Misa Minggu Paskah (08/04/2012) |
Pada tahun 2012 gereja memfokuskan perhatiannya pada
Anak-Anak dan Remaja yaitu Bina Anak dan Remaja (BIA dan BIR).Dan itu merupakan
kewajiban kita semua mulai dari keluarga dan lembaga-lembaga (keuskupan,
paroki, sekolah-sekolah) yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Lembaga-lembaga
terkait telah ditugaskan untuk menyiapkan hal-hal yang penting bagi pembinaan
dan perayaan Tahun Anak dan Remaja.
Tugas Utama Orangtua
“Marilah kita bersama-sama mengantar dan tidak
menghalang-halangi anak-anak kita untuk datang kepada Yesus yang berseru kepada
bapak, ibu, anak-anak juga ”biarkanlah anak-anak datang padaku dan jangan kamu
menghalang-halangi mereka. Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah” (Luk 18:16)”, tegas Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM seperti
yang tertulis dalam surat gembala Prapaskah 2012.
Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-KU |
Hal itu juga dikatakan dalam Konsili Vatikan II: keluarga
katolik harus menampakkan hidup dan kehadiran Kristus penebus serta wajah
Gereja yang sebenarnya. Dengan lain perkataan, setiap keluarga harus merupakan
gereja mini, gereja domestik. Keluarga adalah wadah persekutuan iman, tempat
subur bagi pertumbuhan iman anak. Bila di sana ada cinta kasih, kesatuan, dan
keharmonisan (liturgia), bila keluarga itu merayakan iman dengan doa baik
pribadi maupun bersama, bila keluarga itu mewujudkan pelayanan dengan penuh
perhatian (diakonia), bila keluarga itu berani memberikan kesaksian tentang
imannya (martyria) dan bila peduli pada pengetahuan agama anaknya dengan
mengisahkan Yesus kepada mereka (kerigma).
Di dalam gereja mini itulah para bapak dan ibu selaku wakil
Kristus menjadi pemimpin dan pendamping anak-anak yang menjadi anggotanya. Oleh
karena itu para bapak dan ibu selalu bercermin pada Kristus sendiri bagaimana
Ia mencintai GerejaNya, membimbing dan mendidik murid-muridNya; para bapak dan
ibu pun tahu bagaimana harus mencintai keluarga, membimbing dan mendidik
anak-anak yang bersama-sama mewujudkan Gereja Mini itu di tengah keluarga
mereka.
Benar-Benar Katolik
Senada dengan semangat membangun gaya hidup anak dan remaja
yang misioner, Pastor Urbanus Kopong Ratu, OFM dalam kotbah paska Minggu
(08/04/2012) kepada anak-anak Bina Iman, beliau mengatakan “Sebelum kalian
menjadi dokter, guru, model, penyanyi atau profesi apa saja anda harus menjadi
manusia terlebih dahulu. Artinya sebagai seorang katolik, kita tidak sekedar
menjadi manusia namun harus menjadi manusia yang katolik dan benar-benar
katolik. Jangan jadi orang katolik napas (natal paskah) atau kapal selam”.
Pastor Urbanus Kopong Ratu, OFM |
Tanggalkan Manusia Lama
Buah Paskah adalah manusia baru dan hidup baru. Setelah
bepuasa selama 40 hari, apakah ada kerinduan untuk lahir secara baru dan
meninggalkan manusia lama kita?, demikian ungkap Pastor Tauchen Hotlan Girsang,
OFM pada misa malam Paskah, Sabtu (07/04/2012). Dengan kebangkitan Kristus kita
percaya manusia lama kita sudah mati. Kita harus tumbuh dengan semangat baru.
Kristus telah menang mengalahkan maut, semoga kita juga mengalami kemenangan
atas prilaku, sikap, karakter, tuturkata yang tidak sesuai dengan kehendak
Tuhan sehingga kita boleh berbangga karena Tuhan sudah bangkit.
Selama Trihari Suci, misa dipimpin secara bergantian antara
Pastor Tauchen Hotlan Girsang, OFM dan Pastor Stanislaus Agus Haryanto, OFM
didampingi oleh para pastor dari Novisiat Transitus berlangsung meriah. Mereka
adalah Pastor Alex Lanur, OFM, Pastor Yan Ladju, OFM, Pastor Urbanus Kopong
Ratu, OFM, Pastor, Bonefasius Budiman, OFM, Pastor Matheus Batubara, OFM dan
Diakon Ophin Agut, OFM. Foto dan artikel oleh: Darius Lekalawo-Koordinator KOMUNIKASI SOSIAL (KOMSOS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin