Kamis, 09 Februari 2017

GP Ansor-Keuskupan Bogor Implementasikan Dialog Lintas Iman

Bogor- Kunjungan pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bogor ke Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor, Senin (23/11) lalu melahirkan beberapa wacana untuk terus melakukan dialog lintas iman dan kebangsaan. Dalam waktu dekat, wacana yang akan diimplementasikan adalah menyelenggarakan workshop lintas iman bagi kaum muda yang terbuka untuk semua agama.

“Kami sudah sepakat dengan Ketua I GP Ansor Ubaidillah Ahmad untuk melakukan workshop bersama dalam waktu dekat ini. Selain itu kami terus melakukan kerja sama seperti menggalang aksi untuk membangun kerukunan umat beragama,” kata Ketua Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Keuskupan Bogor, Anton Sulis pada SP, Jumat (27/11).

Menurut Anton, GP Ansor telah menyambut baik niatan itu. “Ubaidillah merupakan Direktur Pusat Studi Pesantren Indonesia, dia telah menyambut baik kerja sama ini,” ungkapnya.

Dalam pertemuan dengan Uskup Bogor dan sejumlah pengurus Gereja Keuskupan Bogor, Sekjen GP Ansor Kota Bogor Boy Koesnan menyampaikan, pihaknya akan membahas usulan Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor Pastor Chritophorus Tri Harsono Pr agar para calon imam juga bisa belajar dan mondok di pesantren-pesantren yang ada di Bogor.


“Ini bertujuan untuk saling mempererat dialog lintas iman dan kebangsaan antarkita, selain menambah wawasan kami tentang agama Islam. Jadi kami tak perlu belajar hingga ke luar negeri untuk mempelajari agama Islam,” kata Pastor Tri Harsono yang fasih berbahasa Arab dan pernah mengambil program Islamologi di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini.

Dia juga berharap jalinan sejarah hubungan baik antara Nahdlatul Ulama sebagai organisasi pusat Ansor dengan umat Katolik makin berakar dan membuahkan buah kerukunan umat beragama.

“Sejarah membuktikan hubungan baik yang sudah terjalin lama antara umat Katolik dengan kawan-kawan nahdiyin. Kami berharap ini akan terus berlanjut makin matang sehingga kerukunan antarumat beragama terus terjaga,” sambungnya.

Didampingi tiga pengurus GP Ansor, Boy mengungkapkan, situasi negara dan Bogor yang rentan dengan paham radikal yang dapat memecah belah persatuan dan kerukunan antarumat beragama.

Dalam suasana penuh kekeluargaan, Boy mengingatkan akan pentingnya menjalin kerja sama dengan seluruh pihak.

“Di Kota Bogor sendiri, dari 68 kelurahan yang ada, kami telah memiliki 60 ranting Ansor yang siap memberikan informasi di grassroot. Ini penting agar informasi apa pun dapat dengan cepat kami tanggapi,” kata Boy.

Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM menegaskan, gereja dan umat Katolik siap bekerja sama dengan pihak mana pun yang memiliki tujuan yang sama yakni menjaga NKRI, Pancasila dan UUD 1945.

“Kerja sama dengan pihak mana pun yang bertujuan untuk menjaga NKRI, Pancasila dan UUD 1945 harus kita lakukan,” tandasnya. Ia minta pada FMKI untuk menindaklanjuti kerja sama informasi dengan GP Ansor yang ada di tiap kelurahan. “Kerja sama bukan hanya pada kelurahan di Bogor, juga di Serang, Rangkas, Depok, Sukabumi dan wilayah Keuskupnan Bogor lainnya,” saran Monsinyur. (www.beritasatu.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin