Minggu, 07 Desember 2025

HOMS ke-40; Kaum Muda Katolik Dipanggil Menjadi Saksi Sukacita

VATIKAN - Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan, suara Paus Leo XIV menggema sebagai panggilan kasih yang membangkitkan harapan. Dalam pesannya untuk Hari Orang Muda Sedunia (HOMS) ke-40 yang akan dirayakan pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, 23 November 2025, Paus mengundang seluruh kaum muda Katolik untuk menjadi saksi Kristus yang berani—melalui persahabatan yang mendalam dengan Yesus dan komitmen untuk membangun perdamaian. “Juga kalian, bersaksilah, karena kalian ada bersama-Ku” (Yoh 15:27)

Tema HOMS tahun ini bukan sekadar kutipan Injil, tetapi undangan untuk memperbarui semangat iman yang tumbuh dari perjumpaan pribadi dengan Kristus. Paus Leo XIV menegaskan bahwa kesaksian Kristiani bukanlah propaganda atau aktivisme semata, melainkan buah dari persahabatan sejati dengan Yesus yang tersalib dan bangkit.

“Ketika Yesus berkata kepada kita: ‘Bersaksilah,’ Ia memastikan bahwa Ia menganggap kita sahabat-sahabat-Nya,” tulis Paus. Dari persahabatan ini lahir sukacita dan semangat untuk hidup baru.

Paus Leo XIV mengingatkan bahwa kesaksian iman selalu mengandung keberanian. Di tengah dunia yang dilanda kekerasan, ketidakadilan, dan kehilangan arah, kaum muda dipanggil untuk berdiri di sisi mereka yang menderita, menemani mereka dengan kasih, dan menghadirkan wajah Allah yang penuh belas kasih.

“Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.” (Rm 12:21)

Dengan demikian, kaum muda bukan hanya saksi, tetapi juga misionaris pengharapan—mereka yang membawa terang di tengah kegelapan zaman.

Dari persahabatan dengan Kristus lahirlah semangat persaudaraan sejati yang mengalahkan sikap acuh tak acuh dan egoisme. “Seorang muda yang telah berjumpa dengan Kristus membawa kehangatan dan cita rasa persaudaraan ke mana pun ia pergi,” ujar Paus.

Paus juga mengingatkan agar iman tidak digunakan untuk memecah-belah. Sebaliknya, kaum muda harus menjadi pembawa damai dan pendamai komunitas yang terpolarisasi, bekerja bersama untuk menciptakan kehidupan yang adil dan penuh kasih.

Menutup pesannya, Paus Leo XIV mengarahkan pandangan kaum muda kepada Maria, Bunda Yesus, yang di bawah kaki salib menerima Yohanes sebagai anaknya. “Karunia kasih yang tak terhingga ini diperuntukkan bagi setiap murid, bagi kita semua,” tulis Paus.

Ia mengajak kaum muda untuk menumbuhkan relasi yang penuh kasih dengan Bunda Maria, terutama melalui doa Rosario, agar mereka senantiasa menyadari bahwa mereka tidak pernah berjalan sendirian.

Sebagai aktivis kerasulan awam, saya melihat pesan ini sebagai panggilan mendalam bagi kaum muda untuk menjadi wajah Gereja yang hidup. Di tengah dunia yang haus akan kebenaran dan damai, kaum muda dipanggil untuk menjadi sahabat Kristus, saksi iman yang berani, pembawa damai, dan pewarta sukacita.

“Jadilah saksi sukacita akan kasih Allah yang hidup di tengah dunia!”—sebuah seruan yang tak hanya menyentuh hati, tetapi juga menggerakkan langkah.

 

Oleh: Darius Leka, S.H., M.H., Advokat dan Aktivis Kerasulan Awam Gereja Katolik

#shdariusleka #homs2025 #pausleoxiv #kaummudakatolik #saksisukacita #kerasulanawam #gerejakatolik #misidamai #foryou #fyp #jangkauanluas @semuaorang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin