Tampilkan postingan dengan label SUARA GEMBALA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SUARA GEMBALA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Juni 2020

Buka Puasa Bersama FKKUKD: “NKRI Harga Mati, Pancasila Abadi”

DEPOK – Buka Puasa Bersama Ramadhan 1440 H yang digagas FKKUKD (Forum Komunikasi dan Kerja sama Umat Kristiani Kota Depok) di Ballroom Yudhistira, Hotel Santika – menghadirkan sejumlah kyai dan ulama Kota Depok bersama para tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, Pemuda Pancasila serta aparat TNI dan POLRI (Senin, 20/05/2019). Kompol Roni Wowor (Ketua Panitia Acara) dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai ajang yang perlu digalakkan secara rutin untuk meningkatkan solidaritas dan toleransi kemanusiaan.

Sambil menanti waktu berbuka, KH Mohammad Abdul Mujib (Pengasuh Pondok Pesantren Assa’adah Cipayung – Depok) memberikan Tausiah perihal makna berpuasa dalam semangat hidup beriman dan berbangsa.

“Kita bersyukur bahwa Indonesia itu beragam. Kita harus membangun kasih sayang dan persatuan, jangan ada kekerasan pada bangsa ini dengan tindakan dan ucapan yang akan memecah bangsa”, tuturnya.


Ordo Fratrum Minorum Lakukan Kunjungan Kemanusiaan ke Panti Asuhan

DEPOK – Selain peduli dengan alam ciptaan, Ordo Fratrum Minorum (OFM) Guardian Depok pada awal Februari 2019 lalu, melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Al Karimiyah yang berada di bilangan Sawangan Depok.

Kali ini, Senin siang, 1 Juli 2019, para Pastor dan Frater pengikut Fransiskus Asisi melakukan kunjungan kemanusiaan ke Yayasan Darul Aitam Al Asyari, pimpinan H. Suja’I Azzain; yang berada di Jl. Kp. Gedong No. 30-32, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424.

Kegiatan tersebut dikoordinir langsung oleh RP. Alferinus Gregorius Pontus, OFM dan RP. Fransiskus Assisi Oki Dwihatmanto OFM. Hadir dalam acara tersebut Prof. Dr. Alex Lanur, OFM, RP. Alfons S. Suhardi, OFM, RP. Bertolomeus Jandu OFM serta para frater.

Kunjungan disambut ramah oleh para pengurus Yayasan Darul Aitam. Ustadz Rafeudin dalam sambutan pembukaan mengatakan menjalin silaturahmi merupakan hal penting yang selalu ditekankan dalam agama. Dengan silaturahmi, rasa persaudaraan dan saling memiliki akan terbangun.


Rabu, 17 Juni 2020

UNIO Doa Bagi Keselamatan Bangsa Dari Pandemik Covid-19

BOGOR - Para imam UNIO Keuskupan Bogor melakukan doa bersama, penyerahan kepada Bunda Maria bagi keselamatan bangsa dari bahaya pandemik Covid-19 di Gua Maria Kawasan Panti Asuhan Sindanglaya, Cipanas.

Romo Fabie memimpin jalannya doa ini. Lantunan doa Salam Maria dan pujian kepada Bunda Maria menggaung penuh syahdu diantara sejuknya udara pagi dan rimbunnya pepohonan yang mengitari Goa Maria ini.

Terkait dengan sebaran virus Corona dan situasinya terkini, para imam pun membahasnya terkait dengan pelaksanaan perayaan liturgi dan segala persiapannya.

Pada prinsipnya, Gereja tidak menutup pelayanan pastoral dan sakramental hanya terkait dengan teknisnya inilah yang perlu dipersiapkan dengan sungguh.

Senin, 21 Agustus 2017

Mgr Leopoldo Girelli: Hormati Kebebasan Agama di Vietnam

VIETNAM - Perwakilan Takhta Suci non-residensial untuk Vietnam, Mgr Leopoldo Girelli meminta agar pemerintah Vietnam menghormati kebebasan beragama. “Kehadiran Gereja selalu memberi dampak positif. Gereja bukan masalah bagi negara,” tegas mantan Nunsius Apostolik Indonesia (2006-2011) ini. Hal ini ditegaskan Mgr Girelli saat memimpin Misa dalam rangka 31 tahun Kongres Maria, Minggu, 13/8, di Provinsi Quang Tri, Vietnam tengah.

Di hadapan ribuan umat, Mgr Girelli mengatakan, “Di beberapa provinsi, otoritas sipil cemas dan mengeluh tentang kehadiran Gereja Katolik. Padahal, kehadiran Gereja Katolik mesti dinilai secara positif. Gereja bukan masalah bagi negara ini,” ucapnya disambut tepuk tangan umat, seperti diberitakan Radio Vatikan, (18/8). Ia meminta agar umat senantiasa berdoa, sehingga Allah benar-benar hadir dalam kehidupan. “Kehadiran kita, Gereja Katolik harus memberikan sukacita bagi sesama. Hanya dengan mengikuti Yesus dan tinggal dalam Dia, kita memperoleh sukacita itu,” imbuhnya. Mgr Girelli didampingi Uskup Agung Hue Mgr Joseph Nguyên Chi Linh, Ketua Konferensi Waligereja Vietnam Kardinal Pierre Nguyên Văn Nhon, 13 uskup, dan sekitar 200 imam.

Saat ini, Mgr Girelli bertugas sebagai Nunsius Apostolik untuk Singapura dan Perwakilan Takhta Suci non-residensial untuk Vietnam. Uskup Agung Tituler Capreae ini sekarang tinggal di Singapura.

Kongres Maria ini dihadiri sekitar seratus ribu orang, termasuk orang-orang dari agama lain di Vietnam. Puncak acara digelar bertepatan dengan Hari Raya St Perawan Maria Diangkat ke Surga, 15 Agustus lalu. Selama acara, para peziarah menghadiri Misa, menerima Sakramen Tobat, berdoa Rosario, dan menyaksikan pertunjukan budaya. Tak sedikit umat dari luar Vietnam juga hadir dalam acara ini.

Kongres Maria pertama diadakan pada 1901. Bunda Maria diyakini pernah menampakkan diri di La Vang pada 1798 ketika banyak umat Katolik mengalami penganiayaan. Pada 1961, para uskup di Vietnam menyatakan situs di La Vang sebagai tempat ziarah Maria.

Hubungan Takhta Suci dan Vietnam membaik, meskipun di beberapa daerah masih terjadi ketegangan antara Gereja dengan pemerintah di tingkat lokal. Perdana Menteri Nguyen Tan Dung pernah mengunjungi Vatikan pada 2007. Pada 2009, dibentuk kelompok kerja sama Vatikan-Vietnam untuk merekatkan hubungan diplomatik. Pada 2008, Takhta Suci bisa menunjuk tujuh uskup baru di Vietnam. Para uskup ini juga bisa menahbiskan imam. Pada 2011, Takhta Suci mengutus Mgr Girelli sebagai Perwakilan Apostolik untuk Vietnam. Beberapa kali, Mgr Girelli yang tinggal di Singapura mengunjungi Vietnam. Semua kegiatan ini harus mendapat persetujuan dari pemerintah. Di negeri yang berhaluan komunis ini, terdapat enam juta umat Katolik dari total populasi sebanyak 91 juta jiwa.

_____________
Sumber: www.hidupkatolik.com

Rabu, 19 Juli 2017

Membantu Memerangi Korupsi, KPK Tantang Gereja Untuk Audit Keuangan

JAKARTA - Seorang anggota senior KPK menantang Gereja Katolik untuk membantu memerangi korupsi dengan melakukan audit keuangan untuk semua kegiataannya demi mendorong transparansi.

Alexander Marwata, wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, mengatakan bahwa audit untuk lembaga keagamaan, termasuk gereja, penting karena mereka akan memberi contoh penting kepada pihak lain, termasuk instansi pemerintah dan sektor swasta.

“Paus Fransiskus telah menunjukkan sebuah contoh yang bagus dengan mengundang akuntan atau ekonom untuk mengaudit keuangan Vatikan,” kata Marwata dalam sebuah seminar di Jakarta yang diselenggarakan oleh Konferensi Waligereja Indonesia pada tanggal 15 Juli.

“Umat Paroki mempercayai manajemen paroki, tetapi gereja perlu mengaudit keuangannya, bahkan di tingkat akar rumput,” katanya.

Seminar tersebut diadakan di tengah peristiwa gereja dimana 69 imam dari Keuskupan Ruteng baru-baru ini keluar dari jabatan mereka sebagai pejabat gereja dan pastor paroki, setelah menuduh Uskup Agung Hubertus Leteng menyalahgunakan uang gereja.

In Memoriam Ahli Spiritualitas Fransiskan RP. Yohanes Ladju, OFM

DEPOK - Ahli spiritualitas RP. Yohanes Ladju OFM selama masa hidupnya tetap berusaha menjadi Fransiskan yang murah hati. Namun ia telah meninggalkan kita semua menuju rumah Bapa di Surga pada Rabu, 19 Juli 2017 di di Novisiat Depok, Jawa Barat, pagi dini hari.

Menurut informasi Misa penguburan akan dilakukan hari Jumat tangga 21 Juli 2017 pada jam 09.00 Wib di gereja St. Paulus Depok dan dilanjutkan dengan upacara penguburan di Kalimulia Kota Depok.

Selasa, 18 Juli 2017

Mgr Rolly Untu: Pembinaan Calon Imam adalah Bagian Tanggungjawab Uskup

MANADO - “Pembinaan calon imam adalah bagian dari tanggung jawab uskup. Saya telah mengatakan pengakuan iman serta janji dan tanggung jawab saya dalam salve menjelang tahbisan, dan pembinaan calon imam adalah bagian dari itu,” kata Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dalam talk show setelah Peletakan Batu Penjuru sebuah basis atau unit dan Misa Pertama Uskup Baru di Seminari Tinggi Pineleng, Sulawesi Utara, 11 Juli 2017.

Talk show yang dihadiri para formator dan frater diosesan Keuskupan Manado dan Keuskupan Amboina itu diikuti Mgr Rolly Untu, Uskup Emeritus Mgr Josef Suwatan MSC, Rektor Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus Pineleng Pastor Melky Malingkas Pr dan seorang ibu anggota Komunitas Tritunggal Mahakudus.

Dalam realitanya, jelas Pastor Yonas Atdjas Pr, di tahun ajaran 2016/2017 jumlah seminaris di sana berjumlah 81 dengan kesediaan kamar memadai. Jumlah itu cukup memadai di tahun ajaran 2017/2018 kalau “Basis Babilonia” dimanfaatkan, karena jumlah seminaris menjadi 127 orang ditambah 46 seminaris dari Pondok Emaus, di Tateli, Sulawesi Utara, tempat tahun rohani calon imam diosesan. Tapi, tahun ajaran 2018/2019, pasti ketersediaan kamar “amat tidak memadai” karena diperkirakan jumlah seminaris menjadi 193 orang dengan tambahan 66 orang dari Pondok Emaus.

Mgr Rolly Untu, yang ditahbiskan Uskup Manado oleh Mgr Antonio Guido Filipazzi yang kini Duta Vatikan untuk Nigeria, 8 Juli 2017, membenarkan bahwa seminari adalah jantung dan biji mata Gereja dan pembinaan calon imam adalah komitmen penggembalaan seorang uskup, karena menyadari bahwa kemajuan keuskupan tergantung pada para imam yang datang dari seminari. “Maka kalau ingin keuskupan menjadi lebih baik, kami harus peduli pada seminari,” tegas uskup yang belajar di Seminari Pineleng sejak 1976 dan mengajar di seminari itu sejak 1995.

Dalam janji saat Ibadat Sore Agung (Salve) Menjelang Tahbisan Uskup Manado di Katedral Manado, 7 Juli 2017, Mgr Rolly menegaskan: “Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk memajukan panggilan hidup imamat dan membiara, sehingga dengan selayaknya akan terpenuhilah kebutuhan-kebutuhan spiritual segenap Gereja. Saya akan mengakui dan memajukan martabat kaum awam dan peranan mereka yang khas dalam tugas perutusan Gereja. Dan secara khusus saya akan memperhatikan untuk mengembangkan karya-karya misioner yang diperuntukkan bagi evangelisasi bangsa-bangsa.”

Pesan Paus Fransiskus untuk Katekis, “Jadilah Pewarta yang Kreatif

VATIKAN - Paus Fransiskus telah mengirimkan sebuah pesan ke Simposium Katekese Internasional yang sedang berlangsung minggu ini di Universitas Katolik Kepausan Argentina di Buenos Aires, bertemakan "Diberkatilah orang-orang yang beriman". Demikian laporan Radio Vatican (12/07/17).

Dalam pesan ke simposium tersebut, Bapa Suci mengingatkan bahwa "menjadi seorang katekis adalah panggilan pelayanan di Gereja, yang telah diterima sebagai pemberian dari Tuhan dan pada gilirannya harus ditransmisikan."

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa katekis berjalan dengan Kristus, oleh karena itu bukan orang yang memulai dari gagasan dan selera sendiri. Dia mencari Tuhan dan pencarian itu membuat hatinya berkobar.

Paus Fransiskus juga mencatat dalam pesannya bahwa peran katekis itu kreatif karena orang ini mencari cara dan cara yang berbeda untuk mengumumkan kabar baik tentang Kristus. Paus menambahkan bahwa "pencarian untuk membuat Yesus dikenal sebagai keindahan tertinggi membawa kita untuk menemukan tanda dan bentuk baru untuk transmisi iman." Sarana itu mungkin berbeda, Bapa Suci menggarisbawahi, "tetapi yang penting adalah mengingat gaya Yesus, yang menyesuaikan diri dengan orang-orang di sekelilingnya untuk membawa mereka cinta kepada Tuhan."

Paus melanjutkan bahwa, perlu untuk mengetahui bagaimana "mengubah" dan menyesuaikan diri, untuk menyampaikan pesan Tuhan meskipun pesan itu sendiri selalu sama.

Akhirnya, Paus Fransiskus mendorong para katekis untuk mengambil bagian dalam simposium tersebut menjadi utusan yang menyenangkan, penjaga kebaikan dan keindahan yang bersinar dalam kehidupan setia sebagai murid misionaris. " (Radio Vatican,12/07/17/ Terj. Daniel B. Kotan)

__________________
Sumber: www.en.radiovaticana.va

Kata Rekan Uskup tentang Mgr Michael Angkur yang Genap 50 Tahun Iimamat

RUTENG - Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr Michael Cosmas Angkur OFM merayakan pesta emas 50 tahun imamat pada 14 Juli di kampung halamannya di Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Acara syukur dihadiri oleh tiga orang uskup yaitu Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM, Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota, dan Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng, dan 45 orang imam baik yang berasal dari Keuskupan Ruteng maupun dari keuskupan lain, misalnya dari Keuskupan Bogor.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah pejabat pemerintah termasuk Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, dan pejabat setempat.

Uskup Michael, 80, lahir di Lewur  Flores, pada 4 Januari 1937 dan ditahbiskan imam pada 14 Juli 1967. Dia kemudian ditahbiskan uskup pada 23 October 1994 dan menjadi uskup Bogor selama 20 tahun.

Sebelum menjadi uskup Mgr Michael juga menjadi Pronvinsial OFM. Dia juga pernah memimpin Komisi Keluarga dan Komisi Pendidikan KWI.

Pakar Pendidikan Katolik Merumuskan Pedoman Menangkal Radikalisme di Indonesia

JAKARTA - Pakar pendidikan Katolik di Indonesia saat ini tengah merancang sebuah pedoman yang baru bagi sekolah-sekolah untuk menangkal intoleransi dan radikalisme yang meningkat di sekolah.

Panduan ini diharapkan siap dalam beberapa bulan ke depan dan diterapkan di sekolah-sekolah Katolik ketika tahun ajaran berikutnya dimulai.

“Apa yang kami lakukan adalah tanggapan terhadap situasi saat ini, di mana radikalisme begitu kuat, termasuk di kalangan remaja,” kata Pastor Vinsensius Darmin Mbula, OFM, Ketua Majelis Pendidikan Katolik kepada ucanews.com, pada 10 Juli.

“Untuk membendung ini, kami yakin salah satu solusinya adalah melalui pendidikan,” katanya.

Pastor Darmin merujuk pada sebuah survei Setara Institute tahun 2015 di 171 sekolah di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat yang mengungkapkan bahwa 9,5 persen siswa mendukung kekerasan yang dilakukan oleh kelompok radikal, termasuk kelompok negara Islam yang disebut.

Survei sebelumnya oleh Lembaga Studi Islam dan Perdamaian mengungkapkan bahwa hampir 50 persen siswa mendukung gagasan radikal.

Darmin mengatakan bahwa jika ini diabaikan, Indonesia akan terus dihantui oleh kehancuran.

Dia mengatakan bahwa pihaknya akan berkonsultasi dan meminta saran dari para ahli dan pemikir Islam serta agama lain.

Dia juga mengatakan bahwa pedoman tersebut akan dipresentasikan kepada pemerintah, dan berharap agar dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum utama.

“Dalam kurikulum saat ini tidak ada perhatian khusus yang diberikan pada upaya untuk menumbuhkan kesadaran tentang keragaman dan toleransi.”

Pedoman tersebut, tidak hanya menggabungkan nilai Pancasila tapi juga dokumen Paus Fransiuskus tentang “Mengajarkan Dialog Antarbudaya di Sekolah Katolik: Hidup dalam Harmoni untuk Peradaban Kasih.”

Peringatan 50 Tahun Imamat Mgr. Emeritus Michael Cosmas Angkur,OFM

RUTENG - Peringatan Pesta Emas 50 tahun Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM dilaksanakan di Lewur, Nusa Tenggara Timur. Uskup Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur beserta rombongan para Imam Keuskupan Bogor turut hadir merayakan perayaan emas Mgr Michael Cosmas Angkur.

Keberangkatan rombongan Imam dimulai pada tanggal 11 dan 12 Juli 2017 ada sekitar 10 Imam Keuskupan Bogor beserta staff KOMSOS Keuskupan Bogor yang akan mengikuti langsung acara di Lewur, Nusa Tenggara Timur. Puncak acara akan dilaksanakan pada tanggal 14 Juli hingga 15 Juli 2017 waktu setempat.

Perjalanan yang di tempuh sekitar 6 jam menggunakan pesawat kami semua sampai di Bandara Komodo,Labuan Bajo. Para Imam lanjut dengan makan siang yang telah disiapkan.

Tanggal 12 Juli 2017, dikediaman Mgr Paskalis Bruno Syukur diadakan misa peringatan 1 tahun wafatnya Mama Hilaria Kambaria, ibunda Mgr Paskalis. Misa konslebrasi yang dipimpin oleh Mgr Paskalis, RD.Lukas Wiganggo, RD Endro, RD.Wahyu Dwi serta didampingi oleh Pastor Paroki Sekruteng. Misa ini dihadiri juga oleh keluarga dan warga setempat. Turut hadir juga Bupati Labuan Bajo, Bapak Agustinus Ch.Dulah.

Umat Katolik Kritisi Din Syamsudin Samakan Vatikan dengan HTI

JAKARTA – Kalangan internal umat Katolik mengkritisi pernyataan mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadyah, Din Syamsumin, menyamakan keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan Negara Vatikan.

“Saya menaruh hormat dengan Din Syamsudin selalu tokoh nasional, tapi kalau menyamakan kiblat umat Katolik terhadap Vatikan dengan kilbat HTI, ada hal-hal prinsip yang mesti dikritisi. Agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan,” kata Yohanes Nenes, Ketua Tim Advokasi dan Lembaga Konsultasi Hukum Majelis Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (14/7/2017).

Yohanes Nenes, mengatakan hal itu menanggapi Din Syamsudin saat konferensi pers di sela-sela halalbhihalal di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN), Jalan Senopati Raya, Jakarta Selatan, Rabu malam, 12 Juli 2017.

Din Syamsudin menanggapi pengumuman dikeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017, tanggal 10 Juli 2017, tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017.

Din Syamsudin bereaksi, karena disebut-sebut sebagai Ormas radikal, HTI salah satu yang akan dibubarkan.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menugaskan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Jenderal Purn Wiranto, untuk mengumumkan latar belakang penerbitan Perppu dimaksud di Jakarta, Rabu pagi, 12 Juli 2017.

Senin, 17 Juli 2017

The Magic of the Moment

DEPOK – Diusianya yang ke-57 tahun Gereja Katolik Santo Paulus Depok, tergolong tidak muda lagi. Namun yang diharapkan adalah bukan banyak atau lamanya usia tetapi kedalaman iman umat untuk terus mendapatkan keajaiban dari Tuhan karena selalu mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah.

Seperti Saulus yang bertobat dengan nama barunya Paulus, sangat mengalami keajaiban Tuhan sehingga ia mengatakan sesuatu yang sangat luar biasa sekali bahwa "Karena bagiku Hidup adalah Kristus dan Mati adalah Keberuntungan" (bdk. Filipi 1:21)

Surat Paulus kepada jemaat Filipi, saat dirinya dalam keadaan terpenjara. Bahkan, ditengah-tengah usianya yang sudah tidak lagi produktif tersebut dan dipenjara, Paulus sangat rindu untuk terus menerus memberitakan Injil dan menghasilkan buah. Paulus menyadari benar bahwa nafas hidup yang masih TUHAN izinkan untuk dihirup olehnya semata-mata agar Paulus terus menerus memberitakan Injil.

Semangat untuk meneladani Santo Paulus untuk terus memberitakan injil ditekan lagi oleh RP. Alferinus Gregorius Pontus, OFM dalam misa pesta nama paroki Santo Paulus Depok, Minggu (16/7/2017) dalam Misa Kudus pada pukul 10.00 Wib yang didampingi RP. Bartolomeus Jandu, OFM dan Diakon John.

Pater Goris dalam kotbahnya diawali dengan menyanyikan lagu Wind of Change yang dipopulerkan group musik Scorpions mengatakan Saulus yang menjadi Paulus merupakan suatu tanda pertobatan. Sebuah keajaiban (The Magic of the Moment) untuk melakukan tugas missioner hingga ke Asia kecil dalam mewartakan kabar baik, kabar gembira dari Yesus Kristus.

Uskup Emeritus Mikhael C Angkur OFM Rayakan 50 Tahun Imamat

RUTENG - Uskup Emeritus, Mgr Michael Cosmas Angkur OFM merayakan 50 tahun imamatnya dalam Misa dan acara syukur di Lewur, Paroki Golowelu, Keuskupan Ruteng, Jumat, 14 Juli 2017.

Upacara itu dihadiri sejumlah uskup, yakniUskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Agung Ende Mgr VIncentius Sensi Potokota Pr dan Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng Pr.

Dalam khotbah, Mgr Paskalis menyampaikan kesan terkait Mgr Michael.

“Dia mengambil moto sebagai Uskup, ‘in verbo tuo’. Artinya, apa yang Kau sabdakan Tuhan, aku laksanakan. Dan Ia berusaha untuk setia selama lima puluh tahun, kurang lebih tiga puluh tahun sebagai imam dan dua puluh tahun sebagai uskup,” katanya.

Uskup bogor itu menilai pendahulunya sebagai pribadi yang tidak pernah tinggal diam.

Contohnya, sebagai provinsial, dia membuka misi baru di Timor Leste, yang saat itu banyak tarekat tidak mau karena situasi yang kurang aman waktu itu. Dan dalam kesedikitan anggota OFM, Mgr Michael berani menyatakan untuk memulai.

Bahkan, hingga di masa pensiunnya sekarang, ia terus berkarya dengan membangun komunitas di Gorontalo, Labuan Bajo.

“Saya memberi gelar dia sebagai orang yang ‘welwutir’, tidak tinggal diam. Jadi selalu bergerak,” ungkap Mgr. Paskalis.

Kekaguman juga diungkapkan oleh Mgr Sensi.

Ia menekankan kesederhanaan hidup Mgr Michael.

“Kalau pengabdian yang ditampilkan oleh Yubliaris kita untuk mencari keuntungan, sudah pasti ia bukan seorang OFM sejati, dan sudah pasti ia tidak pantas menjadi uskup,” tegas Uskup Sensi.

Ia menceritakan, Mgr Michael  telah menunjukkan kesederhanan itu semasa menjabat Uskup Bogor bahkan hingga masa pensiunnya.

“Sekurang-kurangnya bagi saya, suatu keteladanan episkopat yang luar biasa ditekuninya sampai usia emeritus pensiun,” pungkas Uskup Agung Ende itu.

Perayaan syukur imamat Mgr Michael berlangsung selama tiga hari sejak Rabu, 12 Juli.

Perayaan selama tiga hari itu diisi antara lain dengan atraksi adat Manggarai Caci, perayaan Ekaristi dan resepsi bersama.


Keterangan foto:
Mgr Mikhael Angkur OFM (tengah). (Foto: Keuskupanbogor.org)


________________
Sumber: www.katoliknews.com

Selasa, 11 Juli 2017

10 Nasihat dari Paus Fransiskus untuk Semua Pasangan di Dunia ini Menggetarkan Hati 'Netizen'

Menjalani hubungan yang serius seringkali tidak semudah kelihatannya. 10 nasihat dari Paus Fransiskus untuk semua pasangan di dunia ini menggetarkan hati netizen.

1. Sediakan waktu, bahkan jika kamu sangat sibuk
Cinta membutuhkan waktu dan tempat, semua di luar itu bisa dinomorduakan. Waktu dibutuhkan untuk berbicara tentang berbagai macam hal, menikmati waktu bersama, merencanakan hidup, mendengarkan satu sama lain, dan memandang pasangan Anda di mata mereka. Kadang kala masalah pasangan tidak besar, mereka hanya tidak pernah menikmati waktu bersama.

2. Dengarkan
Terkadang orang hanya ingin didengarkan. Pasangan Anda mungkin tak butuh solusi, mereka hanya ingin berbagi kesedihan, keputusasaan, ketakutan, kemarahan, dan betapa rapuhnya kondisi mereka saat itu.

3. Terima kekurangan
Kita harus mengerti bahwa setiap orang memiliki kebaikan dan keburukan masing-masing. Cinta tak harus sempurna namun kita harus menerima setiap kekurangan pasangan dan menghargai bahwa setiap manusia pasti tidak punya kesalahan.

4. Jangan tidur dengan kamarahan
Jangan pernah mengakhiri harimu dengan kemarahan. Selalu liputi keluargamu dengan kedamaian. Caranya bagaimana? Sangat mudah. Anda bisa memulainya dengan sebuah pelukan. Kadang kita tak butuh berkata-kata, sebuah pelukan saja bisa menyelesaikan pertengkaran.

5. Sebutkan tiga kata ajaib
Selalu ucapkan ‘Tolong’, ‘Terima Kasih’, dan ‘Maaf’. Tiga kata ini mungkin terdengar sangat biasa namun memiliki efek luar biasa saat diucapkan untuk pasangan.
Itulah lima nasihat dari Paus Fransiskus untuk semua pasangan di dunia yang menggetarkan hati netizen.


____________
Sumber: www.npr.org

Senin, 10 Juli 2017

Jangan Sampai Kehilangan Roh

DEPOK - Pada tanggal 8 Juni Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) selalu merayakan hari jadinya. Pada tahun 2017 WKRI genap berusia 93 tahun. Sebuah usia yang sudah tidak muda lagi dam sudah banyak asam garam yang dinikmati oleh para ibu yang menjadi anggota dari organisasi ini.

WKRI Cabang St. Paulus Depok pada hari Sabtu, 8 Juni 2017 merayakan hari ulanga tahunnya dalam sebuah misa Kudus yang dipimpin oleh Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor, RD. Robertus Ari P. yang kebetulan hadir dalam kegiatan mensosialisasikan sekaligus pencarian dana untuk kegiatan Asian Youth Day (AYD) Agustus 2017 mendatang yang berpusat di Keuskupan Semarang, tepatnya di Yogyakarta.

RP. Alferinus Gregorius Pontus, OFM, Pastor Paroki Santo Paulus Depok yang sengaja hadir untuk memberkan ucapan selamat kepada WKRI mengatakan diusianya ke 93 tahun WKRI biasanya sangat membutuhkan biaya besar untuk perawatan karena memang usianya sudah semakin senja. Namun Pater Goris berharap bukan dalam konteks perawatan secara fisik tetapi semangat atau spririt kekatolikan yang terus untuk dirawat.

“Biasanya diusia 93 tahun tentu sangat membutuhkan biaya banyak untuk perawatan. Namun bukan itu yang saya maksud tetapi roh, semangat/ spirit kekatolikan. Jangan sampai kehilangan rohnya. Oleh sebab itu WKRI jangan sibuk mempersolkan struktur atau gonta ganti struktur sehingga kita tidak sempat untuk melakukan sesuatu bagi masyarakat. Selamat ulang tahun WKRI yang ke-93. Tuhan memberkati", ucap Pater Goris.


__________________________
Darius Leka,SH (Koordinator Kerasulan Awam Paroki Santo Paulus Depok)

Senin, 08 Mei 2017

Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus Untuk Hari Doa Panggilan Sedunia ke-54

Roh Tuhan Gerakkan Misi

Saudara-saudari terkasih,
Tahun lalu, kita telah merenungkan dua aspek panggilan Kristiani: seruan “keluar dari diri kita sendiri” untuk mendengarkan panggilan Tuhan, dan pentingnya komunitas gerejawi sebagai tempat istimewa di mana panggilan Tuhan lahir, tumbuh dan berkembang.

Sekarang, pada Hari Doa Panggilan Sedunia ke-54 ini, saya ingin merenungkan dimensi misioner panggilan Kristiani. Mereka yang terpikat oleh panggilan Tuhan dan bertekad mengikuti Yesus akan merasakan hasrat tak tertahankan di dalam hatinya untuk membawa Kabar Baik kepada saudara-saudari mereka melalui pewartaan dan pelayanan cinta kasih. Semua orang Kristiani dipanggil menjadi misionaris Injil! Sebagai murid, kita tidak menerima rahmat cinta Allah untuk penghiburan personal semata, atau kita tidak dipanggil untuk mempromosikan diri kita sendiri, atau untuk  kepentingan usaha pribadi. Kita adalah para pria dan wanita sederhana yang dijamah dan diubah oleh sukacita Injil, yang tidak dapat menyimpan pengalaman ini hanya untuk diri kita sendiri. Karena, “sukacita Injil yang menghidupkan komunitas para murid adalah sukacita misioner” (Evangelii Gaudium, 21).

Komitmen Misioner
Komitmen misioner bukanlah suatu tambahan pada hidup Kristiani seperti layaknya suatu hiasan, tetapi merupakan unsur esensial dari iman itu sendiri. Relasi dengan Tuhan mengandung panggilan untuk diutus ke dunia sebagai nabi-nabi sabda-Nya dan saksi-saksi cinta-Nya.

Bahkan jika pada saat ini kita menyadari kelemahan-kelemahan kita dan tergoda untuk putus asa, kita perlu berbalik  bersama Allah dengan keyakinan diri. Kita harus mengatasi rasa kekurangan diri dan tidak menghasilkan pesimisme, yang semata-mata menjadikan kita penonton pasif dari hidup yang suram dan monoton. Tidak ada tempat untuk takut! Allah sendiri datang membersihkan “bibir kotor” kita dan melengkapi kita untuk misi: “Kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni. Kemudian aku mendengar suara Tuhan berkata, ‘Siapakah yang akan Kuutus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?’ dan sahutku, ‘Ini aku, utuslah aku’” (Yes 6:6-8).

Serikat Misi Kepausan Pengembangan Panggilan (POSPA)

Serikat ini didirikan di Caen, Perancis pada tahun 1889 oleh Jeanne Bigard (1859-1934). Seperti Serikat Pengembangan Iman, serikat inipun pada awalnya bersifat lokal, baru pada tahun 1918, aksi-aksi untuk  pendidikan calon imam ini  dimasukkan sebagai  bagian dari Kongregasi Pengembangan Iman dan pada tahun 1920 rumah induk serikat dipindahkan ke Roma, dan akhirnya pada tanggal 3 Mei 1922 mendapat status kepausan dengan nama Serikat Kepausan St. Petrus Rasul untuk Pengembangan Panggilan.  Pada tahun 1924 Paus Pius XI menetapkan St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus sebagai pelindungnya.

Tujuan serikat ini berhubungan dengan promosi dan formasi imam-imam pribumi di dalam Gereja-gereja di tanah misi dengan menyediakan bantuan finansial. Bantuan yang sama juga disediakan untuk para calon di lembaga hidup bakti baik pria maupun wanita.

Jumat, 05 Mei 2017

Uskup Indonesia Mendukung Upaya Melawan Ceramah Kebencian

JAKARTAKonferensi Waligereja Indonesia mendukung seruan dari Menteri Agama melawan khotbah yang mendorong terjadinya intoleransi agama atau etnis.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, pada tanggal 28 April meyampaikan sebuah seruan yang berisi sembilan poin pokok  yang ditujukan kepada penceramah agama dan masyarakat luas.
Khotbah seharusanya bukan “melawan elemen etnis, ras atau agama karena itu bisa menimbulkan konflik,” katanya.
“Kotbah seharusanya tidak mengandung penghinaan terhadap keyakinan atau praktik umat lain dan keharusan menghindari provokasi untuk melakukan diskriminasi, intimidasi atau kerusakan.”
Uskup Tanjungkarang Mgr Yohanes Harun Yuwono, ketua Komisi Waligereja untuk Ekumene dan Antaragama menyambut baik himbauan itu dan mengatakan bahwa khotbah seharusnya mempromosikan keharmonisan.
“Sebagai seorang pemimpin agama, saya merasa malu karena seruan untuk menyampaikan khotbah yang baik harus disampaikan oleh pejabat pemerintah,” katanya. “Tidak perlu ada seruan seperti itu jika pemimpin agama memahami tugas mereka dengan lebih baik.”
Gereja Katolik, katanya, menginginkan para imam untuk berkhotbah tentang nilai-nilai luhur kemanusiaan yang membangun persaudaraan sejati. “Tentunya, mereka juga harus mengkhotbahkan keragaman dan cinta untuk semua orang,” katanya.

Kasih Tuhan Melembutkan Hati Sekeras Batu, Kata Paus Fransiskus

VATIKAN Kasih Tuhan bisa mengubah hati yang keras dari orang-orang yang menggunakan hukum untuk mengutuk orang lain, kata Paus Fransiskus.
Seseorang yang memiliki hati yang keras dan tidak mengijinkan Roh untuk masuk, seringkali mengandalkan kekuatan dan kepintarannya sendiri daripada memahami kehendak Tuhan melalui kerendahan hati, kata paus dalam Misa di Domus Sanctae Marthae.
“Mereka tidak tahu bahwa Sabda menjadi daging, bahwa Sabda menjadi saksi kesetiaan,” kata paus.
“Mereka tidak sadar bahwa kebaikan Tuhan memampukan orang orang untuk keluar dari hati yang sekeras batu dan menggantikannya dengan hati selembut daging,” kata paus seperti dilansir Catholic News Service.
Paus berbicara tentang kemartiran St. Stefanus, yang dirajam sampai mati karena tidak mengecam para pemuka agama dan penatua sebagai orang yang keras kepala dan selalu menolak Roh Kudus.