Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM |
Keluarga-keluarga yang
kukasihi,
Orang-orang muda, para remaja
dan anak-anak yang kukasihi, Para imam, suster, bruder yang
kukasihi,
Saudara-saudariku terkasih!
“Pergilah ke Galilea dan kita bertemu di sana.
Tuhan Yesus sudah bangkit” (Bdk. Mat 28,10). Inilah ucapan SELAMAT PASKAH yang
hendak kuhaturkan ke haribaan relung hatimu, para saudara-saudariku
se-Keuskupan Bogor!
Paskah perdanaku sebagai Uskup
di tahun 2014 ini hendak kulewatkan bersama Anda sekalian. Tetapi karena
keterbatasan manusiawi, kita tidak bisa bersua atau bertatap muka, maka
kulayangkan kerinduan untuk “Makan Perjamuan Paskah” bersamamu melalui surat
ini. Aku tidak melupakan Anda semua para imam, bruder, suster dan umatku.
Terbayanglah wajah-wajah ceria Anda tatkala kita berjumpa dalam kunjungan-kunjungan pastoral ke paroki-paroki, stasi-stasi atau lingkungan Anda. Pastilah di saat Tri Hari Suci, dengan sukacita dan kebanggaan sebagai pengikut Kristus, Anda membanjiri rumah-rumah suci Allah yang tersebar di seantero wilayah Keuskupan Bogor. Gerakan melangkahkan kaki ke Gereja-gereja untuk merayakan Paskah itu ibarat “kelompok Maria Magdalena dan Maria yang lain” (Bdk. Mat 28,1), yang bergegas ria bercampur ketakutan mencari, mendatangi Yesus yang tersalib, wafat dan dimakamkan. Terlintas juga dalam benakku lintasan perjuangan dan kesulitan yang mesti Anda hadapi, seperti bersesak-sesak di gereja, angkot, bus serta saat menghadapi kemacetan di jalanan menuju rumah ibadah, yang di beberapa paroki, stasi sedang berjuang untuk membangun rumah ibadah yang memadai.
Hai umatku! Anda semua ada dalam
relung hati kami, dalam doa kami. Selaku Uskupmu, Aku juga mengajak Anda semua
untuk saling mendoakan sesama umat. Selipkanlah Aku dalam doamu tatkala Anda
mencium Salib Tuhan kita. Mohonkanlah kekuatan dari Yesus yang tersalib agar
rencana besar umat di setiap paroki diberkatiNya, dan semua umat bersatu hati
bersama Gembalanya, para imam paroki.
Gegap gempita warta Malaikat
Tuhan: “Janganlah takut! Aku tahu bahwa kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.
Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit seperti telah dikatakanNya” (Mat
28, 5-6) mesti menjadi berita kesukaan, warta peneguhan untuk kita. Yesus Tuhan
kita menang terhadap kuasa kematian. Ia bangkit. Maka pesannya untuk kita yang
merayakan Paskah ini jelas, yakni segala bentuk kuasa dosa yang mendapat wajah
konkret dalam bentuk kebencian, dendam kesumat, ketakutan terhadap kebaikan
yang dikerjakan kelompok lain, penghalang-penghalang usaha-usaha kebaikan
dikalahkan oleh Tuhan. Kita tetap perlu menjaga semangat kerendahan hati,
ketekunan, kesabaran. Semua keutamaan ini berdasar pada sikap dasar menaruh
kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Bukankah Dia mengatakan “Salam damai. Jangan
takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudaraKu, supaya mereka pergi ke
Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku”.
Umat yang kukasihi, mengakhiri
tulisan ini, maka gerakan Paskah kita mesti diwujudkan dengan: 1). Menjumpai
saudara-saudaramu dengan semangat sukacita injili; sebuah bentuk pastoral
perjumpaan. 2). Adakanlah perjamuan Paskah: makan bersama dalam keluargamu,
entah di rumah atau di ruang terbuka alam ciptaan Tuhan. 3). Perbuatlah hal-hal
yang baik agar dirimu dan orang lain merasakan seperti berada di Galilea dan
melihat Tuhan yang bangkit. Mari kita membangun persekutuan hidup yang benar,
baik dan tulus di Keuskupan Bogor, agar dalam persekutuan itulah kita dapat
melihat Dia. Hai kaum Muda dan remaja se-Keuskupan Bogor! Bangkitlah dan
bangunlah persekutuan antar saudara-saudaramu. Selamat Paskah. ALLELUYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin