KOTA DEPOK - Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, Gereja Katolik tetap teguh pada misinya: mewartakan kasih Allah melalui pelayanan yang rendah hati dan berkelanjutan. Semangat inilah yang mengalir kuat dalam kegiatan Hari Orientasi Pastoral Evangelisasi (HOPE) yang digelar Paroki Santo Paulus Depok pada 11 dan 12 Januari 2025.
Sabtu pagi, 11 Januari 2025, Gedung Pastoral Yohanes Paulus II menjadi ruang
formasi bagi para pengurus lingkungan dan wilayah periode 2025–2028. Dalam
pembekalan gelombang pertama, para Kawil, Kaling, Sekretaris, dan Bendahara
wilayah dan lingkungan menerima materi mendalam tentang spiritualitas
pelayanan, tantangan pastoral, dan strategi penguatan komunitas.
Romo RP. Agustinus Anton Widarto, OFM membuka acara dengan menegaskan bahwa
pelayanan bukanlah jabatan, melainkan panggilan untuk menjadi rekan sekerja
Allah. Romo RD. Yohanes Suparta, Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor, dan Romo RP.
Yustinus Agung Setiadi, OFM, memperkaya sesi dengan refleksi tentang pentingnya
kerja sama, kerendahan hati, dan keterlibatan aktif umat.
Diskusi terbuka menjadi ruang berbagi pengalaman dan harapan, memperkuat
pemahaman bahwa pelayanan bukanlah beban, melainkan kesempatan untuk bertumbuh
dalam iman dan kasih.
Minggu, 12 Januari 2025, pukul 10.30 WIB, Gereja Paroki Santo Paulus
dipenuhi oleh umat dan keluarga pengurus baru. Dalam Misa pelantikan yang
dipimpin oleh Romo Anton dan Romo Agung, suasana khidmat menyelimuti setiap doa
dan janji pelayanan yang diikrarkan.
Dalam homilinya, Romo Anton mengingatkan, “Pelayanan bukan hanya tugas
administratif, tetapi panggilan untuk menjadi saksi kasih Kristus. Jadilah
terang dan garam di tengah umat, utamakan kasih, dan peliharalah semangat
kebersamaan.”
Pelantikan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang yang
menuntut kesetiaan, ketekunan, dan semangat melayani tanpa pamrih.
Sebagai aktivis kerasulan awam, saya menyaksikan bahwa kegiatan HOPE ini
bukan sekadar rutinitas organisasi, tetapi bagian dari misi Gereja untuk
membentuk pelayan yang tangguh secara spiritual dan sosial. Para pengurus
lingkungan dan wilayah adalah garda terdepan dalam menjangkau umat,
menjembatani kebutuhan rohani dan sosial, serta menjadi agen transformasi di
tengah masyarakat.
Keterlibatan mereka dalam bidang sosial, ekonomi, hukum, dan kemasyarakatan
adalah wujud nyata dari ajaran sosial Gereja yang mengakar pada kasih dan
keadilan.
Dengan pembekalan gelombang kedua yang akan dilaksanakan pada 18 Januari
2025 untuk seluruh anggota seksi lingkungan, Paroki Santo Paulus menunjukkan
komitmennya dalam membangun Gereja yang sinodal, partisipatif, dan misioner.
Semoga setiap pengurus yang telah dilantik mampu menjadi pelita di tengah
dunia, mewartakan kasih dan cinta Allah melalui tindakan nyata, dan terus
menyalakan harapan di tengah umat.
Oleh:
Darius Leka, S.H., M.H.,
Advokat dan
Aktivis Kerasulan Awam Gereja Katolik
#shdariusleka #kerasulanawam #hope2025 #parokisantopaulusdepok
#pelayanangereja #imanyanghidup #gerejakatolik #melayanidengankasih #foryou
#fyp #jangkauanluas @semuaorang

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin