Senin, 27 Maret 2017

Pemuda Katolik Siap Merawat Toleransi dan Menjaga Keberagaman

MAUMERE - Isu dan gejala  intolerasnsi belakangan ini sudah banyak meresahkan kenyamanan masyarakat.

Terkait gejala ini, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Karolin Margaret Natasa, meminta seluruh anggota pemuda katolik untuk siap menjadi garda terdepan untuk menjaga keberagaman dan merawat toleransi bangsa.

 “Saya mengimbau kepada kader Pemuda Katolik di mana pun berada untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga toleransi dan membangun kebhinekaan,” pinta Karolin saat membuka kegiatan Masa Penerimaan Anggota (Mapenta) dan Musyawarah Komisariat Cabang (Muskocab) Kabupaten Sikka, Flores Timur dan Lembata di Hotel Wailiti-Maumere, Sabtu (25/3/17).

Karolin pun meminta Pemuda Katolik harus benar-benar mempersiapkan diri secara baik sebelum berkarya membangun bangsa dan gereja. Karena hanya dengan persiapan yang mumpuni akan melahirkan pemuda yang tangguh.

“Kelemahan kita selama ini adalah kurang mempersiapkan kader yang berani dan memiliki syarat khusus yang sesuai dengan kapasitas kita sebagai pemuda”, tegas Karolin.

Bagaimana implementasinya? “Ada banyak organisasi berbasis Katolik yang semestinya menjadi wadah untuk belajar, diantaranya Pemuda Katolik dan Orang Muda Katolik (OMK),” imbuhnya.

Menurut  bupati terpilih kabupaten Landak-Kalimantan Barat ini,  di Indonesia saat ini ada banyak organisasi berbasis Katolik, namun belum banyak yang mampu menghasilkan kader yang bisa memberikan kontribusi positif untuk negara dan gereja.

Oleh karena itu, generasi muda harus bisa mengambil contoh baik dari pahlawan dengan memperkuat pemahaman ideologi Pancasila dan memahami agama secara baik

“Nilai-nilai kepahlawanan itu harus selalu ditumbuhkan agar semangat anak muda Indonesia bisa menjadi teladan dan terus berbuat positif bagi bangsa. Kalau itu terjadi, saya optimistis keberagaman dan budaya toleransi bisa dirawat dengan baik, dan dengan sendirinya  paham radikalisme dan terorisme tidak akan bisa masuk dan merusak sendi-sendi kehidupan di Indonesia,” tegas Karolin.


_________________________________
Darius Leka,SH/ Sumber: www.matakatolik.com/ Foto: Istimewa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin