JAKARTA- Dua hari yang lalu, Rabu (12/7), Satuan Narkoba Polres Singkawang merilis kinerja jajarannya. Tak sebombastis pengungkapan 1 ton sabu oleh Polda Metro Jaya memang. Polres Singkawang mengungkap 17 kasus narkoba sejak Januari-Juni 2017 dengan menangkap 23 tersangka.
Lantas apa yang menarik dari rilis Satnarkoba Polres Singkawang? Bukankah masyarakat kita sudah biasa menyakasikan di televisi, mendengar di radio atau membaca lewat koran dan online seputar pengungkapan kasus-kasus narkotika?
Ternyata 2 dari 23 tersangka adalah anak-anak yang masih dikategorikan di bawah umur. Sebuah fenomena yang membuat kita seharusnya sadar betapa narkoba telah begitu merusak ke seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang usia. Anak-anak di bawah umur tidak lagi hanya sebatas pemakai namun juga sebatas pengedar.
Negara terasa alfa? Badan Narkotika Nasional pernah merilis angka mencengangkan dimana 5 juta dari 250 juta penduduk Inonesia menjadi pelaku penyalahgunaan narkoba. Dan dari 5 juta tersebut 63 persen pengguna narkotika adalah usia 15-24 tahun. Bahkan angka pengguna narkoba dari kalangan anak dan remaja setiap tahun terus meningkat.
Tampilkan postingan dengan label KESEHATAN KELUARGA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KESEHATAN KELUARGA. Tampilkan semua postingan
Senin, 17 Juli 2017
Jumat, 31 Maret 2017
Pelaku Pedofilia Berkeliaran di Indonesia, Keluarga Katolik Cemas
JAKARTA - Orang-orang Katolik di Indonesia menyampaikan kekhawatiran
mereka atas maraknya kasus pedofilia yang menargetkan anak-anak melalui
media sosial.
Kekhawatiran mereka menguat setelah beberapa waktu lalu Kepolisian
Metropolitan Jakarta menangkap empat terduga pelaku yang menarik
anak-anak melalui Facebook.
Keempat pelaku ditangkap terkait ‘Official Candy’s Group’ yang digunakan oleh para anggotanya berbagi tips dan trik untuk mendapatkan anak-anak untuk dijadikan mangsa. Dua dari yang ditangkap adalah admin grup dan dua lagi remaja pria berusia di bahwa 17 tahun.
Menurut polisi grup ini dibentuk tahun 2014 dan memiliki lebih dar 7000 anggota. Melalui Facebook mereka membagi video dan foto pornografi anak.
Keempat pelaku ditangkap terkait ‘Official Candy’s Group’ yang digunakan oleh para anggotanya berbagi tips dan trik untuk mendapatkan anak-anak untuk dijadikan mangsa. Dua dari yang ditangkap adalah admin grup dan dua lagi remaja pria berusia di bahwa 17 tahun.
Menurut polisi grup ini dibentuk tahun 2014 dan memiliki lebih dar 7000 anggota. Melalui Facebook mereka membagi video dan foto pornografi anak.
Senin, 27 Maret 2017
Awas Narkoba Mengintai Kaum Muda
DEPOK – Seperti yang disampaikan Kompol Sunarto saat memberikan penyuluhan tentang bahayanya menggunakan narkoba di depan sekitar 40 orang yang mewakili kelompok masyarakat/pemuka agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu pada hari Kamis, 2 Maret 2017 di Gedung Pertemuan Rumah Makan Simpang Raya Margonda Depok. Pertemuan serupa juga disampaikan kepada kelompok agama Islam dengan waktu yang berbeda. Kegiatan ini merupakan kegiatan “Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) P4GN Kepala Kelompok Masyarakat Kota Depok” yang menjadi kegiatan rutin BNN Kota Depok.
Apa itu narkoba ? Menurut UU No.35/2009 tentang narkotika; narkotika adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibagi 3 golongan; golongan satu yang tidak digunakan dalam pengobatan (heroin/putau, ganja, cocain, opium, amfetamin, metafetamin,/shabu, moma/extacy,dll), golongan dua yang digunakan dalam pengobatan (morfin, pethidin, metadona,dll), golongan tiga digunakan dalam pengobatan; codein, etil morfin (dionin).
Pengguna Narkoba di Indonesia 22,34% adalah kelompok tidak bekerja, 27,32% pelajar dan mahasiswa serta 50,34% adalah pekerja swasta dan pemerintah. Hasil survey BNN tahun 2015 rata-rata pertama kali anak mencoba narkoba pada usia 12 – 15 tahun, penyalah guna narkoba sendiri 4.089.029 orang, angka prevalensi 2,20%.
Apa itu narkoba ? Menurut UU No.35/2009 tentang narkotika; narkotika adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibagi 3 golongan; golongan satu yang tidak digunakan dalam pengobatan (heroin/putau, ganja, cocain, opium, amfetamin, metafetamin,/shabu, moma/extacy,dll), golongan dua yang digunakan dalam pengobatan (morfin, pethidin, metadona,dll), golongan tiga digunakan dalam pengobatan; codein, etil morfin (dionin).
Pengguna Narkoba di Indonesia 22,34% adalah kelompok tidak bekerja, 27,32% pelajar dan mahasiswa serta 50,34% adalah pekerja swasta dan pemerintah. Hasil survey BNN tahun 2015 rata-rata pertama kali anak mencoba narkoba pada usia 12 – 15 tahun, penyalah guna narkoba sendiri 4.089.029 orang, angka prevalensi 2,20%.
Pertolongan Pertama Atasi Mimisan
Mimisan
bisa terjadi pada siapa pun. Baik orang dewasa, maupun anak-anak. Tak
perlu panik bila hal ini terjadi. Meskipun terlihat mengerikan, mimisan
atau dalam istilah medis dikenal sebagai epiktaksis, bisa berhenti dalam
beberapa menit. Mimisan terjadi akibat di dalam hidung kita penuh
dengan pembuluh darah halus, yang letaknya mendekati lapisan kulit,
sehingga mudah rusak. Banyak hal yang bisa memicu terjadinya mimisan, misalnya cuaca panas atau reaksi alergi.
Lakukan Ini Saat Anak Kejang
Semua orangtua umumnya akan merasa panik saat anak
sedang demam. Apalagi bila demam sampai menyebabkan terjadinya kejang.
Anak yang tiba-tiba bergerak tak terkontrol, mata mendelik, atau gigi
yang bertabrakan dan menggigit, akan membuat banyak orangtua bingung.
Salah mengambil tindakan justru dapat mengakibatkan sesuatu yang lebih
buruk pada anak.
Kejang
biasanya diawali dengan demam. Setiap anak memiliki ambang kejang yang
berbeda-beda. Ada anak yang akan mengalami kejang saat suhu tubuhnya 38
derajat celcius, tetapi ada juga yang baru akan kejang ketika suhu
tubuhnya mencapai 40 derajat celcius. Tidak ada yang tahu pasti apa yang
menyebabkan perbedaan tersebut. Umumnya, anak akan mengalami kejang
selama kurang dari lima menit.
Langganan:
Postingan (Atom)