
✍️ Oleh: Darius Leka, S.H., M.H., Advokat & Aktivis Kerasulan Awam Gereja Katolik
JAKARTA - Di tengah hiruk-pikuk Jakarta yang tak pernah
tidur, sebuah peristiwa iman yang penuh makna terjadi di Paroki St. Paskalis,
Cempaka Putih. Pada Senin, 22 Agustus 2011, umat Katolik menyaksikan momen
sakral: tahbisan imamat bagi empat diakon—tiga dari Ordo Fransiskan (OFM) dan
satu dari tarekat Salesian Don Bosco (SDB). Mereka adalah Pater Martinus
Wilibrodus Kowe, OFM; Pater Antonius Duma, OFM; Pater Agustinus Anton Widarto,
OFM; dan Pater Hendrikus Mado Tolok, SDB.
Bukan sekadar seremoni liturgis, tahbisan ini adalah
perayaan iman, panggilan, dan perutusan. Ia menjadi tanda bahwa Gereja terus
hidup dan berkembang, dan bahwa panggilan untuk melayani tidak pernah berhenti.
Motto tahbisan mereka, “Ikutilah Aku” (Yoh 21:19), bukanlah
pilihan sembarangan. Ia adalah jawaban atas panggilan Kristus yang menggema
dalam hati mereka sejak awal perjalanan panggilan. Motto ini menjadi benang
merah yang mengikat keempat imam baru dalam semangat pengabdian total kepada
Allah dan umat-Nya.
Misa tahbisan yang dipimpin oleh Mgr. Ignatius Suharyo,
Uskup Agung Jakarta, berlangsung khidmat dan meriah. Ribuan umat hadir,
memenuhi ruang utama gereja hingga ke halaman. Paduan suara Saint Paul Choir
dari Paroki St. Paulus Depok mengiringi liturgi dengan lantunan yang menggugah
jiwa.
Yang menarik, tahbisan ini bertepatan dengan ulang tahun
ke-14 tahbisan episkopal Mgr. Suharyo. Sebuah “kebetulan” yang justru
menegaskan bahwa dalam rencana Allah, tidak ada yang kebetulan.
Tahbisan bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah
perutusan. Ketiga imam Fransiskan langsung menerima tugas pelayanan:
- Pater
Martinus Wilibrodus Kowe, OFM
akan melayani di Paroki Fransiskus Asisi, Tentang, Manggarai Barat,
Keuskupan Ruteng—sebuah wilayah yang membutuhkan kehadiran pastoral yang
kuat dan penuh kasih.
- Pater
Antonius Duma, OFM,
yang selama masa diakonat aktif di Komisi JPIC (Justice, Peace, and
Integrity of Creation), akan melanjutkan karya kerasulan sosial Fransiskan
dalam bidang keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan. Sebuah panggilan
yang sangat relevan di tengah krisis ekologis dan ketimpangan sosial.
- Pater
Agustinus Anton Widarto, OFM,
yang pernah berkarya di Paroki St. Paulus Depok, kini dipercaya menangani
keuangan Provinsi OFM Indonesia—sebuah tugas yang menuntut integritas,
transparansi, dan semangat pelayanan.
Sebagai aktivis kerasulan awam, saya melihat bahwa tahbisan
ini bukan hanya milik para imam baru. Ia adalah milik seluruh Gereja. Sebab,
misi Gereja tidak hanya dijalankan oleh para imam dan religius, tetapi juga
oleh umat awam yang terlibat aktif dalam bidang sosial, ekonomi, hukum, dan
kemasyarakatan.
Kehadiran para imam baru ini menjadi pengingat bahwa kita
semua dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia. Bahwa pelayanan bukan
hanya di altar, tetapi juga di pasar, kantor, pengadilan, dan jalanan. Bahwa
kasih Allah harus diwartakan melalui tindakan nyata—dalam membela yang lemah,
memperjuangkan keadilan, dan merawat ciptaan.
Kita patut bersyukur dan mengucapkan proficiat kepada para
imam baru. Semoga rahmat imamat yang mereka terima menjadi berkat bagi banyak
orang. Dan semoga kita semua, sebagai umat Allah, terus setia menjawab
panggilan-Nya: “Ikutilah Aku.”
#tahbisanimam #ikutilahaku
#kerasulanawam #gerejahadiruntukdunia #ofmindonesia #salesiandonbosco #imamatadalahpelayanan
#rasulawamberkarya #jpic #proficiatparaimambaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin