![]() |
| Oleh: Darius Leka, S.H., M.H. – Advokat, Aktivis Rasul Awam Gereja Katolik sekaligus Koordinator KOMSOS Paroki Santo Paulus Depok periode 2010-2013 |
Acara ini bukan sekadar perayaan liturgis, melainkan
perwujudan nyata dari semangat kebersamaan dan keterlibatan umat. Dikoordinir
secara khusus oleh Orang Muda Katolik (OMK) dan Bina Iman Anak (BIA), kegiatan
ini menjadi bukti bahwa Gereja yang hidup adalah Gereja yang memberi ruang bagi
generasi muda untuk bertumbuh dan bersinar.
Dengan tema “Bangkitnya Generasi Terpilih dalam Kemuliaan”
yang terinspirasi dari Roma 8:29–30, acara ini diikuti oleh sekitar 30 anak
dari total 50 anggota BIA dan OMK, serta dihadiri lebih dari 100 umat. Misa
dipersembahkan oleh Rm. Tauchen Hotlan Girsang, OFM, dan dimeriahkan oleh koor
anak-anak binaan Ibu Nicolina. “Mengumpulkan anak-anak untuk latihan koor,
Rosario, atau pendalaman Kitab Suci itu gampang-gampang susah,” ujarnya. “Tapi
sejauh ini berjalan lancar karena dukungan orangtua sangat luar biasa.”
Sebelum misa, anak-anak mengikuti berbagai kegiatan kreatif:
lomba mencari dan mewarnai telur Paskah, membuat mozaik, kuis Kitab Suci, dan
permainan edukatif lainnya. Edo, seorang OMK dari Sekolah Don Bosco Pondok
Indah, mengaku senang karena semua dilibatkan. “Kami merasa dipercaya,” katanya
singkat, namun penuh makna.
Bapak Yohanes Kadiman, Ketua Lingkungan St. Bonaventura,
menegaskan pentingnya memberi kepercayaan kepada kaum muda. “Orangtua cukup
memantau dan mengarahkan. Biarkan mereka belajar memimpin,” ujarnya. Ia juga
menekankan pentingnya keteladanan. “Data kami menunjukkan 90% umat terlibat
aktif. Sisanya karena alasan pekerjaan atau studi. Maka, pemimpin harus menjadi
contoh.”
Sebagai seorang advokat dan aktivis kerasulan awam, saya
percaya bahwa kepemimpinan yang memberi ruang dan mendengar adalah kunci
membangun komunitas yang sehat. Ketika kaum muda diberi kepercayaan, mereka
akan menjawabnya dengan tanggung jawab. Ketika orangtua mendukung, anak-anak
akan tumbuh dalam iman yang kokoh.
Dalam homilinya yang ringan dan penuh canda, Rm. Tauchen
mengajak anak-anak untuk rajin berdoa. “Orangtua harus rela berkorban untuk
memberi teladan,” katanya. Sebab iman tidak tumbuh dalam ruang kosong. Ia
tumbuh dalam keluarga yang berdoa, dalam komunitas yang peduli, dan dalam
lingkungan yang memberi arah.
Anak-anak adalah potensi. Mereka bukan sekadar penerus,
tetapi pewarta masa kini. Maka, membina mereka bukan tugas tambahan, melainkan
panggilan utama Gereja.
Paskah di Lingkungan St. Bonaventura bukan hanya perayaan,
tetapi pernyataan: bahwa Gereja hidup di tengah umat. Bahwa iman bertumbuh dari
rumah ke rumah, dari hati ke hati. Bahwa generasi muda bukan beban, tetapi
berkat.
Mari kita terus dukung mereka. Mari kita ciptakan ruang,
beri kepercayaan, dan hadir sebagai teladan. Sebab dari komunitas kecil seperti
ini, Gereja universal menemukan denyut nadinya.
#paskahlingkungan #generasiterpilih #omkstbonaventura #biastpaulusdepok #kerasulanawam #gerejayanghidup #imananakmuda #mewartakankasihallah #katolikaktif #stpaulusdepok

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin