Jumat, 12 Desember 2025

Jejak Para Paus; Warisan Iman dari Tahta Suci Vatikan


VATICAN - Sejak Santo Petrus hingga Paus Fransiskus, Gereja Katolik telah dipimpin oleh 266 Paus yang meneruskan Tahta Suci Vatikan, membentuk sejarah panjang iman, pengorbanan, dan pelayanan universal.

Di balik dinding megah Basilika Santo Petrus, tersembunyi kisah dua milenium kepemimpinan rohani yang membentuk wajah Gereja Katolik hingga hari ini. Dari seorang nelayan sederhana di Galilea hingga pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat di seluruh dunia, para Paus adalah penjaga warisan iman yang tak tergantikan.

Gereja Katolik percaya bahwa Santo Petrus, salah satu dari dua belas rasul Yesus, adalah Paus pertama. Ia menerima mandat langsung dari Kristus: “Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku” (Mat 16:18). Sejak saat itu, Tahta Suci Vatikan diwariskan dari satu Paus ke Paus berikutnya dalam garis suksesi apostolik yang tak terputus.

Menurut data resmi dari Annuario Pontificio, hingga tahun 2025 telah tercatat 266 Paus, dengan Paus Fransiskus sebagai Paus ke-266. Setiap Paus membawa warna dan tantangan zamannya: dari masa penganiayaan Kekaisaran Romawi, Skisma Timur-Barat, Reformasi Protestan, hingga era globalisasi dan digital saat ini.

Paus bukan hanya pemimpin spiritual, tetapi juga kepala negara Vatikan dan suara moral dunia. Dalam sejarahnya, banyak Paus yang menjadi tokoh transformasional:

  • Paus Gregorius I (590–604): Membangun struktur liturgi dan memperkuat misi evangelisasi.
  • Paus Leo XIII (1878–1903): Mengeluarkan ensiklik Rerum Novarum tentang keadilan sosial dan hak buruh.
  • Paus Yohanes Paulus II (1978–2005): Tokoh penting dalam runtuhnya komunisme di Eropa Timur dan promotor dialog antaragama.
  • Paus Fransiskus (2013–sekarang): Paus pertama dari Amerika Latin, membawa semangat sinodalitas, ekologi integral, dan Gereja yang “keluar”.

Sebagai aktivis rasul awam, saya melihat bahwa peran Paus bukanlah menara gading, melainkan mercusuar yang menuntun umat. Dalam bidang sosial, hukum, dan ekonomi, ajaran-ajaran Paus menjadi dasar gerakan kerasulan awam: memperjuangkan keadilan, membela martabat manusia, dan mewartakan kasih Allah di tengah dunia yang terluka.

Komunitas-komunitas awam di Indonesia pun terinspirasi oleh seruan-seruan Paus, seperti Laudato Si’ tentang ekologi, Fratelli Tutti tentang persaudaraan universal, dan Evangelii Gaudium tentang sukacita Injil.

Daftar para Paus bukan sekadar catatan sejarah. Ia adalah kisah tentang kesetiaan, pengorbanan, dan cinta yang tak lekang oleh zaman. Sebagai umat Katolik, kita dipanggil untuk tidak hanya mengenang, tetapi melanjutkan warisan itu—dalam keluarga, komunitas, dan masyarakat.

Karena Tahta Suci bukan hanya milik para Paus. Ia adalah milik seluruh Gereja. Dan kita semua adalah bagian darinya.

 

Oleh Darius Leka, S.H., M.H. – Advokat dan Aktivis Rasul Awam Gereja Katolik

#shdariusleka #reels #foryou #fyp #jangkauanluas @semuaorang #tahtasuci #pausvatikan #gerejakatolik #kerasulanawam #kasihAllah #warisaniman #santopetrus #pausfransiskus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin