
Oleh: RP. Tauchen Hotlan Girsang, OFM. – Pastor Paroki Santo Paulus Depok periode 2010-2013
Fenomena ini bukan sekadar statistik. Ia hadir dalam bentuk
misa yang diikuti ala kadarnya, meningkatnya kasus kawin campur, perpindahan ke
gereja non-Katolik, hingga keraguan terhadap ajaran Gereja seperti devosi
kepada Bunda Maria dan tradisi sakramental. Banyak umat kehilangan kebanggaan
terhadap iman Katoliknya. Di sinilah Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) menjadi
sangat relevan dan mendesak.
KEP terakhir kali diadakan di Paroki St. Paulus Depok pada
tahun 2007. Setelah mengalami masa kefakuman, kerinduan akan pembaruan iman
mendorong Pastor Paroki dan umat untuk menghidupkannya kembali. Maka, pada
Minggu, 13 November 2011, KEP Angkatan II resmi dibuka oleh Pastor Tauchen
Hotlan Girsang, OFM, dalam sebuah misa pembukaan yang dihadiri antusias oleh
umat.
Respon positif terlihat dari jumlah peserta yang melampaui
target awal, yakni sekitar 25 orang. Dalam sambutannya, Pastor Tauchen
menegaskan, “Mengikuti KEP adalah sebuah panggilan. Ini bukan sekadar kursus,
tetapi perjalanan iman untuk mengenal kembali siapa kita sebagai orang Katolik
dan ke mana arah bahtera Gereja kita.”
Usai misa pembukaan, para peserta langsung membentuk
dinamika kelompok di ruang serbaguna paroki. Di sinilah benih-benih pewartaan
mulai ditanam. Mereka akan mendalami 10 materi utama yang disusun oleh Badan
Pelayanan Keuskupan Pembaharuan Karismatik Katolik (BPK PKK) Keuskupan Bogor,
ditambah materi kontekstual dari paroki.
Ibu Elisabeth Setyaningsih, sekretaris panitia KEP II,
menyampaikan bahwa semua persiapan berjalan lancar. Buku pegangan peserta telah
siap dibagikan pada pertemuan kedua. Sementara itu, Bapak Andreas M. Sirad dari
Seksi Kitab Suci menegaskan bahwa panitia siap mendampingi seluruh proses
hingga selesai.
Menariknya, peserta KEP kali ini didominasi oleh umat dari
Lingkungan St. Alfonsus dan St. Bonaventura, dua dari 17 lingkungan yang ada di
paroki. Ini menunjukkan bahwa semangat untuk memperdalam iman dan menjadi
pewarta mulai tumbuh kembali di akar rumput.
Sebagai aktivis kerasulan awam, saya percaya bahwa KEP bukan
hanya program, tetapi gerakan. Gerakan untuk membangkitkan kembali semangat
pewartaan di kalangan umat awam. Sebab, seperti ditegaskan dalam Konsili
Vatikan II, evangelisasi bukan hanya tugas para imam dan religius, tetapi juga
seluruh umat beriman.
Pastor Tauchen mengingatkan bahwa dalam KEP, peserta tidak
hanya belajar tentang ajaran Gereja universal, tetapi juga mengenal visi dan
misi paroki. “Ibarat bahtera, kita harus tahu ke mana arah kapal ini berlayar,”
ujarnya. Dalam dunia yang terus berubah, pewartaan pun harus menemukan bentuk
dan model baru yang relevan dan kontekstual.
KEP adalah kesempatan. Kesempatan untuk mengenal kembali
iman kita, untuk mencintai Gereja, dan untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Maka, pertanyaannya sederhana namun mendalam: Anda sebagai keluarga Katolik,
apakah Anda mau menjadi pewarta?
Jika ya, itulah iman Katolik. Iman yang hidup, yang
bergerak, dan yang memberi. Jangan tunggu sampai terlambat. Jadilah berkat hari
ini.
#kursusevangelisasipribadi #kepstpaulusdepok #kerasulanawam #gerejahadiruntukdunia #rasulawamberkarya #imanyanghidup #pewartazamanini #kebangkitanimankatolik #jadilahberkat #evangelisasiuntuksemua
Selamat mengikuti KEP angkatan II umat Katolik St. Paulus Depok. Tuhan memberkati.
BalasHapusRyo Cribo