"Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita". (Efesus 5: 20)
Dengan sebuah pukulan palu yang keliru seorang pria mencederai salah satunya jempolnya. “Sungguh kejadin buruk” kata seorang temannya ketika mendengar berita kecelakaan kecil itu. Tetapi pria itu seorang filsuf, menjawab, “Bukan! Hal ini sama sekali tidak buruk, inilah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi pada diri saya. Kejadian ini mengajarkan saya agar menghargai jempol saya.
Saya tidak pernah menyadari nilainya bagi saya sebelumnya. Pada hari pertama setelah saya melukai jempol saya, sampai sekarang, saya menemukan bahwa ada 257 hal telah saya lakukan dengan jempol saya setiap hari dalam hidup saya, tanpa berpikir. Dan saya tidak pernah menyadari bahwa jempol sesungguhnya tidak terpisahkan dari saya”. Kita tampaknya tidak menghargai anugerah-anugerah kita yang paling sederhana hingga kita kehilangan semua itu.
Seringkali kita memang baru menghargai sesuatu pekerjaan, pasangan, keluarga, kesehatan, uang, waktu, jika kita sudah kehilangan mereka. Biasanya jika mereka masih ada, kita cendrung bertindak seenaknya. Misalanya saja soal pekerjaan, saat kita masih memiliki tanggungjawab yang harus dipikul, kadang kita suka mengeluh dengan beratnya tugas-tugas atau bersungut-sungut karena harus bekerja sama dengan rekan kerja yang tidak menyenangkan. Padahal bila kita sudah di-PHK, disitu kita baru sadar betapa berharganya pekerjaan tersebut.
Bapak-Ibu, Saudara-Saudari dan Orang Muda Katolik, mari jangan tunggu hal-hal yang tidak mengenakkan menimpa kita, baru kita mau belajar mengasihi dan mencintai apa yang kita miliki. Saatnya semuanya berjalan lancar, dan baik-baik saja ataupun sebaliknya-syukurilah hal itu, maka Tuhan pun akan melipatgandakan sukacita kita.
“ORANG YANG BERSYUKUR AKAN HAL-HAL KECIL BIASANYA DIPERCAYAKAN HAL-HAL BESAR”
__________________
Darius Leka, SH/ Bom.com, Edis 064, Halaman 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin