Kamis, 11 Desember 2025

Dalam Terang Maria Tak Bernoda; Harapan Baru dari Pusat Pastoral Keuskupan Bogor

BOGOR - Senin siang, 8 Desember 2025, langit Bogor berselimut mendung lembut seolah menyambut perayaan agung Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Di tengah suasana liturgis yang khidmat, Kapel Sacra Familia di Pusat Pastoral Keuskupan Bogor menjadi saksi sejarah: Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, secara resmi melantik lima wajah baru dalam jajaran staf Kuria Keuskupan.

Pelantikan ini bukan sekadar seremoni administratif. Ia adalah momentum pembaruan, sebuah tanda bahwa Gereja Katolik di Keuskupan Bogor terus bergerak, menyesuaikan diri dengan dinamika zaman tanpa kehilangan akar spiritualitasnya. Dalam terang Maria yang tak bernoda, Gereja menegaskan kembali panggilannya untuk menjadi terang dan garam dunia.

Kelima imam yang dilantik membawa harapan dan tanggung jawab besar:

  • RD Habel Jadera sebagai Vikaris Jenderal, sosok yang dikenal dengan keteguhan dan kebijaksanaannya dalam memimpin.
  • RD Lucius Joko sebagai Sekretaris Kuria, imam muda yang dikenal teliti dan penuh dedikasi.
  • RD Petrus Sunosmo Sombolinggi sebagai Ekonom, membawa pengalaman panjang dalam pengelolaan keuangan gereja yang transparan dan akuntabel.
  • RD Yohanes Suradi sebagai Vikaris Episkopal Kemasyarakatan, imam yang telah lama berkarya di tengah masyarakat marginal.
  • RD Fabianus Sebastian Heatubun sebagai Vikaris Episkopal Pendidikan, seorang pendidik sejati yang menanamkan nilai-nilai Kristiani dalam dunia akademik.

Pelantikan ini bukan hanya tentang struktur, tetapi tentang misi. Misi untuk menghadirkan wajah Gereja yang lebih dekat, lebih peduli, dan lebih relevan bagi umat dan masyarakat luas.

Sebagai seorang aktivis kerasulan awam, saya melihat peristiwa ini sebagai panggilan bagi seluruh umat, khususnya kaum awam, untuk semakin terlibat aktif dalam kehidupan Gereja dan masyarakat. Kerasulan awam bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian integral dari tubuh Kristus yang hidup.

Dalam bidang sosial, ekonomi, hukum, dan kemasyarakatan, kerasulan awam hadir sebagai jembatan kasih. Kita dipanggil untuk menjadi suara bagi yang tak bersuara, pembela keadilan bagi yang tertindas, dan penggerak solidaritas di tengah dunia yang kerap terpecah oleh kepentingan.

Pelantikan ini menjadi simbol bahwa Gereja bukan institusi yang statis. Ia adalah tubuh yang hidup, yang terus bertumbuh dan bergerak. Dalam terang Maria, yang dengan rendah hati berkata "Ya" kepada kehendak Allah, kita semua—klerus dan awam—dipanggil untuk berkata "Ya" kepada panggilan zaman ini: menjadi saksi kasih dan harapan.

Mari kita dukung para staf kuria yang baru dengan doa dan keterlibatan aktif. Karena Gereja bukan hanya milik para imam, tetapi milik kita semua. Dan hanya dengan berjalan bersama, sinodal, kita dapat mewartakan Injil secara utuh dan menyentuh hati dunia.

Proficiat kepada para staf kuria yang baru. Ad multos annos!

 

Oleh; Darius Leka, S.H., M.H. —Advokat & Aktivis Kerasulan Awam Katolik

#shdariusleka #reels #foryou #fyp #jangkauanluas #katolikindonesia #kerasulanawam #gerejakatolik #keuskupanbogor #mariatakbernoda #pastoralkatolik #beritakatolik #kasihuntukdunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin