiranmu tetap terpusat pada misteriyang
disingkapkan dihadapan kita. Dalam mata pikiranmu, pindahkanlah dirimu
ke Kalvari dan renungkanlah Kurban yang mempersembahkan diri-Nya kepada
Keadilan Ilahi, yang membayar harga penebusanmu.” ~ Padre Pio
————————
————————
“Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus adalah
sebuah manifestasi Allah, sebuah penegasan bahwa Allah adalah Kasih. Di
dalam cara yang unik, Hari Raya ini mengatakan kepada kita tentang Kasih
Ilahi, yang adalah Kekal dan dari apa yang diperbuat-Nya.” ~ Paus
Emeritus Benediktus XVI
————————
————————
“Tidak ada yang lebih agung selain
Ekaristi. Bila Allah memiliki sesuatu yang lain yang lebih berharga
[dari Ekaristi], maka Ia akan memberikan-Nya pada kita.” ~ St. Yohanes
Maria Vianney
————————
————————
“Alam, karenanya menganjurkan bahwa kurban
harus mendahului sakramen; kematian adalah awal dari persekutuan. Dalam
cara tertentu, kecuali sebuah hal telah mati, ia tidak mulai hidup
dalam kerajaan yang lebih tinggi. Memiliki pelayanan persekutuan tanpa
pengorbanan, dalam tatanan kodrati, sama dengan makan sayur yang tidak
dimasak, atau memakan daging mentah. Ketika kita berhadapan dengan
realita-realita kehidupan, kita memahami bahwa kita hidup oleh apa yang
kita bunuh. Dosa kitalah yang membunuh Kristus di Kalvari, namun oleh
kuasa Allah Ia bangkit dari mati dan berkuasa dengan mulia di surga, Ia
sekarang menjadi kehidupan kita dan memiliki persekutuan dengan kita dan
kita bersama Dia. Dalam tatanan ilahi, harus ada Kurban atau Konsekrasi
Misa sebelum dapat terjadi sakramen atau Persekutuan jiwa dan Allah.” ~
Uskup Agung Fulton Sheen.
————————
————————
“Anda menginginkan rahmat berlimpah?Pergi
dan kunjungilah Sakramen Mahakudus sesering mungkin. Anda ingin sedikit
rahmat? Kunjungilah Sakramen Mahakudus sesekali saja. Anda tidak
menginginkan apapun sama sekali? Maka janganlah mengunjungi Sakramen
Mahakudus.” ~ St. Yohanes Bosco
————————
————————
Special Quote :
Engkau berkata,’Misanya lama’, maka aku menjawab,’karena cintamu terlalu singkat’.” ~ St. Josemaria Escriva
——————————————
“Ingatlah, ya Perawan Maria yang sangat
rahim, bahwa belum pernah terdengar engkau meninggalkan orang yang
mencari perlindunganmu, yang memohon pertolonganmu, yang meminta
pengantaraaanmu. Terdorong oleh kepercayaan itu, aku datang berlindung
kepadamu, Ya perawan segala perawan dan Bunda. Aku datang kepadamu, aku
orang berdosa bersyukur di hadapanmu untuk berkeluh kesah. Bunda Sang
Sabda, janganlah kau tolak permohonanku, tetapi dengarkanlah dengan rela
hati dan kabulkanlah. Amin.” ~ Memorare
————————
————————
“Jangan takut untuk mengatakan ‘ya’ kepada
Yesus, untuk menemukan sukacitamu dalam melakukan kehendak-Nya,
memberikan dirimu sepenuhnya untuk mengejar kekudusan, dan menggunakan
semua bakatmu dalam pelayanan bagi sesama!” ~ Paus Emeritus Benediktus
XVI
————————
————————
“Tugasmu adalah untuk menguduskan dirimu.
Ya, bahkan engkau. Siapa yang berpikir bahwa tugas ini hanya untuk imam
dan kaum religius? Kepada setiap orang, tanpa kecuali, Tuhan kita
berkata: “Jadilah sempurna, sama seperti Bapa di Surga adalah
sempurna.” ~ St. Josemaría Escrivá
————————
————————
”Kehidupan adalah perjuangan yang tidak boleh kita hindari tapi harus kita menangkan.” ~ St. Padre Pio
“Di kaki salib, seseorang belajar tentang
cinta, tapi Aku tidak memberikan ini kepada semua orang, hanya kepada
jiwa-jiwa yang paling Aku kasihi.” ~ Yesus kepada St. Padre Pio
————————
————————
“Ketika anda mendekati Tabernakel, ingatlah bahwa Ia telah menanti anda selama dua puluh abad.” ~ St. Josemaria Escriva
————————
————————
“Seorang kudus, tanpa doa? Aku tidak percaya akan kekudusan yang demikian.” ~ St. Josemaría Escrivá
————————
————————
“Betapa sering saya gagal dalam
menjalankan kewajiban kepada Allah, hal ini terjadi karena saya tidak
bersandar pada pilar doa yang kokoh.” ~ St. Teresa Avilla
————————
————————
“Ia yang tidak berdosa diantara kamu,
biarlah dia yang pertama melemparkan batu. Implikasinya jelas : Hanya
yang tak berdosa yang memiliki hak untuk menghukum. Tapi Ia yang tak
berdosa akan selalu memikul kesalahan orang lain, menebus kekurangannya
seolah-oleh hal tersebut adalah miliknya. Cinta mengenali dosa, tetapi
cinta juga mati demi dosa.” ~ Fulton J. Sheen
————————
————————
“Pada akhirnya hanya ada dua kemungkinan
penyesuaian kehidupan : Pertama adalah menyesuaikan hidup kita kepada
prinsip-prinsip; lainnya adalah menyesuaikan prinsip-prinsip kepada
hidup kita. Bila kita tidak hidup seperti apa yang kita pikirkan, kita
segera berpikir seperti apa yang kita hidupi.” ~ Fulton J. Sheen
——————————————
“Engkau harus menerima seluruh Doktrin
Katolik, atau menolak seluruhnya; reduksinya tidak lain adalah
melemahkan, dan amputasinya memutilasi.” ~ St. John Henry Newmann
————————
————————
“Jika kita membuat jalan, memang akan
menjadi arogan untuk mengklaim bahwa salah satunya adalah satu-satunya
yang benar, karena semua manusia adalah sama, setidaknya semua adalah
manusia, terbatas, dan campuran dari baik dan buruk. Jika kita membuat
jalan, memang menjadi sama bodoh untuk memutlakkan salah satunya—sama
seperti memutlakkan sebuah bentuk seni, sebuah sistem politik, atau
sebuah cara menguliti kucing. Namun, jika Allah membuat jalan, kita
HARUS mencari tahu apakah Ia membuat banyak atau satu. Jika ia membuat
hanya satu, maka sepatu yang berada di kaki yang lain: adalah kerendahan
hati—bukan kesombongan, untuk menerima satu jalan ini dari Allah; dan
merupakan kesombongan—bukan kerendahan hati, ketika bersikeras bahwa
jalan buatan manusia sama baiknya seperti SATU Milik Buatan-Nya.” ~
Peter Kreeft
————————
————————
“Tak ada bedanya apa yang kau percayai;
melainkan bagaimana kau berbuat. Tak ada bedanya apakah kau memiliki
peraturan dalam sepakbola; itu tergantung pada bagaimana kau bermain.
Tak ada bedanya apakah kau percaya segitiga memiliki tiga sisi; itu
tergantung pada bagaimana kau menggambar: Tidakkah kita lihat, jika kita
percaya secara salah, kita akan berbuat secara salah?”~ Venerable
Fulton J. Sheen
————————
————————
“Seseorang yang ingin mengasihi Allah
tidak benar-benar mencintai-Nya jika orang tesebut memiliki tidak
memiliki keinginan dan semangat untuk terus-menerus menderita bagi
Dia.” ~ Sto. Aloysius Gonzaga
————————
————————
“Sudah jelas bahwa Katolisitas tidak
mungkin ada tanpa ekspresi Marian, bahwa untuk menjadi Katolik artinya
menjadi Marian, bahwa ini berarti cinta bagi Bunda, bahwa di dalam Bunda
dan oleh Bunda, kita menemukan Tuhan.” ~Paus Emeritus Benediktus XVI
————————
————————
“Ketika kau berdoa, jangan berbicara terus
menerus, dengarkan! Jika kita terus mengetuk-ngetuk dengan palu kita,
bagaimana Arsitek Ilahi dapat memberitahu kita bagaimana kita harus
membangun?” ~ Venerable Fulton J. Sheen
————————
————————
“Pengakuan adalah sebuah tindakan dari
kejujuran dan keberanian.. sebuah tindakan dari mempercayakan diri kita,
melampaui dosa, kepada kerahiman Allah yang pengasih dan pengampun.” ~
Blessed John Paul II
——————————————
10 Kutipan dari Ensiklik Lumen Fidei (Terang Iman)
Perlahan tapi pasti, menjadi jelas bahwa
terang akal budi yang otonom tidaklah cukup untuk menerangi masa depan;
pada akhirnya masa depan tetaplah samar dan penuh kekhawatiran, dengan
rasa takut terhadap hal yang tak diketahui. Akibatnya, manusia
meninggalkan pencarian terang yang besar, Kebenaran itu sendiri, agar
menjadi puas dengan terang-terang kecil yang menerangi suatu masa sesaat
namun terbukti tidak mampu menunjukkan jalan. Dalam ketiadaan terang
[iman] segala sesuatu menjadi membingungkan; tidaklah mungkin
menmbedakan yang baik dari yang jahat, atau jalan menuju tujuan kita
dari jalan-jalan lain yang membawa kita kepada lingkaran tak berujung,
yang tak pergi kemanapun.
————————
————————
Lawan dari iman adalah penyembahan
berhala. Selagi Musa berbicara kepada Allah di Sinai, umat Israel tidak
tahan dengan misteri ketersembunyian Allah, mereka tidak mampu bertahan
dari lamanya waktu penantian untuk melihat wajah Allah. Iman pada
hakekatnya menuntut [seseorang] meninggalkan kepemilikan langsung yang
ditawarkan oleh pandangan [mata]; iman merupakan undangan untuk berbalik
kepada sumber terang, sementara menghormati misteri sebuah wajah yang
akan menyingkapkannya secara pribadi pada waktunya….Tampak lebih baik
menggantikan iman dalam Allah dengan menyembah suatu berhala, yang
wajahnya dapat kita lihat secara langsung dan asal usulnya kita ketahui,
karena ia merupakan hasil karya tangan kita. Dihadapan berhala, tidak
ada resiko bahwa kita akan dipanggil untuk meninggalkan rasa aman kita,
karena berhala-berhala “memiliki mulut, tetapi mereka tidak bisa bicara”
(Maz 115:5). Berhala ada, kita memahaminya, sebagai alasan palsu untuk
menempatkan diri kita di pusat realita dan menyembah karya tangan kita.
Sekali manusia telah kehilangan orientasi fundamental yang menyatukan
keberadaannya, ia terpecah ke dalam keanekaragaman dari keinginannya.
————————
————————
Iman bukan persoalan pribadi, gagasan yang
sungguh individualistik atau sebuah opini pribadi; iman berasal dari
pendengaran, dan iman dimaksudkan untuk menemukan ungkapannya dalam
perkataan dan untuk dinyatakan. Karena “bagaimana mereka percaya padanya
yang tidak pernah mereka dengar? Dan bagaimana mereka mendengar tanpa
seorang pengkhotbah” (Rom 10:14). Iman menjadi berpengaruh dalam orang
Kristen atas dasar karunia yang diteirma, kasih yang menarik hati kita
kepada Kristus (Gal 5:6), dan memampukan kita menjadi bagian dari
peziarah agung Gereja melalui sejarah sampai akhir zaman.
————————
————————
…Kita membutuhkan pengetahuan, kita
membutuhkan kebenaran, karena tanpa keduanya kita tidak dapat berdiri
kokoh, kita tidak dapat melangkah maju. Iman tanpa kebenaran tidak
menyelamatkan, juga tidak memberikan pijakan yang pasti. Ia tetap
merupakan kisah yang indah, proyeksi kerinduan mendalam kita akan
kebahagiaan, sesuatu yang mampu memuaskan kita sejauh kita rela menipu
diri kita sendiri.
————————
————————
Tetapi Kebenaran sendiri, kebenaran yang
dapat secara komprehensif menjelaskan kehidupan kita sebagai individu
dan dalam masyarakat, ditanggapi dengan kecurigaan. Tentu jenis
kebenaran ini – kita mendengar bahwa dikatakan demikian – adalah apa
yang diklaim oleh gerakan totalitarian besar akhir abad ini, kebenaran
yang memaksakan pandangannya tentang dunia untuk menghancurkan kehidupan
individual yang aktual. Pada akhirnya, kita ditinggalkan hanya dengan
relativisme, dimana pertanyaan tentang kebenaran universal – dan pada
akhirnya ini berarti pertanyaan tentang Allah – tidak lagi relevan.
Merupakan hal yang logis sekali, dari sudut pandang ini, untuk berupaya
memutuskan ikatan antara agama dan kebenaran, karena ia tampaknya
berakar pada fanatisme, yang terbukti menindas siapapun yang tidak
memiliki keyakinan yang sama.
————————
————————
Hanya sebatas kasih yang didasarkan pada
kebenaran ia dapat bertahan sepanjang waktu, dapat melampaui momen yang
berlalu dan cukup kokoh untuk menopang perjalanan bersama. Bila kasih
tidak terikat pada kebenaran, ia menjadi korban dari emosi yang
berubah-ubah dan tidak dapat bertahan bila menghadapi ujian waktu. Kasih
yang benar/ Kasih sejati, di sisi lain, menyatukan semua unsur pribadi
kita dan menjadi terang baru yang menunjukan jalan kepada kehidupan yang
agung dan terpenuhi. Tanpa kebenaran, kasih tidak mampu mendirikan
ikatan yang kuat; ia tidak bisa membebaskan ego kita yang terisolasi
atau menebusnya dari momen sesaat untuk menciptakan kehidupan dan
menghasilkan buah.
————————
————————
Bila kasih membutuhkan kebenaran,
kebenaran juga membutuhkan kasih, kasih dan kebenaran tidak terpisahkan.
Tanpa kasih, kebenaran menjadi dingin, impersonal, dan menindas orang
jaman sekarang. Kebenaran yang kita cari, kebenaran yang memberi makna
perjalanan kita melalui kehidupan, menerangi kita kapanpun kita disentuh
oleh kasih. Hanya mereka yang mencintai yang menyadari bahwa kasih
merupakan pengalaman akan kebenaran., ia membuka mata kita kepada
realita dalam cara yang baru, dalam persatuan dengan Ia yang kita
kasihi.
————————
————————
Karena iman adalah sebuah jalan, ia harus
berhubungan dengan kehidupan pria dan wanita, yang walaupun bukan orang
beriman, namun berkeinginan untuk percaya dan terus mencari. Sejauh
mereka secara tulus terbuka kepada kasih dan mulai dengan terang apapun
yang mereka temukan, mereka sudah, tanpa menyadarinya, berada di jalan
menuju iman. Mereka berjuang untuk bertindak seolah-olah Allah itu ada,
karena mereka menyadari betapa pentingnya Ia untuk menemukan petunjuk
arah yang pasti bagi kehidupan bersama kita atau karena mereka mengalami
kenginan akan terang ditengah kegelapan, tetapi juga dalam memahami
kemegahan dan keindahan mereka mengetahui melalui hati, kehadiran Allah
yang menjadikan semuanya lebih indah…Siapapun yang memulai perjalanan
dalam melakukan kebaikan kepada orang lain sudah mendekat kepada Allah,
ia ditopang oleh pertolongan-Nya, karena hal ini merupakan ciri terang
ilahi untuk menerangi mata kita kapanpun kita berjalan menuju kepenuhan
kasih.
————————
————————
Teologi juga menjadi bagian dalam bentuk
iman gerejawi; terangnya adalah terang subjek yang percaya, yang adalah
Gereja. Implikasinya, di sisi lain, teologi harus melayani iman orang
Kristiani, ia harus bekerja dengan rendah hati untuk melindungi dan
memperdalam iman setiap orang, khususnya orang beriman biasa. Di sisi
lain, karena ia menarik kehidupannya dari iman, teologi tidak dapat
menganggap magisterium Paus dan Para Uskup dalam persatuan dengannya
sebagai sesuatu yang ekstrinsik, batasan bagi kebebasannya, melainkan
sesbagai satu dari dimensinya yang inernal, dimensi konstitutif, karena
magisterium melindungi kontak kita dengan sumber primordial dan
karenanya memberikan kepastian dalam mencapai sabda Kristus dalam segala
integritasnya.
————————
————————
Sebagai pelayanan bagi kesatuan iman dan
penyebaran integralnya, Tuhan memberikan Gereja-Nya karunia suksesi
apostolik. Melalui sarana ini, keberlanjutan memori Gereja dilindungi
dan akses tertentu kepada air mancur yang darinya iman mengalir, dapat
[kita] dimiliki. Kepastian keberlanjutan dengan asal usulnya karenanya
diberikan oleh pribadi-pribadi yang hidup, dalam cara yang selaras
dengan iman yang hidup yang diteruskan oleh Gereja. Gereja bergantung
pada kesetiaan para saksi yang dipilih Tuhan untuk tugas ini. Untuk
alasan ini, magisterium selalu berbicara dalam keataatan kepada
perkataan sebelumnya, dimana iman didasarkan padanya; magisterium dapat
dipercaya karena kepercayaannya kepada sabda yang ia dengar, ia lindungi
dan ia jelaskan. Dalam diskursus perpisahan St. Paulus kepada
tua-tua Efesus di Miletus, yang dikisahkan kembali oleh St. Lukas pada
kita dalam Kisah Para Rasul, ia memberi kesaksian bahwa ia telah
melaksanakan tugas yang Tuhan percayakan padanya untuk “menyatakan
seluruh nasehat Allah” (Kis 20:27). Syukur kepada Magisterium Gereja,
nesehat ini dapat sampai kepada kita dalam integritasnya, dan dengan
suka cita mampu mengikutinya secara penuh.
————————
————————
Quote Tambahan:
Karena Iman itu hanya satu, hal tersebut
harus dipercayai dengan jelas dan utuh. Lebih tepatnya karena semua isi
dari Iman berhubungan satu dengan lainnya, maka menolak salah satu,
bahkan hal kecil yang kelihatan tidak terlalu penting, maka menodai
sampai pada menyimpang dan penolakan seluruh Iman tersebut. Setiap
lembaran sejarah kita dapat melihat bahwa hal tertentu dalam Iman mudah
atau susah diterima, tetapi kita harus membutuhkan kesadaran dan
pengawasan yang penuh untuk memastikan deposit dari Iman diteruskan atau
diturunkan secara kesuluruhan (bdk 1 Tim 6:20) dan lebih dari itu semua
aspek dari kepercayaan dari Iman harus dijelaskan secara apa adanya.
————————
Memang, dalam persatuan dalam Iman adalah persatuan dalam Gereja, maka menambah sesuatu yang berbeda dalam Iman, maka menambah sesuatu yang berbeda dari kebenaran dalam persekutuan dengan Gereja juga. Para Bapa Gereja menjelaskan bahwa Iman bagaikan sebuah tubuh, tubuh dari kebenaran yang berisi hal yang beragam, dan hal ini menyamakan Tubuh Kristus yang didalamnya juga berhubungan dengan Gereja. Kejelasan dalam Iman juga berhubungan dengan gambaran dari Gereja layaknya perawan dan cinta-Nya yang tulus kepada Kristus sebagai pengantin pria-Nya, maka dari itu melukai Iman sama saja melukai hubungan persekutuan dengan Kristus. Persatuan dalam Iman, juga merupakan persatuan dalam tubuh yang hidup, hal ini dijelaskan dengan jelas oleh Beato John Henry Newman ketika beliau menjelaskan karakter dari ciri-ciri pengembangan doktrin dalam masa ke masa dan pengaruhnya dalam menjelaskan berbagai hal ketika hal tersebut bertemu dengan berbagai masalah pada saat muncul yang juga berpengaruh dalam kultur dan kebiasaan pada saat tersebut dan dijelaskan dalam Iman, maka dari itu dengan menjelaskan secara pasti dan memurnikan segala hal berhubungan dengan Iman maka dengan begitu ekspresi dalam Iman sampai ketitik paling sempurna. Maka dari itu Iman itu bersifat Universal dan Katolik, karena hal tersebut menerangi seluruh jagat raya dan seluruh sejarah.
————————
Memang, dalam persatuan dalam Iman adalah persatuan dalam Gereja, maka menambah sesuatu yang berbeda dalam Iman, maka menambah sesuatu yang berbeda dari kebenaran dalam persekutuan dengan Gereja juga. Para Bapa Gereja menjelaskan bahwa Iman bagaikan sebuah tubuh, tubuh dari kebenaran yang berisi hal yang beragam, dan hal ini menyamakan Tubuh Kristus yang didalamnya juga berhubungan dengan Gereja. Kejelasan dalam Iman juga berhubungan dengan gambaran dari Gereja layaknya perawan dan cinta-Nya yang tulus kepada Kristus sebagai pengantin pria-Nya, maka dari itu melukai Iman sama saja melukai hubungan persekutuan dengan Kristus. Persatuan dalam Iman, juga merupakan persatuan dalam tubuh yang hidup, hal ini dijelaskan dengan jelas oleh Beato John Henry Newman ketika beliau menjelaskan karakter dari ciri-ciri pengembangan doktrin dalam masa ke masa dan pengaruhnya dalam menjelaskan berbagai hal ketika hal tersebut bertemu dengan berbagai masalah pada saat muncul yang juga berpengaruh dalam kultur dan kebiasaan pada saat tersebut dan dijelaskan dalam Iman, maka dari itu dengan menjelaskan secara pasti dan memurnikan segala hal berhubungan dengan Iman maka dengan begitu ekspresi dalam Iman sampai ketitik paling sempurna. Maka dari itu Iman itu bersifat Universal dan Katolik, karena hal tersebut menerangi seluruh jagat raya dan seluruh sejarah.
——————————————
“Iman bukanlah terang yang menghancurkan
semua kegelapan kita, tetapi sebuah lampu yang menerangi langkah kita di
waktu malam, dan ia cukup untuk [melakukan] sebuah perjalanan.” ~ Paus
Fransiskus, Lumen Fidei
————————
————————
“Berdoa bagi mereka yang berada dalam dosa
berat adalah amal kasih yang terbaik. Demi kasih kepada Allah, ingatlah
selalu jiwa-jiwa tersebut ketika engkau berdoa.” ~ St. Teresa Avilla
————————
————————
“Kadang-kadang kita cenderung, pada
faktanya, mereduksi istilah “amal” menjadi solidaritas atau bantuan
kemanusiaan. Hal ini penting, bagaimana pun juga, untuk menginat bahwa
karya amal yang terbesar adalah evangelisasi, yang merupakan “pelayanan
Firman.” Tidak ada tindakan yang lebih menguntungkan – dan oleh sebab
itu lebih dermawan – kepada sesama daripada untuk memecahkan roti dari
Sabda Allah, untuk berbagi dengannya Kabar Baik Injil, untuk
memperkenalkannya pada relasi dengan Allah: Evangelisasi adalah promosi
yang paling integral dan tertinggi dari pribadi manusia.” ~ Paus
Benediktus XVI
————————
————————
“Iman adalah mempercayai hal yang tidak
engkau lihat; upah dari iman ini adalah untuk melihat hal yang kau
percayai.” ~ St. Augustinus
————————
————————
“Ukuran dari kasih adalah kasih tanpa batas.”~ Sto. Fransiskus dari Sales
————————
————————
“Kemuliaan Allah adalah seorang manusia
yang sungguh hidup; dan (manusia hanya bisa) sungguh hidup dengan
memandang Allah.” ~ St. Ireneus
————————
————————
“Tetaplah dekat dengan Gereja Katolik di
setiap saat, karena hanya Gereja yang dapat memberikanmu kedamaian
sejati, sebab hanya dia yang memiliki Yesus, Raja Damai yang
sesungguhnya, dalam Sakramen Maha Kudus.” ~ St. Padre Pio
——————————————
7 Kutipan dari St. Maximilian Kolbe
Doa adalah kuasa yang melampaui batas ketika kita beralih kepada Yang Tak Bernoda yang adalah ratu bahkan dari Hati Allah.
————————
————————
Yesus menghormati [Maria] sebelum segala
abad, dan akan menghormati [Maria] un…tuk segala abad. Tidak ada seorang
pun datang kepada-Nya, atau bahkan ke dekat-Nya, tidak ada seorang pun
diselamatkan atau dikuduskan, jika dia juga tidak menghormati [Maria].
————————
————————
Konflik dengan Neraka tidak dapat diurus
oleh manusia, meskipun yang paling pintar. Yang Tak Bernoda sendiri
memiliki janji dari Allah berupa kemenangan atas Setan.
————————
————————
Yang Tak Bernoda sendiri memiliki janji
dari Allah berupa kemenangan atas Setan. Dia mencari jiwa-jiwa yang akan
menguduskan diri mereka sendiri sepenuhnya untuk dia, yang akan menjadi
instrumen yang berdaya guna di tangannya untuk mengalahkan Setan dan
[untuk] penyebaran kerajaan Allah.
————————
————————
Janganlah pernah takut mencintai Santa
Perawan terlalu banyak. Engkau tidak akan pernah bisa mencintainya lebih
dari yang Yesus lakukan.
————————
————————
Barangsiapa yang tidak menghendaki Maria
Yang Tak Bernoda sebagai bundanya, dia tidak akan mendapatkan Kristus
sebagai saudaranya.
————————
————————
Allah telah memutuskan bahwa kita harus
menerima segala sesuatu dari Bapa, dari Putera, dan dari Roh Kudus, dan
dari Yang Tak Bernoda. Ini adalah satu-satunya jalan di mana setiap
anugerah dapat terjadi.
——————————————
“Seseorang yang telah mendapatkan kasih
ilahi di dalam dirinya tidak akan menjadi lelah walaupun dengan erat
mengikuti Tuhan, Allahnya.” ~ St. Maximus The Confessor
————————
————————
“‘Orang yang tidak berdosa dalam
perkataannya adalah sempurna,’ kata Kitab Suci. Orang menyinggung sesama
mereka atau Allah dalam sesamanya, ketika satu waktu berbicara buruk
tentang mereka, dan waktu yang lain dengan tetap diam.” ~ St. Jane
Frances de Chantal
————————
————————
“Allah Maha Tinggi, Maha Mulia, terangilah
bayangan dalam hatiku, dan berikanlah kepadaku iman yang benar, harapan
yang pasti, dan kasih yang sempurna, pengertian dan pemahaman, Tuhan,
sehingga aku dapat melaksanakan perintah-Mu yang kudus dan benar.” ~ Doa
St. Fransiskus Di Hadapan Salib
————————
————————
“Letakkan pandanganmu pada salib, karena
Yesus tanpa Salib adalah seseorang tanpa misi, dan Salib tanpa Yesus
adalah sebuah beban tanpa pelega.” ~ Ven. Fulton J. Sheen
————————
————————
“Tidak ada salib, besar atau kecil, dalam hidup kita yang Tuhan kita tidak turut menanggungnya.” ~ Paus Fransiskus
————————
————————
“Menghindari salib adalah esensi iblis. …
Pikirkan lunaknya Gereja hari ini: keinginan untuk mengakomodasi dirinya
kepada dunia, menyusut dari penderitaan, dan penyangkalan diri. Kita
memiliki, di dunia Kekristenan hari ini, kata kotor yang baru dengan
lima huruf: s-a-l-i-b. Kristus tanpa salib? Tentu saja semua orang
menginginkannya.”~ Ven. Fulton J. Sheen
————————
————————
“Seseorang yang hanya memikirkan dirinya
sendiri, hanya mengucapkan doa permohonan; ia yang memikirkan sesamanya,
mengucapkan doa syafaat; siapa pun yang hanya memikirkan mencintai dan
melayani Allah mengucapkan doa penyerahan kepada kehendak Allah, dan
inilah doa para orang kudus.” ~ Ven. Fulton J. Sheen
————————
————————
“Orang hanya dapat memperoleh scientia
crucis (pengetahuan tentang salib) jika orang telah secara mendalam
mengalami salib. Aku yakin akan hal ini sejak dari saat pertama dan
seterusnya dan mengatakannya dengan segenap hatiku: ‘Ave, Crux, Spes
unica!’ (Aku menyambut Engkau, wahai Salib, satu-satunya pengharapan
kami).” ~ St. Teresa Benedikta dari Salib
————————
————————
“Jangan menerima Kristus dalam Sakramen
Mahakudus sehingga engkau dapat menggunakan-Nya seperti yang engkau
nilai …paling baik, tetapi berikan dirimu kepada-Nya dan biarkan Dia
menerimamu dalam Sakramen ini, sehingga Ia sendiri, Allah penyelamatmu,
dapat melakukan kepadamu dan melaluimu apa saja yang Ia inginkan.” ~ St.
Cajetan
————————
————————
“Jika Kristus tidak ingin membubarkan
orang-orang Yahudi tanpa makanan di padang gurun karena takut mereka
mungkin akan ambruk di tengah jalan, ini untuk mengajarkan kepada kita
bahwa sangat berbahaya untuk mencoba pergi ke Surga tanpa Roti Surgawi.” ~ St. Jerome
————————
————————
“Jangan meninggalkan bacaan spiritualmu. Bacaan (tersebut) telah membuat banyak orang kudus.” ~ St. Josemaria Escriva
————————
————————
“Tidak ada tempat lain di mana jiwa yang
suci membuat ketetapan yang mengagumkan selain di sini, di kaki Allah
mereka yang tersembunyi. Karena rasa syukurku pada Yesus, yang
terselubung dalam Sakramen agung ini, aku harus menyatakan bahwa melalui
devosi inilah, mengunjungi-Nya dalam tabernakel, aku telah menarik diri
dari dunia di mana, karena ketidakberuntunganku, aku diami hingga usia
dua puluh enam. Berbahagialah engkau jika engkau dapat memisahkan dirimu
darinya lebih cepat daripada yang aku lakukan dan memberikan dirimu
sepenuhnya kepada Tuhan yang telah memberikan diri-Nya sepenuhnya
kepadamu. Maka, di sinilah, surga kita di atas dunia — Sakramen
Mahakudus.” ~ St. Alfonsus Ligouri
————————
————————
“Ambillah Tuhan, dan terimalah seluruh
kemerdekaanku, ingatanku, pikiranku, dan segenap kehendakku, segala
kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan seluruhnya kepadaku.
Kepada-Mu, O Tuhan, ku…kembalikan. Semuanya milik-Mu, pergunakanlah
semuanya sesuai sekehendak-Mu. Berilah aku cinta dan rahmat-Mu, karena
itu cukup bagiku.” ~ St. Ignatius Loyola
————————
————————
“Sekarang kita sudah terlahir kembali,
seperti yang sudah saya katakan, dalam rupa Tuhan kita, dan memang telah
diangkat oleh Allah sebagai anak-anak-Nya, mari kita kenakan gambaran
lengkap Pencipta kita supaya menjadi seperti Dia sepenuhnya, bukan dalam
kemuliaan yang hanya dimiliki-Nya, namun dalam kemurnian,
kesederhanaan, kelembutan, kesabaran, kerendahan hati, belas kasih,
harmoni, itulah kualitas yang ia pilih, dan untuk menjadi satu dengan
kita.” ~ St. Petrus Krisologus
——————————————
(Sumber: luxveritatis7.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin