Tampilkan postingan dengan label KABAR WILAYAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KABAR WILAYAH. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Juni 2020

Orang Awam Juga Harus Siap "Diutus"

DEPOK - Bila mau jujur sebenarnya ada yang lebih profesional di bidangnya untuk menangani salah satu seksi/ bidang Komunikasi Sosial (Komsos) di Paroki Santo Paulus Depok. Salah satu paroki yang berada di Keuskupan Bogor.

Sebagai umat biasa, saya harus tahu diri. Tidak ada pengalaman jadi pengurus lingkungan atau wilayah. Apalagi jadi pengurus paroki.

Sekitar akhir bulan Desember 2010, calon pastor paroki (Pater Tauchen) ketika itu menghubungi saya agar membantu dibilang Komunikasi Sosial.

Terdiam itu pasti. Dalam hati bertanya "mengapa harus saya?". Namun mentalitas "siap sedia" yang dididik sejak bangku sekolah di Flores membuat  saya maju tak gentar.

Walau sudah saya mendapatkan bocoran bahwa saya harus berhadapan dengan kultur paroki tersebut yang selalu pro-kontra bila ada sesuatu yang baru untuk dilakukan.

Pasca pembekalan dan pelantikan seluruh pengurus Dewan Paroki diawal tahun 2011, saya teringat dengan sentilan dari salah satu hirarki Keuskupan Bogor (Romo Dryanto) kepada calon pastor paroki yang nota bene masih sangat muda usia imamatnya. Sentilan itu cukup keras dan membuat saya yang tanpa pengalaman sedikit putus asa. "Kau minim pengalaman semoga jangan membuat paroki Santo Paulus kembali menjadi Saulus".

Minggu, 28 Juni 2020

Buka Puasa Bersama FKKUKD: “NKRI Harga Mati, Pancasila Abadi”

DEPOK – Buka Puasa Bersama Ramadhan 1440 H yang digagas FKKUKD (Forum Komunikasi dan Kerja sama Umat Kristiani Kota Depok) di Ballroom Yudhistira, Hotel Santika – menghadirkan sejumlah kyai dan ulama Kota Depok bersama para tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, Pemuda Pancasila serta aparat TNI dan POLRI (Senin, 20/05/2019). Kompol Roni Wowor (Ketua Panitia Acara) dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai ajang yang perlu digalakkan secara rutin untuk meningkatkan solidaritas dan toleransi kemanusiaan.

Sambil menanti waktu berbuka, KH Mohammad Abdul Mujib (Pengasuh Pondok Pesantren Assa’adah Cipayung – Depok) memberikan Tausiah perihal makna berpuasa dalam semangat hidup beriman dan berbangsa.

“Kita bersyukur bahwa Indonesia itu beragam. Kita harus membangun kasih sayang dan persatuan, jangan ada kekerasan pada bangsa ini dengan tindakan dan ucapan yang akan memecah bangsa”, tuturnya.


Kerukunan Lintas Agama Hidup di Kampung Seputar Ibu Kota

JAKARTA - Video kebersamaan para suster dengan grup kasidah di acara Katolik ternyata bisa menjadi viral di jejaring internet. Masyarakat merespons rekaman kerukunan itu dengan penuh apresiasi, seolah-olah toleransi sudah jarang didapati.

Penampilan emak-emak lintas iman itu berlangsung di panggung perayaan HUT Lustrum ke-9 Civita Youth Camp, di Rumah Pembinaan Civita, Jl Cimandiri Nomor 50, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (15/1/2019) lalu. Sang suster merasa lega karena video di YouTube itu disambut positif secara meluas.

"Luar biasa bersyukur. Walau di awal kolaborasi itu diniatkan sebagai ungkapan syukur dan kebersamaan, tetapi ternyata bisa membawa sukacita bagi banyak orang," kata Suster Yunita, salah satu yang ikut bernyanyi tembang Islami 'Jilbab Putih' di video viral itu, saat berbincang dengan detikcom, Senin (21/1/2019).


Ordo Fratrum Minorum Lakukan Kunjungan Kemanusiaan ke Panti Asuhan

DEPOK – Selain peduli dengan alam ciptaan, Ordo Fratrum Minorum (OFM) Guardian Depok pada awal Februari 2019 lalu, melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Al Karimiyah yang berada di bilangan Sawangan Depok.

Kali ini, Senin siang, 1 Juli 2019, para Pastor dan Frater pengikut Fransiskus Asisi melakukan kunjungan kemanusiaan ke Yayasan Darul Aitam Al Asyari, pimpinan H. Suja’I Azzain; yang berada di Jl. Kp. Gedong No. 30-32, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424.

Kegiatan tersebut dikoordinir langsung oleh RP. Alferinus Gregorius Pontus, OFM dan RP. Fransiskus Assisi Oki Dwihatmanto OFM. Hadir dalam acara tersebut Prof. Dr. Alex Lanur, OFM, RP. Alfons S. Suhardi, OFM, RP. Bertolomeus Jandu OFM serta para frater.

Kunjungan disambut ramah oleh para pengurus Yayasan Darul Aitam. Ustadz Rafeudin dalam sambutan pembukaan mengatakan menjalin silaturahmi merupakan hal penting yang selalu ditekankan dalam agama. Dengan silaturahmi, rasa persaudaraan dan saling memiliki akan terbangun.


Kita yang Berbeda Kita yang Tak Sama


BOGOR - Haii, perkenalkan, nama saya Aurelius Pradipa Sean Alphafiano. Saya berasal dari Paroki St. Paulus, Dekanat Utara, Keuskupan Bogor. Disini, saya akan menceritakan pengalaman saya, mulai dari mengikuti test peserta Jamnas Sekami 2018, sampai berakhirnya kegiatan Jamnas.

Jambore Nasional Serikat Kepausan Anak dan remaja Misioner yang disingkat JAMNAS SEKAMI dilaksanakan tanggal 3 – 6 Juli 2018 dimana Keuskupan Agung Pontianak yang menjadi tuan rumahnya dengan tema BERBAGI SUKACITA INJIL DALAM KEBHINEKAAN.

Semua ini berawal dari test seleksi, yang bertempat di Gereja Katedral Bogor. Peserta seleksinya ada (kurang lebih) 36 peserta. Seluruh Dekenat hadir. Dekenat Utara, Dekenat Tengah, Dekenat Barat, dan Dekenat Selatan hadir di satu tempat. Pada awalnya, kami belum sama sekali saling mengenal. Kami hanya bisa mengenal antar sesama dekenat. Pada sebelum seleksi, kami merasa cukup gugup, karna kami bersaing dengan berbagai Dekenat di Keuskupan Bogor. Pada malamnya,kami diberikan hasilnya dan ada yang 25 peserta yang lolos dan 5 dari 25 adalah peserta cadangan. Puji Tuhan, saya lolos sebagai peserta Jamnas Sekami 2018 yang akan berangkat ke Pontianak.


Rabu, 02 Agustus 2017

Boni Hargens: Ulama Adalah Kekuatan Bangsa

JAKARTA - Pengamat Politik Boni Hargens dan rombongannya mengunjungi Tempat Pendidkan Al-Quran Majelis Taklim Al Iqdham di Jalan Meliwis, Bukit Duri, Puteran Tebet, Jakarta Selatan, Jumat,  28 Juli 2017 siang.

Kunjungan ini dalam rangka memberikan santunan kepada para anak yatim sekaligus sosialisasi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas (Perppu Ormas).

Dalam kesempatan tesebut, Boni disambut dengan antusias oleh keluarga besar TPA dan Majelis Taklim, baik anak panti maupun para ustadnya yang dipimpin oleh Ustad Anwar.

Dalam sambutannya, Boni mengajak seluruh elemen bangsa menghormati dan menghargai ulama. Sebab menurutnya, pesantren, masjid, para ulama dan ustad adalah hakikat dan kekuatan bangsa.

Sejarah perjuangan kemerdekaan, kebangkitan kaum intelektual Indonesia dalam buku-buku yang ditulis oleh para ahli luar negeri, tuturnya, menunjukan bahwa pesantren adalah tempat awal lahirnya kaum intelektual serta pemikiran-pemikiran tentang Indonesia.

“Kita semua tahu bahwa para Ustad, para Ulama merupakan kekuatan awal yang mendirikan republik ini. Dan kekuatan bangsa ini ke depan pun ada ditangan para ulama, para ustad dan ada di tangan adik-adik sedang yang sedang berdiri di sini dan sedang bertumbuh dan belajar.”

“Silaturahmi hari ini ke TPA dan Majelis Taklim ini sebagai upaya untuk sosialisasi Perppu Ormas. Saya juga mau belajar banyak dari kesederhanaan dan kerendahan hati para ustad yang ada di sini,” ujar Boni seusai memberikan santunan kepada keluarga besar Majelis Taklim Al Iqdham.

Boni menyebut keluarga besar TPA dan Majelis Taklim Al Iqdham merupakan orang-orang hebat yang mengabdikan hidupnya untuk umat. Dia mengaku bangga dengan antusiasme keluarga besar Majelis dalam menerima kehadiran mereka.

“Saya sendiri merasa tidak berarti apa-apa ada di tengah para ustad dan anak-anak TPA dan Majelis Taklim di sini. Pengalaman hari ini lebih dari sekedar sosialisasi Perppu Ormas tapi merupakan sebuah momentum untuk membangun solidaritas sosial,” ungkap dia.

Boni pun mengajak siapapun yang mempunyai rejeki lebih untuk ringan tangan dan berani berbagi. Dia mengaku memberi dari kekurangan, namun menurut dia, bukan perkara berapa yang diberi, tetapi bagaimana belajar berbagi.

“Apalagi ini untuk anak-anak pondok yang notabene kekuatan bangsa ini di masa yang akan datang,” pungkas dia.

RUU ‘Pelindungan Umat Beragama’ Membahayakan Kalangan Minoritas

JAKARTA - Pemerintah Indonesia seyogyanya menghapus Rancangan Undang-Undang tentang Pelindungan Umat Beragama, yang melanggengkan peraturan diskriminatif yang masih diberlakukan terhadap kalangan agama minoritas, kata Human Rights Watch hari ini.

RUU tentang Pelindungan Umat Beragama, yang dijadwalkan akan dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat pada akhir 2017, melanggengkan pasal tentang penodaan agama dan aturan yang membatasi umat beragama minoritas membangun rumah ibadah. RUU ini juga menentukan kriteria yang sempit bagi sebuah agama buat dapat pengakuan negara, dan menguatkan posisi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang diskriminatif.

“RUU tentang pelindungan umat beragama ini tak lebih dari sekadar kemasan baru, dengan nama baru, untuk mewadahi berbagai peraturan yang buruk dan diskriminatif terhadap kalangan agama minoritas di Indonesia,” ujar Andreas Harsono, peneliti senior Indonesia di Human Rights Watch. “Pemerintah Indonesia seharusnya menghapus berbagai diskriminasi, bukannya menggabungkan peraturan-peraturan tersebut, dengan embel-embel ‘pelindungan umat beragama’.”

Dalam pertimbangannya, RUU tersebut menerangkan perlunya aturan baru dengan alasan “peraturan perundangan-undangan yang ada selama ini belum memadai atau tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum masyarakat.”

Rabu, 19 Juli 2017

Membantu Memerangi Korupsi, KPK Tantang Gereja Untuk Audit Keuangan

JAKARTA - Seorang anggota senior KPK menantang Gereja Katolik untuk membantu memerangi korupsi dengan melakukan audit keuangan untuk semua kegiataannya demi mendorong transparansi.

Alexander Marwata, wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, mengatakan bahwa audit untuk lembaga keagamaan, termasuk gereja, penting karena mereka akan memberi contoh penting kepada pihak lain, termasuk instansi pemerintah dan sektor swasta.

“Paus Fransiskus telah menunjukkan sebuah contoh yang bagus dengan mengundang akuntan atau ekonom untuk mengaudit keuangan Vatikan,” kata Marwata dalam sebuah seminar di Jakarta yang diselenggarakan oleh Konferensi Waligereja Indonesia pada tanggal 15 Juli.

“Umat Paroki mempercayai manajemen paroki, tetapi gereja perlu mengaudit keuangannya, bahkan di tingkat akar rumput,” katanya.

Seminar tersebut diadakan di tengah peristiwa gereja dimana 69 imam dari Keuskupan Ruteng baru-baru ini keluar dari jabatan mereka sebagai pejabat gereja dan pastor paroki, setelah menuduh Uskup Agung Hubertus Leteng menyalahgunakan uang gereja.

Selasa, 18 Juli 2017

Tanggapan Gereja atas Perppu Pembubaran Ormas

JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo telah menandatangani Perppu Ormas yang memungkinkan pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dan melarang kelompok ekstremis.

Menko Polhukam Wiranto mengatakan keputusan yang ditandatangani oleh presiden berkaitan dengan dengan organisasi massa yang berusaha merusak stabilitas nasional.

“Beberapa organisasi massa mengatur kegiatan yang jelas bertentangan dengan ideologi nasional dan konstitusi. Tentu saja ini merupakan ancaman nyata bagi keberadaan bangsa ini dan telah menciptakan konflik di masyarakat,” kata Wiranto, 12 Juli.

Wiranto mengacu pada kelompok Islam garis keras seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Kelompok garis keras dituduh telah menyebabkan peningkatan intoleransi agama di Indonesia dan mencoba untuk melemahkan pluralisme yang tercantum dalam konstitusi negara.

Pada bulan Mei pemerintah mengumumkan niatnya untuk melarang HTI – sebuah kelompok berbasis di London dengan sekitar 40.000 anggota – yang dituduh telah mencoba mengubah Indonesia menjadi negara Islam. Larangan tersebut saat ini sedang menunggu persetujuan pengadilan.

Wiranto meminta masyarakat untuk menerima keputusan tersebut karena, ini tidak bertujuan untuk membatasi organisasi massa dan melukai organisasi-organisasi Islam namun untuk menjaga persatuan nasional dan melindungi keberadaan bangsa.

Kata Rekan Uskup tentang Mgr Michael Angkur yang Genap 50 Tahun Iimamat

RUTENG - Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr Michael Cosmas Angkur OFM merayakan pesta emas 50 tahun imamat pada 14 Juli di kampung halamannya di Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Acara syukur dihadiri oleh tiga orang uskup yaitu Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM, Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota, dan Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng, dan 45 orang imam baik yang berasal dari Keuskupan Ruteng maupun dari keuskupan lain, misalnya dari Keuskupan Bogor.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah pejabat pemerintah termasuk Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, dan pejabat setempat.

Uskup Michael, 80, lahir di Lewur  Flores, pada 4 Januari 1937 dan ditahbiskan imam pada 14 Juli 1967. Dia kemudian ditahbiskan uskup pada 23 October 1994 dan menjadi uskup Bogor selama 20 tahun.

Sebelum menjadi uskup Mgr Michael juga menjadi Pronvinsial OFM. Dia juga pernah memimpin Komisi Keluarga dan Komisi Pendidikan KWI.

Pakar Pendidikan Katolik Merumuskan Pedoman Menangkal Radikalisme di Indonesia

JAKARTA - Pakar pendidikan Katolik di Indonesia saat ini tengah merancang sebuah pedoman yang baru bagi sekolah-sekolah untuk menangkal intoleransi dan radikalisme yang meningkat di sekolah.

Panduan ini diharapkan siap dalam beberapa bulan ke depan dan diterapkan di sekolah-sekolah Katolik ketika tahun ajaran berikutnya dimulai.

“Apa yang kami lakukan adalah tanggapan terhadap situasi saat ini, di mana radikalisme begitu kuat, termasuk di kalangan remaja,” kata Pastor Vinsensius Darmin Mbula, OFM, Ketua Majelis Pendidikan Katolik kepada ucanews.com, pada 10 Juli.

“Untuk membendung ini, kami yakin salah satu solusinya adalah melalui pendidikan,” katanya.

Pastor Darmin merujuk pada sebuah survei Setara Institute tahun 2015 di 171 sekolah di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat yang mengungkapkan bahwa 9,5 persen siswa mendukung kekerasan yang dilakukan oleh kelompok radikal, termasuk kelompok negara Islam yang disebut.

Survei sebelumnya oleh Lembaga Studi Islam dan Perdamaian mengungkapkan bahwa hampir 50 persen siswa mendukung gagasan radikal.

Darmin mengatakan bahwa jika ini diabaikan, Indonesia akan terus dihantui oleh kehancuran.

Dia mengatakan bahwa pihaknya akan berkonsultasi dan meminta saran dari para ahli dan pemikir Islam serta agama lain.

Dia juga mengatakan bahwa pedoman tersebut akan dipresentasikan kepada pemerintah, dan berharap agar dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum utama.

“Dalam kurikulum saat ini tidak ada perhatian khusus yang diberikan pada upaya untuk menumbuhkan kesadaran tentang keragaman dan toleransi.”

Pedoman tersebut, tidak hanya menggabungkan nilai Pancasila tapi juga dokumen Paus Fransiuskus tentang “Mengajarkan Dialog Antarbudaya di Sekolah Katolik: Hidup dalam Harmoni untuk Peradaban Kasih.”

Peringatan 50 Tahun Imamat Mgr. Emeritus Michael Cosmas Angkur,OFM

RUTENG - Peringatan Pesta Emas 50 tahun Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM dilaksanakan di Lewur, Nusa Tenggara Timur. Uskup Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur beserta rombongan para Imam Keuskupan Bogor turut hadir merayakan perayaan emas Mgr Michael Cosmas Angkur.

Keberangkatan rombongan Imam dimulai pada tanggal 11 dan 12 Juli 2017 ada sekitar 10 Imam Keuskupan Bogor beserta staff KOMSOS Keuskupan Bogor yang akan mengikuti langsung acara di Lewur, Nusa Tenggara Timur. Puncak acara akan dilaksanakan pada tanggal 14 Juli hingga 15 Juli 2017 waktu setempat.

Perjalanan yang di tempuh sekitar 6 jam menggunakan pesawat kami semua sampai di Bandara Komodo,Labuan Bajo. Para Imam lanjut dengan makan siang yang telah disiapkan.

Tanggal 12 Juli 2017, dikediaman Mgr Paskalis Bruno Syukur diadakan misa peringatan 1 tahun wafatnya Mama Hilaria Kambaria, ibunda Mgr Paskalis. Misa konslebrasi yang dipimpin oleh Mgr Paskalis, RD.Lukas Wiganggo, RD Endro, RD.Wahyu Dwi serta didampingi oleh Pastor Paroki Sekruteng. Misa ini dihadiri juga oleh keluarga dan warga setempat. Turut hadir juga Bupati Labuan Bajo, Bapak Agustinus Ch.Dulah.

Banyak yang Gak Tahu, Ternyata Ini Fungsi Fasilitas SWDKLLJ di STNK dan Cara Penggunaannya

JAKARTA - Sebagai pengguna kendaraan, setiap tahunnya Anda selalu membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) saat memperpanjang pajak STNK.

Lantas, tahukah Anda manfaat dari "tarikan" tersebut?

NTMC Korlantas Polri coba menyosialisasi manfaat atau faedah yang bisa didapatkan setiap pemilik kendaraan bermotor.

SWDKLLJ yang Anda bayarkan berarti asuransi Jasa Raharja akan siap meng-cover kecelakaan.

Santunan yang diberikan cukup banyak, seperti misalnya kecelakaan dan meninggal dunia, mendapat santunan Rp 25 juta.

Cacat tetap (optimal) juga sebesar Rp 25 juta.

Sedangkan biaya rawat (maksimal) sebesar Rp 10 juta dan biaya penguburan Rp 2 juta.

Meski tidak dihendaki, namun jika datang sial maka kita harus tahu cara menggunakannya.

Berikut tata caranya:

  1. Menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat.
  2. Isi formulir, ajukan dengan memasukkan laporan kecelakaan dari pihak kepolisian atau pihak berwenang, surat informasi kesehatan dari dokter yang membuat perlindungan atau dari Rumah Sakit, KTP jati diri korban atau ahli waris.
  3. Bila korban luka-luka, lampirkan kuitansi biaya perawatan dan pengobatan yang asli. Bila meninggal dunia, dibutuhkan Kartu Keluarga atau Surat Nikah.
  4. Hak santunan akan gugur bila pengajuan lebih dari enam bulan sejak mulai terjadinya musibah, atau tak dilakukan penagihan dalam kurun tiga bulan sejak hak santunan disetujui oleh Jasa Raharja.

Santunan ini diberikan bukan hanya pada seorang atau pengemudi namun juga berlaku pada beberapa penumpang yang ikut jadi korban kecelakaan.


____________
Sumber: www.otomania.com

Umat Katolik Kritisi Din Syamsudin Samakan Vatikan dengan HTI

JAKARTA – Kalangan internal umat Katolik mengkritisi pernyataan mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadyah, Din Syamsumin, menyamakan keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan Negara Vatikan.

“Saya menaruh hormat dengan Din Syamsudin selalu tokoh nasional, tapi kalau menyamakan kiblat umat Katolik terhadap Vatikan dengan kilbat HTI, ada hal-hal prinsip yang mesti dikritisi. Agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan,” kata Yohanes Nenes, Ketua Tim Advokasi dan Lembaga Konsultasi Hukum Majelis Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (14/7/2017).

Yohanes Nenes, mengatakan hal itu menanggapi Din Syamsudin saat konferensi pers di sela-sela halalbhihalal di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN), Jalan Senopati Raya, Jakarta Selatan, Rabu malam, 12 Juli 2017.

Din Syamsudin menanggapi pengumuman dikeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017, tanggal 10 Juli 2017, tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017.

Din Syamsudin bereaksi, karena disebut-sebut sebagai Ormas radikal, HTI salah satu yang akan dibubarkan.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menugaskan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Jenderal Purn Wiranto, untuk mengumumkan latar belakang penerbitan Perppu dimaksud di Jakarta, Rabu pagi, 12 Juli 2017.

Senin, 17 Juli 2017

The Magic of the Moment

DEPOK – Diusianya yang ke-57 tahun Gereja Katolik Santo Paulus Depok, tergolong tidak muda lagi. Namun yang diharapkan adalah bukan banyak atau lamanya usia tetapi kedalaman iman umat untuk terus mendapatkan keajaiban dari Tuhan karena selalu mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah.

Seperti Saulus yang bertobat dengan nama barunya Paulus, sangat mengalami keajaiban Tuhan sehingga ia mengatakan sesuatu yang sangat luar biasa sekali bahwa "Karena bagiku Hidup adalah Kristus dan Mati adalah Keberuntungan" (bdk. Filipi 1:21)

Surat Paulus kepada jemaat Filipi, saat dirinya dalam keadaan terpenjara. Bahkan, ditengah-tengah usianya yang sudah tidak lagi produktif tersebut dan dipenjara, Paulus sangat rindu untuk terus menerus memberitakan Injil dan menghasilkan buah. Paulus menyadari benar bahwa nafas hidup yang masih TUHAN izinkan untuk dihirup olehnya semata-mata agar Paulus terus menerus memberitakan Injil.

Semangat untuk meneladani Santo Paulus untuk terus memberitakan injil ditekan lagi oleh RP. Alferinus Gregorius Pontus, OFM dalam misa pesta nama paroki Santo Paulus Depok, Minggu (16/7/2017) dalam Misa Kudus pada pukul 10.00 Wib yang didampingi RP. Bartolomeus Jandu, OFM dan Diakon John.

Pater Goris dalam kotbahnya diawali dengan menyanyikan lagu Wind of Change yang dipopulerkan group musik Scorpions mengatakan Saulus yang menjadi Paulus merupakan suatu tanda pertobatan. Sebuah keajaiban (The Magic of the Moment) untuk melakukan tugas missioner hingga ke Asia kecil dalam mewartakan kabar baik, kabar gembira dari Yesus Kristus.

Uskup Emeritus Mikhael C Angkur OFM Rayakan 50 Tahun Imamat

RUTENG - Uskup Emeritus, Mgr Michael Cosmas Angkur OFM merayakan 50 tahun imamatnya dalam Misa dan acara syukur di Lewur, Paroki Golowelu, Keuskupan Ruteng, Jumat, 14 Juli 2017.

Upacara itu dihadiri sejumlah uskup, yakniUskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Agung Ende Mgr VIncentius Sensi Potokota Pr dan Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng Pr.

Dalam khotbah, Mgr Paskalis menyampaikan kesan terkait Mgr Michael.

“Dia mengambil moto sebagai Uskup, ‘in verbo tuo’. Artinya, apa yang Kau sabdakan Tuhan, aku laksanakan. Dan Ia berusaha untuk setia selama lima puluh tahun, kurang lebih tiga puluh tahun sebagai imam dan dua puluh tahun sebagai uskup,” katanya.

Uskup bogor itu menilai pendahulunya sebagai pribadi yang tidak pernah tinggal diam.

Contohnya, sebagai provinsial, dia membuka misi baru di Timor Leste, yang saat itu banyak tarekat tidak mau karena situasi yang kurang aman waktu itu. Dan dalam kesedikitan anggota OFM, Mgr Michael berani menyatakan untuk memulai.

Bahkan, hingga di masa pensiunnya sekarang, ia terus berkarya dengan membangun komunitas di Gorontalo, Labuan Bajo.

“Saya memberi gelar dia sebagai orang yang ‘welwutir’, tidak tinggal diam. Jadi selalu bergerak,” ungkap Mgr. Paskalis.

Kekaguman juga diungkapkan oleh Mgr Sensi.

Ia menekankan kesederhanaan hidup Mgr Michael.

“Kalau pengabdian yang ditampilkan oleh Yubliaris kita untuk mencari keuntungan, sudah pasti ia bukan seorang OFM sejati, dan sudah pasti ia tidak pantas menjadi uskup,” tegas Uskup Sensi.

Ia menceritakan, Mgr Michael  telah menunjukkan kesederhanan itu semasa menjabat Uskup Bogor bahkan hingga masa pensiunnya.

“Sekurang-kurangnya bagi saya, suatu keteladanan episkopat yang luar biasa ditekuninya sampai usia emeritus pensiun,” pungkas Uskup Agung Ende itu.

Perayaan syukur imamat Mgr Michael berlangsung selama tiga hari sejak Rabu, 12 Juli.

Perayaan selama tiga hari itu diisi antara lain dengan atraksi adat Manggarai Caci, perayaan Ekaristi dan resepsi bersama.


Keterangan foto:
Mgr Mikhael Angkur OFM (tengah). (Foto: Keuskupanbogor.org)


________________
Sumber: www.katoliknews.com

Din Syamsuddin Sejajarkan Ide Khilafah dengan Eksistensi Vatikan

JAKARTA - Tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin menilai cita-cita wacana pendirian negara khilafah oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tak perlu direspon pemerintah dengan menuding mereka sebagai kelompok anti-Pancasila.

Sebagaiamana dilansir Metrotvnews.com, menurut Din, khilafah bagi umat Islam layaknya eksistensi Vatikan yang menjadi kiblat umat Katolik di seluruh dunia.

“Wawasan dan wacana khilafah itu di kalangan umat Islam tak lebih pada eksistensi Vatikan,” kata Din di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jalan Senopati Raya, Jakarta Selatan, Rabu malam 12 Juli 2017.

Wacana dan cita-cita khilafah, kata Din, merupakan keinginan adanya kepimpinan universal umat Islam sedunia. Layaknya Paus sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dan berpusat di Kota Vatikan.

Keluarga SBY Dipandu Pastor Asal Flores Saat Berkunjung ke Vatikan

VATIKAN - Keluarga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Vatikan pada Minggu, 16 Jul 2017.

Informasi tersebut disampaikan Pastor Markus Solo SVD, imam asal Flores yang bekerja di Vatikan.

Lewat postingan di laman Facebook-nya, PMarco SVD, ia mengungkap pengalamannya bertemu dengan keluarga SBY yang datang bersama anak-anak dan cucunya.

Pastor Markus juga mengisahkan, ia menjadi pemandu untuk keluarga SBY selama mengelilingi Vatikan.

Berikut narasi yang ditulis oleh Pastor Markus di Facebook-nya:
Tadi malam Pak Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan, Pak Agus Sriyono, menelpon saya meminta untuk bersama-sama menerima Pak SBY, mantan Presiden RI, bersama Ibu, kedua Putra dan keluarga serta rombongan sebanyak 27 orang yang mau berkunjung ke Vatikan. Sekaligus Pak Dubes meminta saya menjadi Guide untuk Pak SBY dan rombongan. Saya menyanggupinya. Segera semua prosedur permohonan tulisan dibuat berserta lobby lisan di Vatikan sehingga dalam waktu relatif singkat semua beres.

Selasa, 11 Juli 2017

Belajar dari Keberhasilan Itu Sudah Biasa, Belajar dari Kegagalan Itu Baru Luar Biasa

Seorang yang sukses selain memiliki jiwa optimistis, juga hati yang tegar dan teguh.

Ia bisa melihat gelas yang berisi separo sebagai sebuah kesempatan untuk berkembang. Di sisi lain ia juga berkeyakinan bahwa kegagalan yang beruntun merupakan kawah candradimuka untuk belajar lebih banyak.

Hal itulah yang ditunjukkan oleh Thomas Alva Edison, salah seorang penemu jempolan, melalui cerita berikut.

Kita tahu Thomas Alfa Edison merupakan penemu bola lampu. Namun ia dikenal juga sebagai penemu gramafone dan kamera gambar bergerak. Ia memegang 1.093 paten di AS atas namanya.

Hal ini menempatkan dia sebagai penemu paling produktif nomer empat sepanjang sejarah.
Namun, semua penemuan itu tak diperolehnya dengan kemudahan.

Saat menemukan lampu pijar, ia telah mencoba 2.000 bahan yang berbeda hanya untuk menemukan filamen.

Ketika ia belum menemukan bahan yang memuaskan, pembantunya selalu komplain. "Semua pekerjaan kita menjadi sia-sia. Kita tak mempelajari apa-apa darinya."

Senin, 10 Juli 2017

Jangan Sampai Kehilangan Roh

DEPOK - Pada tanggal 8 Juni Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) selalu merayakan hari jadinya. Pada tahun 2017 WKRI genap berusia 93 tahun. Sebuah usia yang sudah tidak muda lagi dam sudah banyak asam garam yang dinikmati oleh para ibu yang menjadi anggota dari organisasi ini.

WKRI Cabang St. Paulus Depok pada hari Sabtu, 8 Juni 2017 merayakan hari ulanga tahunnya dalam sebuah misa Kudus yang dipimpin oleh Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor, RD. Robertus Ari P. yang kebetulan hadir dalam kegiatan mensosialisasikan sekaligus pencarian dana untuk kegiatan Asian Youth Day (AYD) Agustus 2017 mendatang yang berpusat di Keuskupan Semarang, tepatnya di Yogyakarta.

RP. Alferinus Gregorius Pontus, OFM, Pastor Paroki Santo Paulus Depok yang sengaja hadir untuk memberkan ucapan selamat kepada WKRI mengatakan diusianya ke 93 tahun WKRI biasanya sangat membutuhkan biaya besar untuk perawatan karena memang usianya sudah semakin senja. Namun Pater Goris berharap bukan dalam konteks perawatan secara fisik tetapi semangat atau spririt kekatolikan yang terus untuk dirawat.

“Biasanya diusia 93 tahun tentu sangat membutuhkan biaya banyak untuk perawatan. Namun bukan itu yang saya maksud tetapi roh, semangat/ spirit kekatolikan. Jangan sampai kehilangan rohnya. Oleh sebab itu WKRI jangan sibuk mempersolkan struktur atau gonta ganti struktur sehingga kita tidak sempat untuk melakukan sesuatu bagi masyarakat. Selamat ulang tahun WKRI yang ke-93. Tuhan memberkati", ucap Pater Goris.


__________________________
Darius Leka,SH (Koordinator Kerasulan Awam Paroki Santo Paulus Depok)