![]() |
Rekoleksi ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama
dilaksanakan pada 24 Mei 2013 di Ruang Roma St. Paulus, dipandu oleh RP.
Stanislaus Agus Haryanto, OFM. Tahap kedua dilanjutkan pada 5–6 Juni 2013 di
Shekinah Village, dengan pembimbing RP. Bosco da Cunha, O.Carm—Sekretaris
Eksekutif Komisi Liturgi KWI. Kegiatan ini dibuka dan ditutup dengan Perayaan
Ekaristi, menegaskan bahwa seluruh proses formasi ini berakar dalam Kristus.
Sebanyak 34 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 20
Prodiakon aktif dan 14 calon Prodiakon. Materi yang disampaikan mencakup:
- Sejarah
dan spiritualitas Prodiakon
- Perlengkapan
dan tata liturgi
- Liturgi
Sabda dan Ekaristi
- Ibadat
Sabda, Sakramen dan Sakramentali
- Pelayanan
Komuni bagi orang sakit
- Tugas
pelayanan pemakaman
Antusiasme peserta sangat tinggi. Setiap sesi dipenuhi
diskusi yang hidup, menunjukkan kerinduan untuk memahami lebih dalam tugas dan
tanggung jawab sebagai pelayan umat. Bahkan waktu yang tersedia terasa kurang
karena banyaknya pertanyaan dan refleksi yang muncul.
Sebagai bagian dari rekoleksi, Sakramen Pengakuan Dosa juga
diberikan oleh RD. Garbito dari Paroki Sukasari, Bogor. Ini menjadi momen
pembaruan diri yang penting, agar para Prodiakon tidak hanya siap secara
intelektual, tetapi juga secara spiritual. Pelayanan yang sejati lahir dari
hati yang bersih dan terbuka pada karya Roh Kudus.
Pastor Paroki berencana mengajukan para peserta kepada Bapa
Uskup Bogor, Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM, untuk dilantik secara resmi
sebagai Prodiakon Paroki St. Paulus Depok periode 2013–2016. Harapannya, para
Prodiakon ini dapat menjadi teladan dalam keluarga, lingkungan, tempat kerja,
dan pelayanan Gereja.
Rekoleksi ini bukan hanya tentang pelatihan teknis, tetapi
juga tentang memperbarui semangat pelayanan. Di tengah realitas bahwa banyak
Prodiakon saat ini telah lanjut usia, kehadiran generasi baru yang terlatih dan
siap melayani menjadi harapan baru bagi Gereja lokal.
Sebagai aktivis kerasulan awam, saya percaya bahwa Prodiakon
bukan hanya pelayan liturgi, tetapi juga wajah Gereja yang hadir di tengah
umat. Mereka adalah perpanjangan tangan Gereja dalam menyentuh yang sakit,
menghibur yang berduka, dan menguatkan yang lemah. Maka, formasi yang mendalam
dan berkelanjutan menjadi mutlak diperlukan.
Semoga rekoleksi ini menjadi awal dari pelayanan yang
semakin bermutu, berakar dalam iman, dan berbuah dalam kasih.
*) Ditulis oleh: Darius Leka, S.H., M.H. – Advokat, Aktivis Rasul Awam Gereja Katolik (Koordinator KOMSOS Paroki Santo Paulus Depok periode 2010-2013)
#prodiakon #pelayananliturgi #stpaulusdepok #kerasulanawam
#gerejahidup #pembekalanprodiakon #imandalamtindakan #cintaallahuntukdunia
#formasipelayangereja #rekoleksirohani #shdariusleka #reels #foryou #fyp #jangkauanluas @semuaorang
