Seluruh rumah ibadah umat beragama di Bali, mulai dari pura, vihara,
gereja, hingga masjid menyambut kedatangan Raja Salman bin Abdul Azis
Alsaud. Hal ini seperti terlihat di Kompleks Puja Mandala Bali yang
berlokasi di Nusa Dua, Badung.
Puja Mandala Bali merupakan simbol kebinekaan Indonesia. Seluruh
rumah ibadah sengaja dibangun berjejer di kompleks ini, mulai dari
Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Mari Bunda Segala Bangsa,
Gereka Protestan GKPB Jemaat Bukit Doa, Pura Jagatnatha, dan Vihara
Buddha Guna.
Spanduk yang bertuliskan ucapan selamat datang dalam bahasa
Arab tersebut dipersembahkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Provinsi Bali. Spanduk tepat terpasang di depan Masjid Agung Ibnu
Batutah.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, Ida
Pengelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan seluruh tokoh agama di Bali
menyambut Raja Salman dengan suka cita. Raja Salman menurutnya sangat
menghormati dan menghargai toleransi umat beragama di Pulau Dewata.
"Salah satu keunikan Bali adalah toleransi hidup beragamanya," kata Ida
Pengelingsir Agung kepada awak media, Ahad (5/3).
Hal ini pula yang menjadikan Bali sebagai salah satu lokasi yang
dinilai kondusif untuk menggelar berbagai acara nasional dan
internasional, serta menyambut wisatawan domestik dan mancanegara.
Beberapa pengunjung yang datang ke Puja Mandala Bali menyempatkan diri
berfoto di depan spanduk bergambar wajah Raja Salman tersebut.
Masjid
Ibnu Batutah dibangun pada 1994 dan diresmikan tiga tahun setelahnya.
Masjid dan empat tempat ibadah umat beragama ini berdiri atas bantuan PT
Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC).
______________________
Darius Leka, SH/ Sumber: www.republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin