Senin, 08 Desember 2025

Makna Gambar Bunda Maria Nasihat Yang Baik dalam Perjalanan Apostolik Paus Leo XIV

VATICAN - “Kita doakan perjalanan apostolik pertama Paus Leo XIV.” Kalimat ini menggema dari berbagai penjuru dunia, menyatukan umat Katolik dalam harapan dan doa. Namun ada satu detail yang tak kalah menggugah: di dalam kabin pesawat Airbus A320neo yang membawa Paus Leo XIV ke Turki dan Lebanon, terpajang sebuah gambar Bunda Maria dengan gelar yang jarang terdengar di telinga awam—Maria, Nasihat yang Baik.

Gambar itu bukan sekadar ornamen. Ia adalah simbol. Dalam tradisi Gereja, Bunda Maria dengan gelar Nasihat yang Baik (Mater Boni Consilii) dihormati sebagai penuntun rohani, terutama dalam masa-masa genting. Gelar ini memiliki akar devosi mendalam dalam spiritualitas Agustinian dan telah menjadi lambang kebijaksanaan surgawi yang membimbing umat dalam mengambil keputusan yang benar.

Dalam konteks kunjungan apostolik ke dua wilayah yang sarat sejarah dan ketegangan geopolitik—Turki dan Lebanon—kehadiran gambar ini menjadi pesan profetik: bahwa Gereja tidak berjalan sendiri. Ia berjalan bersama Maria, sang Bunda Gereja, yang senantiasa memberi nasihat dalam keheningan, bukan dalam hiruk-pikuk kekuasaan.

Paus Leo XIV memulai kunjungan apostoliknya ke Turki dan Lebanon pada akhir November hingga awal Desember 2025. Lawatan ini bukan hanya simbol diplomatik, tetapi juga perutusan pastoral yang membawa pesan perdamaian, dialog lintas iman, dan solidaritas dengan umat Kristiani Timur yang kerap terpinggirkan.

Sebagai seorang advokat dan aktivis kerasulan awam, saya melihat bahwa kehadiran Paus di wilayah yang sarat luka sejarah ini adalah bentuk konkret dari kerasulan global Gereja. Ia hadir bukan untuk menggurui, tetapi untuk mendengarkan. Bukan untuk mendominasi, tetapi untuk merangkul.

Gambar Maria Nasihat yang Baik juga menjadi cermin bagi kita, para rasul awam. Dalam dunia yang penuh kebingungan moral, disinformasi, dan polarisasi, kita dipanggil untuk menjadi suara kebijaksanaan—bukan dengan teriakan, tetapi dengan kesaksian hidup. Dalam bidang hukum, ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan, kita bisa menjadi “nasihat yang baik” bagi sesama: melalui keadilan yang ditegakkan, solidaritas yang dibangun, dan kasih yang diwujudkan.

Mari kita doakan perjalanan Paus Leo XIV, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata. Mari kita jadikan hidup kita sebagai perpanjangan dari misi apostolik itu—menjadi pembawa damai, penyalur kasih, dan penasehat yang bijak di tengah dunia yang haus akan terang.

 

Oleh; Darius Leka, S.H., M.H. – Advokat dan Aktivis Kerasulan Awam Katolik

#shdariusleka #reels #foryou #fyp #jangkauanluas @semuaorang #pausleoxiv #kunjunganapostolik #bundanasihatyangbaik #kerasulanawam #gerejakatolik #imanaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbicara adalah hak asasi manusia dari setiap individu, tetapi gunakan hak itu sesuai dengan peraturan yang berlaku serta budaya lokal yang membangun. Salam kasih. Admin