Rabu, 22 Februari 2017

“You’re Not Alone” Hari Orang Sakit Sedunia, Paroki St. Matias Cinere

“You Are Not Alone”, Demikian penggalan kutipan perkataan Yesus dalam Bacaan Injil Markus 8:2 pada Misa Hari Orang Sakit Sedunia ke-25 yang jatuh tiap tanggal 11 Februari. Namun, Paroki St. Matias, Cinere, merayakan dengan misa konselebrasi bersama selebran utama Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM didampingi oleh RD Paulus Haruna selaku Pastor Paroki dan RD Lucius Joko selaku Pastor Vikaris pada Senin malam (13/2/2017). Adapun tema Hari Orang Sakit Sedunia tahun ini yaitu “Ketakjuban Pada Apa Yang Telah Tuhan Kerjakan”.

Misa dilaksanakan pada pukul 18.00 wib, namun umat telah berdatangan sejak pukul 17.00 wib. Sebelum misa dimulai, mereka yang sakit didoakan oleh tim pendoa dari PDPKK. Tidak sedikit umat yang datang bersama keluarga atau kerabatnya dengan menggunakan tongkat ataupun kursi roda.
Dalam homilinya, Mgr. Paskalis mengatakan bahwa dengan merayakan Hari Orang Sakit Sedunia, gereja menghidupi Yesus yang peduli dan tidak mau melihat orang-orang yang sakit dan menderita. Yesus yang kita imani ialah Yesus yang peduli akan keadaan kita dan sungguh menyadari bahwa kita bisa sakit dan menderita. Allah berkarya saat kita sakit. Mgr. Paskalis juga mengutip surat Paus Fransiskus yaitu
  1. Hari Orang Sakit Sedunia adalah kesempatan untuk merenungkan kebutuhan orang sakit secara khusus dan kebutuhan semua orang yang menderita secara umum.
  2. Hari Orang Sakit Sedunia adalah kesempatan bagi mereka yang dengan murah hati membantu  dan menemani orang-orang sakit dimulai dengan anggota-anggota keluarga, para petugas kesehatan dan para relawan, untuk bersyukur atas panggilan mereka yang diberikan Allah untuk mendampingi mereka yang lemah. Jadi, hendaknya kita yang sehat memiliki hati yang tergerak oleh belas kasihan seperti Yesus, dengan mendampingi orang-orang yang sakit dan menderita sehingga mereka tidak merasa sendiri dalam sakit dan penderitaannya.
You are not alone, Mgr. Paskalis juga memberi contoh 2 orang santo yang begitu bermurah hati dan senantiasa tergerak oleh belas kasihan yaitu St. Fransiskus Assisi yang dalam sakitnya menemukan bahwa segala kekayaan di dunia ini adalah pemberian Tuhan  lalu tergerak untuk melakukan kemurahan hati. Juga ada St. Ignasius dari Loyola. Dengan bimbingan Tuhan melalui gereja, kita mau menghayati bahwa penderitaan bukan suatu beban yang luar biasa. Ada kekuatan rohani yang kita timba dari mengikuti Yesus, sehingga penderitaan menjadi kesempatan berjumpa dengan Tuhan. Paus Fransiskus meminta kita untuk berguru dan mohon bimbingan Bunda Maria yang mengajak untuk selalu melihat karya Allah yang besar juga dalam penderitaan.

Mengakhiri homilinya Mgr.  Paskalis menceritakan pengalaman sakit yang diderita oleh sang mama yaitu Hilaria Kambaria sebelum akhirnya berpulang ke rumah Bapa beberapa waktu lalu, Mgr. Paskalis juga menghimbau jika kita sedang sakit, hendaknya kita tidak menganggap pengalaman sakit itu sebagai waktu yang membosankan dan hanya mengeluh namun sebagai waktu untuk semakin mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa. Sedangkan jika kita sedang sehat, hendaknya kita bermurah hati dan memilliki hati yang tergerak oleh belas kasihan dengan mendampingi orang-orang yang sakit.

Usai komuni, Mgr. Paskalis, Romo Haruna dan Romo Joko mengurapi umat yang hadir baik yang sakit maupun sehat dengan minyak urapan. Bagi umat yang sakit, Mgr. Paskalis dan Romo Joko mendatangi mereka di bangku masing-masing. Sedangkan bagi umat yang sehat, mereka berbaris layaknya saat menyambut komuni dengan dilayani oleh Romo Haruna.

Sebelum berkat dan pengutusan, Romo Joko mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang apik dari  PDPKK, Legio Mariae, WKRI dan Sie Kesehatan sehingga Misa Hari Orang Sakit Sedunia dapat berjalan dengan baik dan lancar meskipun waktu persiapan yang singkat. Tak lupa Mgr. Paskalis juga mengucapkan terima kasih pada umat terutama bagi yang sedang sakit namun dapat hadir di gereja. Beliau juga berpesan jika orang yang sedang sakit bisa ke gereja, maka hendaknya kita yang sehat harus lebih rajin ke gereja. (net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin