“Saya mau mengulang apa yang pernah disampaikan Paus Yohanes Paulus II ketika memasuki milenium 2000 bahwa seluruh umat Katolik perlu bersyukur, semangat dan memiliki pengharapan. Bersyukur kepada Tuhan atas perjalanan iman yang dilewati dibarengi semangat dalam beriman kepada Yesus serta senantiasa berpengharapan,” kata uskup Bogor itu.
Mgr Bruno Syukur berbicara dalam homili Misa Pesta Nama dan HUT ke-56 Paroki Santo Paulus Depok, Keuskupan Bogor, 24 Juli 2016. Kepala Paroki Depok Pastor Yosef Tote OFM serta tiga imam lain, Pastor Anton Sahat Manurung OFM, Pastor Alfons Suhadi OFM, dan Pastor Rikardus Selan OFM menjadi konselebran dalam Misa yang dihadiri sekitar 3000 umat paroki setempat.
Uskup itu mengajak umat Katolik setempat untuk mencermati perjalanan paroki sehingga bisa berusia 56 tahun. “Mencermati berarti melihat kembali perjalanan dengan pengalaman-pengalaman hidup menggereja, atau melangkah ke depan tanpa melupakan masa-masa yang telah lewat,” kata uskup seraya mengingatkan, 56 tahun usia paroki merupakan pertanda bahwa “Rahmat Tuhan sangat luar biasa untuk paroki ini.”
Juga diingatkan bahwa, “Kebersamaan dan sukacita yang dialami perlu diwujudkan dalam kehidupan umat yang lebih luas. Artinya sukacita bukan hanya dialami untuk kelompok sendiri, tetapi juga bagi seluruh masyarakat luas.”
Beriman dengan semangat telah diteladani oleh Paulus. Oleh karena itu, kata Uskup Bogor, “beriman meneladani Santo Paulus, yang semula adalah bernama Saulus yang mengejar dan membunuh para pengikut Yesus, tapi pada akhirnya bertobat dan menjadi pengikut Yesus yang sangat luar biasa.”
Mgr Buno Sukur yakin bahwa perjalanan iman yang teguh dari Santo Paulus juga dapat memberikan teladan kepada setiap umat Kristiani untuk tidak takut mewartakan karya keselamatan Allah.
Kepala Paroki Santo Paulus Depok Pastor Yosep Tote OFM mengharapkan seluruh umat Katolik untuk saling mendukung sehingga pelayanan mereka lebih optimal. “Refleksi ulang tahun ini membuat kita perlu mengingat masa lalu, perjuangan para pendiri paroki, dan menjadikannya motivasi dalam melayani sesama.”
Andreas Silitonga, yang menjadi ketua panitia, menegaskan bahwa pesta itu adalah pesta syukur. “Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus karena perlindungan yang diterima paroki ini selama 56 tahun, dan berharap paroki ini mendapat perlindungan pada tahun-tahun yang akan datang sehingga iman umat semakin bertumbuh dan semua umat saling melayani.”
HUT ke-56 dan Pesta Nama Paroki Santo Paulus Bogor diisi dengan berbagai kegiatan, yang melibatkan berbagai kelompok, Orang Muda Katolik (OMK), orangtua, kelompok kategorial, anak-anak, pasangan suami-istri, antara lain seminar tentang narkoba, lomba baca Kitab Suci, mazmur, voli dan bulu tangkis.
“Semoga berbagai lomba itu semakin membuat umat bersatu, saling mengenal, dan bertumbuh dalam persekutuan,”’ harap ketua panitia itu. (Konradus R. Mangu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin