Pembukaan IYD 2012; Ditandai dengan pemukulan kolintang oleh Mgr. Martinus D Situmorang, OFM Cap selaku Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Foto:liputan6.com |
Sekilas mengenai IYD
Indonesian Youth Day 2012 (“IYD”) adalah dampak positif dari World
Youth Day dan Asian Youth Day. Adalah Beato Yohanes Paulus
II yang mencanangkan “Hari Orang Muda Sedunia” pada tahun 1985. Euforia ini
disambut dengan antusias oleh Federasi Konferensi-Konferensi Uskup Se-Asia
melalui Kantor Komisi Keluarga dan Kerawan bagian Youth Desk membentuk Asian
Youth Day sejak tahun 1995.
Menyambung semangat juang Paus Beato Yohanes Paulus II, maka pada bulan
Oktober 2010 Para Uskup yang tergabung dalam Konferensi Wali Gereja Indonesia
memutuskan untuk mengadakan konsolidasi OMK dalam tingkat nasional dalam wadah
IYD pada tanggal 21-26 Oktober 2012 di Keuskupan Sanggau. Tema IYD mengacu pada
tema World Youth Day 2012 : Berakar, Dibangun dalam Yesus
Kristus, Berteguh dalam iman, dengan sub tema Makin Beriman, Makin
MengIndonesia.
Gaung semangat IYD sudah dibunyikan dua tahun sebelum penyelenggaraan
acara puncak IYD. Berbagai kegiatan Pra IYD di banyak Keuskupan dijalani dengan
semangat yang tinggi oleh OMK. Perarakan Salib Suci IYD yang dibawa
secara estafet dan singgah di Keuskupan dan perarakan Salib Suci IYD
(milik tiap Keuskupan) yang dibawa secara estafet dan singgah di tiap-tiap
Paroki, Misa Kaum Muda, perlombaan Jinggle IYD, perlombaan Logo IYD, diskusi
OMK, adalah serangkaian kegiatan utama Pra IYD untuk menyebarluaskan gaung
semangat pelaksanan IYD.
Pontianak, Sintang, Sanggau, adalah 3 kota besar di Kalimantan Barat
yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan Live in dan acara
puncak pelaksanan IYD. Tiga kota tersebut mayoritas penduduknya adalah beragama
Katholik dan sudah berpengalaman untuk pelaksannan Youth Day dalam
skala Keuskupan.
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dari IYD adalah menyelenggarakan
satu sarana bagi Gereja Katholik untuk membawa Kristus dengan cara yang khas
dan menggairahkan warga Gereja secara umum serta OMK itu sendiri. Selain itu,
pertemuan OMK se-Indonesia mempunyai arti penting. OMK merupakan kekuatan
pendorong pada masa sekarang maupun masa mendatang bagi Gereja dan masyarakat
yang memerlukan wawasan nasional. Konsolidasi tersebut merupakan peluang untuk
membuka perspektif dan dialog untuk OMK agar menjadi lebih luas daripada
lingkup Paroki dan Keuskupan.
Nilai yang hendak ditanamkan melaui seluruh kegiatan IYD yaitu nilai
persaudaraan, nilai kebangsaan, nilai solidaritas, nilai ekologi, nilai magis
serta nilai iman. Nilai yang direfleksikan itu akan disatukan dengan upaya
pemahaman isu yang terkait dengan kehidupan OMK. Metode yang dialami selama
proses IYD adalah see-judge-act, sedangkan suasana yang dibangun
dalam IYD ialah suasana animatif-reflektif-selebratif, dengan tidak
meninggalkan ciri khas OMK yang aktif dan dinamis.
Alur Acara IYD
1.
Pra IYD -
Sabtu 20 Oct 2012: Aku Dipilih Oleh Allah
·
Acara Pra
IYD
·
Konsolidasi
OMK Keuskupan
·
Keberangkatan
menuju Pontianak
2.
Sabtu 20
Oct 2012 – Senin 22 Oct 2012 : Mengenal Ragam Ekspresi Iman
·
Keberangkatan
Menuju Lokasi Live-in
·
Tinggal
dan berinteraksi bersama masyarakat sekitar di 3 Keuskupan (Pontianak, Sintang,
Sanggau)
·
Perayaan
Ekaristi Paroki
·
Presentasi
tiap pribadi/Keuskupan
·
Misa
penutupan Live-In
·
Malam
keakraban
3.
Selasa 23
Oct 2012 : Kita Disatukan dalam Kristus
·
Keberangkatan
menuju Keuskupan Sanggau
·
Acara
Pembukaan di area Bupati Sanggau
·
Pawai tiap
Keuskupan melewati jalan utama Sanggau
·
Misa
Pembukaan IYD
·
Upacara
Pembukaan dan Malam Keakraban
4.
Rabu 24
Oct 2012 : OMK Makin Beriman dalam Yesus Kristus
·
Misa
Harian
·
Upacara
Pembukaan di Halaman Utama
·
Sharing
bersama Drs. Cornelis, M.H : Pengalaman/Tantangan Sebagai Umat Katholik di
Pemerintahan
·
Pleno
bersama Mgr. John Philip Sklil : Berakar dalam Yesus Kristus
·
Taize
·
Adorasi
·
Sakramen
Pengakuan Dosa dan Tobat
5.
Kamis 25
Oct 2012 : OMK Makin MengIndonesia
·
Misa
Harian
·
Sesi Pleno
bersama Mgr. Martinus Situmorang : Berteguh dalam Iman
·
Sesi Pleno
bersama Mgr. Agustinus Agus : OMK Makin MengIndonesia
·
Display
tiap Keuskupan
6.
Jumat 26
Oct 2012 : Perutusan OMK Se-Indonesia
·
Misa
Perutusan
·
Berkat
Apostolik dan Indulgensi Penuh
·
Pernyataan
Deklarasi bersama seluruh OMK Indonesia
·
Kepulangan
Peserta
Refleksi Pengalaman IYD
Keuskupan Bogor mengirimkan 23 OMK yang berasal dari 9 Keuskupan, 1
setengah jam perjalanan ditempuh untuk mencapai kota Pontianak. Setelah sampai
disana, kami menuju ke Sekertariat Panitia Nasional untuk registrasi, dan
selanjutnya diberangkatkan ke lokasi Live-in masing-masing.
Kami harus menempuh perjalanan selama 8 jam untuk sampai di Keuskupan
Sintang. Sesampainya di Keuskupan Sintang kami disambut oleh Uskup Sintang,
Mgr. Agustinus Agus, Bapak Wakil Bupati Sintang, Drs. Ignasius Juan, MM,
wakil anggota DPRD Sintang yang beragama Katolik, Bpk. Cosmas Syukur
bersama dengan OMK Katedral Sintang dan Sei Durian. Lelahnya perjalanan terbayar lunas
dengan keramahan umat Keuskupan Sintang (yang sebagian besar adalah Suku Dayak)
dan kami pun disambut oleh Upacara Adat Dayak. Setelah itu, sekitar 1 sampai 6
jam perjalanan kami diberangkatkan menuju Paroki-Paroki di Keuskupan Sintang
untuk tinggal dan mengenal ragam ekspresi iman, budaya, dan keanekaragaman di
daerah tersebut.
Menjadi Umat Basis yang Mandiri
Salah satu hal positif yang saya temukan dalam proses live-in di
Stasi Baya Betung, Paroki Santa Theresia Kecil Nobal adalah hal kemandirian
umat. Secara territorial, Nobal terdiri dari 14 Stasi dengan jumlah
umat sekitar 5100 jiwa. Pastor Agusting Bahang, Pr ditugaskan ntuk melayani
Perayaan Ekaristi di seluruh stasi dan Paroki Nobal. Tentunya tidak keseluruhan
Stasi dan umat dapat merasakan Perayaan Ekaristi tiap minggu. Hal yang sangat
kontras jika dibandingkan dengan Paroki di Jakarta atau sekitarnya yang dapat
merasakan Perayaan Ekaristi samapi 3 kali dalam setiap misa mingguan. Lantas?
Ketika umat Stasi Baya Betung tidak bisa merayakan Perayaan Ekaristi setiap
minggunya, mereka menggantinya dengan ibadat, dan doa secara intensif.
Selama tiga hari saya tinggal di Baya Betung, saya merasakan semangat
dan antusiasme yang tinggi dari setiap umat untuk berangkat dalam kegiatan
Kelompok Umat Basis. Dengan kondisi jalan dan penerangan jalan yang kurang
memadai, melewati medan perkebunan sawit dan karet, para umat Stasi Baya Betung
menghadiri ibadat dan doa Rosario. Ibadat dan doa Rosario dalam satu bisa
dilakukan di dua sampai tiga kali dirumah umat yang berbeda.
Semua bersaudara dan Kemeriahan
Acara Penutupan Live-In
Prosesi live-in ditutup dengan Misa Penutupan live-in.
Misa yang dipimpin oleh 20 Pastor dan 3 Uskup ini dilaksanakan di Gereja
Katedral Sintang. Dalam kotbahnya, Uskup Agung Timika mengingatkan,
bahwa dimanapun umat Katholik adalah saudara. Selain itu Uskup Agung Timika juga
mengingatkan OMK agar tetaplah setiap pada satu pilihan hidupm yaitu Yesus
Kristus.
Rangkaian acara prosesi penutupan live-in juga
dimeriahkan oleh Malam Keakraban yang sangat meriah. Acara malam keakraban ini
diikuti oleh empat Keuskupan (KeuskupanBogor, Keuskupan Agung Semarang dan
Keuskupan Agung Jakarta) yang tinggal dan mengikuti prosesi live-in di
Keuskupan Sintang.
Acara malam keakraban ini dimeriahkan dengan Sambutan oleh Uskup
Sintang, Wakil Bupati Sintang, tarian-tarian daerah (tarian dayak), performance dari
setiap Keskupan, dan ramah tamah.Berakhirnya kemeriahan acara penutupan Live-in menunjukkan
seluruh rangkaian kegiatan Live-in telah selesai.
Bhinneka Tunggal Ika pada Pawai
Budaya IYD 2012
Keesokan harinya, kami diberangkatkan menuju tempat acara puncak IYD.
Dengan menggunakan bis, kami menempuh 3 jam perjalanan menuju Keuskupan
Sanggau. Seperti yang sudah direncanakan, acara hari keempat IYD 2012 akan diawali
dengan kegiatan pawai budaya yang akan diramaikan oleh seluruh peserta IYD 2012
beserta elemen masyarakat lainnya. Para peserta dengan antusias
mempersiapkan pawai budaya. Meski hujan turun saat prosesi pawai budaya IYD
2012, para peserta tetap bersemangat mengikuti pawai budaya. Para peserta
dengan bangga mengenakan baju daerah masing-masing dan menunjukkan harmoni yang
indah dari keberagaman mereka sebagai OMK Indonesia.
Bupati Sanggau, Ir. Setiman H Sudin memberikan sambutan kepada seluruh
peserta IYD 2012 sebelum melepas rombongan peserta melakukan pawai budaya.
Dalam sambutannya beliau menekankan bahwa generasi muda masa kini harus lebih
maju dan berkembang dari generasi masa lalu. Hal yang menarik dari sambutan
beliau adalah, ketika beliau menyampaikan salam “Assalamu alaikum wa
rahmatullahi wa barakatuh”, para peserta menjawab dengan semangat “ Walaikumsalam warah
matulahi wabarakatuh”. Dari situlah kita bisa melihat contoh kecil harmoni yang
indah antar umat beragama di event ini. Keterlibatan berbagai elemen masyarakat
juga menjadi teladan bagi OMK Indonesia untuk membangun hubungan yang baik
dengan elemen masyarakat agar OMK semakin meng-Indonesia, sesuai dengan tema
umum IYD 2012.
Pawai budaya dikawal oleh rekan-rekan dari Dinas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (DLLAJ) yang mengawali pawai, kemudian dilanjutkan iring-iringan
drum band dari Dinas Dikpora Sanggau. Mobil salib IYD yang sudah dihias dengan
indah berhasil mengantarkan salib IYD 2012 sampai ke area Mega Tenda dan
akhirnya diletakkan di panggung utama. Peserta dengan berbagai macam baju
daerah dan iring-iringan sepeda hias mengikuti mobil salib IYD dan menjadi
pengantar para peserta IYD memasuki area utama.
Para peserta dari Regio Papua menjadi rombongan pertama yang sampai di
area Mega Tenda. Area Mega Tenda adalah area utama yang digunakan untuk
berbagai acara utama IYD 2012. Tarian dari Batang Karang, sepeda hias, dan
barongsai juga ikut meramaikan jalannya pawai budaya peserta IYD 2012 yang
berasal dari 36 keuskupan di Indonesia.
Pemberkatan Salib
Indonesian Youth Day 2012
Hari ini adalah hari kelima para peserta Indonesian Youth Day 2012
berproses dan berkegiatan di Kalimantan. Seperti yang sudah direncanakan,
rangkaian acara puncak IYD 2012 diadakan di area Keuskupan Sanggau Kalimantan
Barat sejak kemarin.
Setelah diawali dengan misa pagi dan sarapan bersama, para peserta
segera diarahkan untuk berkumpul di Halaman Betang untuk mengikuti Upacara
Pembukaan IYD 2012. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai
dari asisten gubernur Kalimantan Barat, para bupati se- Kalimantan Barat, ketua
presidium KWI, ketua DPRD provinsi, ketua DPD Kabupaten Sanggau, ketua DPD
Kabupaten Sekadau, ketua Komisi Kepemudaan, dan berbagai tokoh adat dan tokoh
agama.
Acara upacara pembukaan diawali dengan peresmian Salib IYD oleh Mgr.
Martinus D Situmorang selaku Ketua Presidium KWI bersama dengan Bapak Kartius,
SH, MS, selaku asisten Gubernur Kalimantan Barat. Persemian ditandai dengan
bunyi sirine dan berkat dari uskup.
Acara peresmian salib IYD ini juga diikuti oleh perwakilan peserta
terpilih yang membawa serta salib IYD dari kontingen masing-masing.
Para Peserta Indonesian Youth Day 2012 yang berasal
dari 35 keuskupan se-Indonesia membawa salib IYD dari keuskupan masing-masing.
Salib dari tiap keuskupan dibuat dengan indah sehingga mampu menampilkan dan
ciri khas dan kreativitas masing-masing. Salib-salib yang peserta bawa kemudian
ikut diberkati dalam proses pemberkatan salib IYD 2012 di upacara pembukaan IYD
2012.
Seperti sedikit cerita dari perwakilan kontingen Keuskupan Makasar,
Useng dan Felty. Mereka adalah dua orang terpilih dari kontingen masing-masing
untuk mewakili proses pemberkatan salib IYD 2012. Salib yang dibawa oleh Useng
dan Felty berbahan dasar kayu dan bambu.
Ada yang unik dari replika salib yang dibawa oleh mereka. Dibawah kaki
Corpus Yesus terdapat replika bentuk rumah adat beratap bambu yang berhias
kepala kerbau dan binatang yang digambarkan mirip ayam. Rumah adat beratap
bambu melambangkan rumah adat masyarakat Toraja dan sekitarnya. Kerbau belang
di masyarakat Toraja adalah binatang yang paling berharga dan paling mahal.
Sedangkan hewan yang digambarkan mirip ayam adalah Arai. Seturut
adat orang Toraja yang sering mengadakan mengadu ayam, mereka percaya apabila
ada ayam jantan yang menetas setelah dierami Arai ini, ayam
tersebut akan tumbuh menjadi ayam yang kuat untuk diadu.
Salib yang dibawa oleh kontingen dari Makassar ini berwarna dasar hitam
dengan banyak ukiran hamper di seluruh badan salib. Useng mengatakan bahwa
pembuatan salib itu memerlukan waktu yang panjang karna melewati proses
pengeringan, pengecatan, dan pengukiran yang cukup lama. Tepat di atas kepala
chorpus Yesus terdapat ukiran kepala kerbau yang melambangkan bahwa mereka
sangat mengagungkan dan menghargai Tuhan Sang penebus dosa manusia.
Bermimpi bersama Yesus -
Pesan Ketua KWI untuk Orang Muda Katolik Indonesia
Usia muda identik dengan
mimpi; mimpi menjadi pribadi yang lebih baik untuk dirinya sendiri, gereja dan
masyarakat. Tuhan memberikan banyak kepada-mu, memberikan dirinya, waktu, dan
segalanya. Masa depan gereja ada dihatimu. Maka berjagalah, giatlah,
bekerjalah; jangan tidur berkepanjangan, tidurlah secukupnya dan jangan
ketiduran. Hamba yang diberi banyak tapi tidak berbuat banyak maka akan
dipukul, jawablah persekutuan gereja dimana engkau hadir.Tuhan memberi banyak,
Tuhan mengharapkan banyak, Orang Muda Katolik harus merekat, merajut pekerjaan
menjadi tajam. Tidak hanya diam dan membiarkan perpecahan serta perselisihan
terus terjadi karena hal-hal sepele. Orang Muda Katolik mengemban tugas
membentuk umat yang utuh.Tuhan memberi banyak pada-mu, memberi kiprah yang
membangun dan Tuhan mengharapkan banyak. OMK yang nampak ceria, sumringah
seolah tak ada batu besar dihadapan-mu, hidup yang ditawarkan tanpa Yesus
meletihkan, melelahkan sebab itu datanglah kepada Yesus, tumbuh dan berakarlah.
Yesus tak minta disembah, dilayani oleh kita tetapi dialah yang melayani sebab
dialah jalan kebenaran dan hidup. Jika kita memberi banyak bukan untuk DIA
melainkan untuk sesama. Seorang berbuah jika terarah kepada Tuhan dan sesama,
semakin kita bersolek semakin kita hanyut egoisme dalam bentuk apapun.
Kejahatan tidak pernah dikalahkan oleh kejahatan. Dia memberi, menyegarkan,
menghidupkan, menyirami dan membuatmu berlimpah-limpah. Jangan tunggu; jangan
seorang pun memandang engkau rendah dengan usia-mu yang masih muda. Yesus
memandang dengan kasih. Yesus guru, Tuhan dan sahabat.
OMK harus mau berbagi
dengan sesama - Berbagi Inspirasi bersama Leonardo Kamilius
Leonardus Kamilius (27) atau yang lebih sering dipanggil dengan sebutan
Leon berbagi cerita dengan peserta Indonesian Youth Day 2012 siang ini
(25/10/2012). Sharing iman Leon dimulai dengan menceritakan kehidupan masa
kecilnya yang bisa dikatakan "membuang Tuhan", tak pernah ke gereja
adalah salah satu contohnya, dia juga pernah hampir tidak naik kelas saat SMA.
Seperti kebanyakan anak muda, Leon pun sempat merasakan jatuh cinta dan
putus cinta. Menurutnya, salah satu batu sandungan pertama dalam hidupnya
adalah putus cinta tersebut, tetapi hal tersebut membuat dirinya mulai
mau mengenal Tuhan. Dengan mengenal Tuhan dia dan terus diteguhkan Leon mulai
bangkit dari keterpurukannnya hingga pada akhirnya dia menjadi juara umum
sekolah sewaktu SMA, "saya juga tidak menyangka", kata-nya. Pendidikannya
dilanjutkan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan meraih predikat
sebagai lulusan terbaik di angkatannya. Dunia kerja dilaluinya di Mackenzie,
bahkan Leon mendapatkan promosi di salah satu konsultan bisnis terbaik di dunia
terebut. Namum ditengah kenyamanan yang telah diperoleh, dia dipanggil untuk
membantu orang-orang miskin di Jakarta. Keterpanggilannya tersebut membuat Leon
harus dikeluarkan dari Mackenzie dan diikuti dengan tindak konkret dengan
mendirikan Koperasi Kasih Indonesia (KKI) di daerah Cilincing Jakarta Utara
yang berdiri pada awal tahun 2011.
KKI terbentuk hanya bermodalkan lima puluh juta rupiah dari sisa
pendapatan selama bekerja tetapi dengan niat yang sangat besar KKI berdiri.
Dalam perjalannnya membangun KKI, Leon mengaku telah jatuh sebanyak 6-7 kali
namunTuhan mempunyai cara sendiri yang ajaib sehinggga KKI tersebut tetap
berdiri selama hampir 2 tahun. Dia tak mendapatkan gaji yang cukup dari
koperasi yang didirikannya. Maka Leon mendi trainer di perusahaan-perusahaan.
Pada penhujung sharingnya Leon berpesan bahwa OMK diharapkan menjadi
"agent of change" bagi pergerakan Indonesia. OMK juga harus mengambil
sikap dan berintegritas terhadap pekerjaan dibidangnya masing-masing. Jika ada
kesempatan di luar, ambillah!
OMK Makin MengIndonesia -
Sesi Pleno oleh Mgr. Agustinus Agus
Mgr. Agustinus Agus mengawali diskusi dengan mengangkat isu adat dan isu
agama yang sering muncul dimasyarakat Indonesia.
Mengapa Gereja mengajak semua suku meng-Indonesia?
Gereja mengajak kita untuk dekat dan sadar akan isu-isu yang dianggap
sensitif di masyarakat Indonesia, bukan untuk mempermasalahkan, tetapi untuk
membantu memikirkan dan menjalankan langkah konkrit yang bisa meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Diharapkan orang muda dapat berperan dalam mengingkatkan kesadaran masyarakat,
bahwa manusia di dunia ini diciptakan tidak seragam namun tetap satu.
Sejak semula manusia diciptakan Tuhan secara beragam, seperti Adam dan
Hawa yang diciptakan berbeda. namun kita sebagai orang beriman juga percaya
bahwa kita adalah satu keturunan adam dan hawa meski kita berbeda-beda. Kisah
tiga raja dari timur yang sering kita dengar diwaktu Natal juga menggambarkan
orang-orang dari segala bangsa bersatu untuk menyambut Tuhan yang datang.
Kasphar, Melkior, dan Balthasar menggambarkan keragaman orang-orang di dunia
berikut dengan persembahan yang mereka bawa untuk Yesus sendiri (emas, mur, dan
kemenyan). Yesus sendiri sebagai orang Yahudi juga mengisahkan tentang orang
Samaria yang baik hati untuk menekankan sikap rukun satu sama lain. Sedangkan
di Indonesia, peristiwa proklamasi menjadi bukti bahwa Indonesia mengakui
keragaman yang ada di masyarakat Indonesia.
Mgr. Agustinus Agus menekankan semboyan "100% Katolik,
100%Indonesia" yang diartikan sebagai, "Kegembiraan dan harapan,
duka, dan kecemasan orang-orang zaman sekarang terutama kaum miskin dan
menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid
Kristus juga.
Deklarasi Orang Muda
Katolik Indonesia Pada Indonesian Youth Day 2012
Kami Orang Muda Katolik Indonesia telah melaksanakan Indonesian
Youth Day yang pertama kali dalam sejarah Gereja Katolik
Indonesia. IYD pertama berlangsung di Sanggau Kalimantan Barat, pada
tanggal 20—26 Oktober 2012, dihadiri oleh 1.914 OMK dan pendampingnya dari 35
keuskupan di Indonesia dan satu keuskupan dari Malaysia. Kami mengalami
tahap-tahap kegiatan yang menggembirakan, memperdalam dan
menantang penghayatan iman kami dengan diterangi oleh tema ”Berakar
dan Dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam Iman” (Kol 2:7), serta subtema
”Makin Beriman, Makin Mengindonesia”.
Sepanjang masa persiapan serta pelaksanaan IYD, kami memperoleh
pencerahan dalam semangat iman sebagai Orang Muda Katolik. Perjumpaan dengan
Orang Muda Katolik seluruh Indonesia, berbagi pengalaman bersama umat dan
masyarakat setempat, terbukti mempererat persaudaraan serta memperdalam iman
dan rasa syukur kami. Kami bersyukur menjadi Orang Muda Katolik yang
dilahirkan di kawasan Nusantara, suatu kawasan yang dianugerahi
Tuhan dengan kekayaan alam dan aneka suku bangsa, dengan budaya yang
luhur dan beraneka ragam.
Dari pengalaman iman yang kami peroleh selama IYD 2012 ini, kami
berkehendak untuk berani mempertahankan dan mengembangkan nilai Kekatolikan
yang mewujud dalam semangat cinta yang besar pada bangsa kami Indonesia.
Setelah merefleksikan proses pelaksanaan IYD 2012, kami meyakini
bahwa:
1.
Kami OMK
Indonesia, adalah pembawa harapan, pelaku perdamaian dan keadilan, yang
dipanggil untuk bertindak aktif tanpa kekerasan, menjadi agen perubahan bangsa
ke arah yang makin bermartabat.
2.
Kami OMK
Indonesia, mau menanggapi panggilan Tuhan dengan sikap jujur, menjaga kemurnian
dalam hal kesusilaan, serta aktif berperanserta dalam usaha mewujudkan suasana
yang damai tanpa kekerasan.
3.
Kami OMK
Indonesia, mau mendidik diri menjadi orang yang merefleksikan setiap tantangan
hidup dengan terang iman Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik.
4.
Kami OMK
Indonesia, mencintai dan menghayati iman, ajaran serta Tradisi Gereja Katolik
dalam kesatuan yang penuh kasih dengan para bapa uskup dan bapa suci.
5.
Kami OMK
Indonesia, berani menunjukkan jati diri kekatolikan sebagai salah satu ciri
khas kami, sebagai bagian dari kebhinekaan Indonesia.
6.
Kami OMK
Indonesia, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang telah
membesarkan kami serta yang selalu memperkuat jari diri kami sebagai bangsa
Indonesia.
7.
Kami OMK
Indonesia, mau bersaudara dengan semua orang, serta mau meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan berdialog, khususnya dalam bekerjasama dengan sesama orang
muda yang berkepercayaan dan beragama lain demi peningkatkan mutu hidup
bersama.
8.
Kami OMK
Indonesia mau merasul dengan mengembangkan kemampuan diri di bidang
pengembangan ekonomi dan pengembangan hidup sosial kemasyarakatan yang
bermartabat serta dalam usaha perbaikan lingkungan hidup.
9.
Kami OMK
Indonesia, menyepakati bahwa perjumpaan Indonesian Youth Day,
dilanjutkan secara berkala sebagai bagian dari pembinaan yang berjenjang
dan berkelanjutan.
Oleh: Theodorus Chresma Hary
Saputro (OMK Paroki Santo Paulus
Depok, Lingkungan Santo Christophorus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin